Sweet Heart

2.8K 387 53
                                    

Kai tersenyum melihat interaksi antara Taehyun dan anaknya, Aiden. Jika berandai-andai, andai dulu dia tak melakukan kesalahan fatal mungkin sekarang bukan Beomgyu yang menjadi suami Taehyun tapi dia.

Taehyun mungkin bukan cinta pertamanya, tetapi hingga detik ini Kai masih menyimpan perasaan untuk Taehyun. Bukan perasaan cinta seperti dulu, hanya perasaan ingin melindungi karena dulu dia telah menyakiti sosok manis itu.

Dulu saat umurnya masih menginjak 19 tahun, Kang Hani-kakak perempuan Taehyun- mendadak menemuinya ditengah malam, di kamarnya, melalu jendela kamar mereka yang kebetulan sangat berdekatan.

"Aku hamil!" Bisik Hani malam itu setengah terisak, membuat Kai terbangun sepenuhnya. Dengan pikiran yang masih kosong Kai berusaha menenangkan Hani dengan cara memeluk dan mengusap punggung sempit yang bergetar itu dengan lembut.

"Lelaki bajingan itu sekarang kabur, aku harus bagaimana Kayi! Aku tidak bisa jujur pada ibu, dia pasti menerima bayi ini tapi aku tidak! Aku benci bayi ini!" Hani sedikit histeris, memukul-mukul perut datarnya, yang langsung dicegah Kai dengan memeluknya.

"Jangan benci bayi yang tak berdosa. A-aku, aku bisa menjadi ayahnya." Ucap Kai saat itu tanpa pikir panjang, tanpa ingat bagaimana rasa cintanya pada Taehyun saat itu.

Yang ada di pikirannya saat itu adalah, jika Kai membiarkan Hani membuang bayinya kala itu, mungkin dia akan membencinya seumur hidupnya.

Dia tak ingin bayi itu bernasib sepertinya dulu, yang beruntungnya dia bisa menemukan keluarga adopsi yang menyayanginya seperti anak mereka sendiri.

.
.

"Kau yakin nak? Kau masih muda, kau bisa memilih untuk mencari pendamping hidup sesuai keinginanmu." Ayah Kang saat itu menatap putra asuhnya lekat. Dia tak menyangka jika putra yang telah di asuhnya berpuluh-puluh tahun yang lalu kini akan beralih menjadi menantunya.

"Ya ayah, aku yakin."

"Aku tidak ingin menjadikan rasa balas budi terhadap keluargamu sendiri menjadi penjara untukmu dikemudian hari."

Kai menggeleng pelan, dengan tegas dia menatap Ayah Kang. "Tak ada sedikitpun paksaan dari keputusanku ayah. Aku siap menjadi ayah dari bayi Hani noona."

Ayah Kang menghela napas panjang. "Baiklah kalau itu keputusanmu, aku tidak akan menghalanginya. Dan setelah pernikahan kalian ini berlangsung aku akan menempatkanmu di perusahaan jadi bersiaplah."

Kai mengangguk. Itu artinya mau tidak mau dia harus melepaskan cita-citanya sebagai seorang seniman. Tak apa asal bayi itu bisa hidup bahagia, pikir Kai.

.
.

Bayi itu mungil dan berkulit merah. Kai pikir bayinya terlalu rapuh untuk dia gendong. Tapi saat Taehyun menyerahkan bayi mungil itu dalam dekapannya Kai tersenyum. Rasanya tak sia-sia dia merelakan masa mudanya dengan menjadi ayah dari bayi mungil itu.

"Hani noona-" Kai baru menyadari sejak tadi dia tak melihat istrinya itu. Dia sedikit datang terlambat karena macet dan beberapa urusan di kantor yang menghalanginya datang cepat.

Taehyun menunduk, jari jemarinya saling bertaut, berpikir apa yang harus dia ucapkan pada kakak iparnya ini. "Noona-dia kehilangan banyak darah dan-"

Kai terdiam, dia tahu apa yang akan Taehyun ucapkan-dia tahu betul. Hani memiliki tubuh yang sedikit rentan dan didukung dengan depresi karena kehamilannya itu membuat Hani semakin melemah diusia kandungannya yang semakin tua.

"Aku harap kau sadar nak, kami akan membantumu menjaga bayi ini, cucu kami-" cuap ibu Kang seraya memeluk lembut tubuh Kai yang sedikit bergetar.

Dalam pernikahannya dengan Hani tak pernah ada rasa cinta sedikitpun, hanya saja rasa sedih karena Hani yang meninggalkan dia dan bayinya tetap menusuk hatinya. Hani adalah wanita baik dan lugu, hanya saja dunia terlalu kejam padanya.

.
.

"Hoi! Kau melamun apa?" Kai tersentak saat Taehyun menepuk pundaknya dan mendudukkan tubuh berisinya bersebelahan dengannya.

"Tidak-"

"Mengingat noona?" Tepat sekali tebakan Taehyun. Kai tidak pernah bisa menyembuhkan apapun darinya. Taehyun selalu bisa menebak semua pikiran Kai.

Kai terkekeh dan mengelus perut buncit Taehyun. " Kapan bayi ini akan keluar?"

Taehyun menerawang keatas, melihat langit-langit sedikit berpikir. " tiga bulan lagi, aku rasa."

Kai tersenyum, tak terasa calon keponakannya tumbuh dengan cepat. "Pantas kau semakin terlihat berisi."

"Bilang saja aku semakin gendut." Taehyun mencibir lalu memasukkan cemilan kedalam mulutnya.

Kai berpikir, dia beruntung meski dia bukan menjadi pasangan Taehyun setidaknya dia masih bisa melihatnya dari jarak dekat seperti ini.

.

.

TBC

Baiklah ini cerita duda anak satu, Huening Kai.

Gimana? Mau daftar jd emaknya Aiden? 😂

Baby Boo [BeomTae] |✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang