Hope

2.5K 334 48
                                    

Taehyun terbaring lemas, matanya berkaca-kaca menatap pada monitor yang tengah menampilkan bayi dalam perutnya.

Dua hari yang lalu setelah Beomgyu pulang dari pekerjaannya diluar kota, Taehyun masih belum bisa mengatakan tentang masalah yang dikatakan oleh Soobin minggu lalu. Dia terlalu takut, takut dengan reaksi Beomgyu, takut dengan prasangkanya, dan takut akan hasil yang dia dapatkan jika Beomgyu memaksa untuk memeriksa kandungannya lebih lanjut.

Tapi akhirnya setelah deskan Hoseok yang tahu masalahnya—karena Taehyun yang menceritakan kegelisahannya; Taehyun bercerita tentang masalahnya dan mendapat kemarahan dari Beomgyu.

"Kau egois Kang Taehyun." Ucap Beomgyu pertama kali sesaat setelah Taehyun selesai bercerita. Dia tahu suaminya itu sangat marah ditandai dengan panggilan yang ditujukan padanya dengan nama lengkapnya.

"Dia, bayi yang ada dalam kandunganmu itu anakku, anak kita, kenapa kau tidak menceritakannya dari awal? Aku kecewa padamu, sungguh." Taehyun hanya dapat menundukkan kepalanya dengan jari yang saling bertautan gugup.

Dia tahu dia salah, tapi dia takut, tidak mengerti kah Beomgyu. Dia takut setengah mati jika apa yang di takutkannya benar-benar terjadi.

Bayi mereka telah tiada.

.
.

"Kalian lihat ini? Dia kecil, sedikit lebih kecil dari seharusnya." Soobin menunjuk area putih pada layar itu, terlihat pergerakan yang terlihat malu-malu didalam layar itu. Tapi anehnya Taehyun tidak merasakan apapun dalam perutnya.

"Apa itu yang menyebabkan Taehyun tidak merasakan pergerakan bayi kami?" Beomgyu menatap Soobin serius. Sungguh jika sekarang tidak berada dalam situasi yang serius mungkin Taehyun akan dengan senang hati meledek wajah Beomgyu yang terlihat menegang serius.

"Yeah, dan Kang Taehyun, biasakan untuk berolahraga, kasihan bayimu, dan jika kekurangan oksigen itu berbahaya. Jangan hanya tidur dan ngemil saja di rumah, sesekali bergerak, senam hamil, kau pernah melakukannya kan?"

Ya, memang Taehyun pernah mengikuti kegiatan senam hamil, tapi kegiatan itu dia hentikan di jadwal berikutnya. Dia malu. Saat itu disana hanya ada dia pria bottom yang berada di ruangan senam itu, dan sisanya tentu saja perempuan hamil. Memang pria bottom itu jarang sekali, maka tak heran jika pria bottom di tempat senam hamil itu masih sangat langka, dan Taehyun menjadi pusat perhatian saat itu.

"Eummm, tidak." Taehyun menggaruk tengkuknya kaku, dia malu.

"Hah, kalau kau tidak ingin melakukan senam hamil di tempat publik, aku akan mengirimkan perawat dari sini seminggu tiga kali untuk membantumu melakukan senam di rumah, bagaimana?"

Beomgyu yang mendengar itu, mengangguk setuju. "Aku setuju hyung, setidaknya mulai sekarang tak ada alasan Taehyun lagi untuk menolak melakukan senam."

"Dan kau Choi Beomgyu." Soobin memutar kursinya menghadap kearah Beomgyu yang duduk disebelahnya, disisi Taehyun yang masih berbaring. "Kau jangan sering-sering melakukan sex dengan Taehyun! Sudahku peringatkan bukan!" Soobin kesal, sungguh seingatnya adiknya ini tidak sebegitu maniak sex.

"Bukan aku! Taehyun yang selalu membangunkanku setiap tengah malam, aku sudah sering menolaknya tapi dia merengek!" Jelas Beomgyu tak terima jika bukan dia yang ingin, Taehyun yang selalu memintanya, hormon orang hamil katanya.

Taehyun yang merasa dia disalahkan—padahal memang dia yang salah; memalingkan wajahnya yang memerah, menatap kemana saja asal bukan melihat Soobin dan Beomgyu.

"Hisss! Setidaknya jangan tiap malam, kasihan bayimu. Jika pun dilakukan harus dengan hati-hati! Kau bocah tengil!" Soobin tak ingin memarahi Taehyun yang memang terlihat mengalami sedikit stress akibat keadaan bayinya, jadi dia berganti memarahi Beomgyu habis-habisan.

"Ya, ya, ya, akan aku usahakan." Jawab Beomgyu cuek.

"Sudah, setelah pulang jangan lupa minum susumu Taehyun dan aku akan menyuruh suster Yang Jungwon untuk membantumu senam besok. Ingat lakukan senam dengan benar jangan terus merebahkan tubuhmu." Omel Soobin sedikit keras.

"Hmm."

.
.

"Kamu degarkan yang tadi dikatakan Soobin hyung." Beomgyu menghembuskan napasnya panjang, sungguh Taehyun itu kenapa sih.

"Hmm, iya."

"Terus ini apa? Kenapa—akhh—jangan di gigit Taehyun." Beomgyu mejerit keras saat gigi-gigi tajam Taehyun menggigit kulit dadanya.

Ya saat ini Taehyun tengah mengecup, menggigit, dan meninggalkan bekas di atas permukaan dada suaminya.

"Ya mana aku tahu! Bayi ingin kecup dada ayahnya." Taehyun mengeluarkan kepalanya dari baju Beomgyu dengan bibir yang mengerucut lucu.

"Bayi atau papanya?"

"Isss! Udah ah males sama kamu, bagus aku liat-liat video senam hamil buat besok." Ucap Taehyun kesal, lalu turun dari pangkuan Beomgyu dan berjalan menuju ruang tengah untuk menonton beberapa video yang di sarankan Soobin beberapa jam yang lalu.

"Kan, kan, kan, ya kalau gini aku yang menderita." Ucap Beomgyu dengan tangan yang mengusap selangkangannya. "Sabar, sabar, sabar." Lalu dia beranjak ke kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya.

.
.
TBC

Apa itu angst, aku tak kenal angst ☺️

Baby Boo [BeomTae] |✓Where stories live. Discover now