[prolog]

1.4K 103 11
                                    

10 tahun yang lalu...

"Choi Junkyu!"

Lelaki yang biasa dipanggil Junkyu oleh orang sekitarnya itu, segera membuka pintu rumahnya.

Melihat lelaki lain yang tampak familiar di depan pintunya, Junkyu langsung tersenyum lebar.

"Hyun Daegang! Masuklah," kata Junkyu sambil sedikit menyingkirkan tubuhnya dari pintu supaya temannya itu bisa masuk.

Setelah menutup pintu rumahnya, Junkyu menyusul Daegang yang sudah duduk di sofa ruang tengah.

"Kau datang lebih awal dari yang kukira!" kata Junkyu sambil duduk di samping sahabatnya itu.

Daegang tersenyum kecil, "Aku tidak ingin menunggu terlalu lama untuk bermain denganmu,"

"Orangtuamu... Tidak akan marah kan?"

"Tidak. Tenang saja. Aku sudah ijin pada mereka,"

"Kau yakin? Aku tidak ingin kau disakiti oleh mereka lagi," kata Junkyu khawatir.

Daegang tersenyum miris, "Terima kasih..."

"Hm?" gumam Junkyu bingung.

"Terima kasih... Karena sudah mau berteman denganku. Padahal kau sudah sering mendengar desas-desus tentang aku yang psychopath atau sociopath. Lalu keluargaku—"

Junkyu mendecak, "Bukankah sudah kubilang? Aku tidak akan pernah percaya desas-desus bodoh itu! Kau temanku dan akan selalu menjadi temanku," kata Junkyu tegas.

Sementara Daegang hanya bisa terdiam mendengar perkataan temannya. Diam-diam ia tersenyum.

Junkyu tersenyum, "Kalau begitu... Apa yang harus kita lakukan hari ini?"

Sore itu seperti biasa, Daegang pergi ke rumah Junkyu untuk bermain.

"Choi Junkyu!" panggilnya.

Ia menunggu pintu terbuka dalam hitungan 1... 2... 3...

"Hm?" gumamnya bingung.

"Choi Junkyu!" panggilnya sekali lagi.

Tapi yang ia dapatkan tetap sama. Pintu rumah itu tidak terbuka.

"Kemana perginya dia?" gumam Daegang.

Cklek!

Mendengar suara pintu dibuka, raut wajah Daegang berubah menjadi bersemangat.

"Hai Choi—Junkyu..."

Daegang mengernyitkan dahinya. Ternyata yang membuka pintu itu bukan Junkyu, melainkan ayah Junkyu.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya ayah Junkyu dingin.

Daegang mulai ketakutan, "A-aku... Mencari Choi Junkyu,"

"Dia tidak ada di sini. Pergilah kau, sebelum aku menendangmu!" bentak ayah Junkyu.

Dengan segera Daegang berlari menjauh dari rumah itu. Ia menangis. Hatinya sakit ketika ayah dari teman terbaiknya itu, baru saja mengusirnya.

"Kemana perginya Junkyu?" isaknya.

"Astaga Choi Junkyu! Kau tidak bisa?!"

Daegang membulatkan matanya. Ia tidak salah dengar kan? Barusan ia mendengar seseorang menyebut nama 'Choi Junkyu'.

I'm Left Alone | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang