🍓 1.O

310 63 2
                                    

"Apa ada cara supaya kau bisa keluar dari forum itu?"

Kali ini, Yeonjun dan Beomgyu tengah bertemu di sebuah kafe yang cukup jauh dari tempat mereka tinggal. Karena pembicaraan mereka ini cukup rentan dan yang lain belum boleh tahu.

"Aku tidak tahu, karena aku belum pernah berpikir untuk keluar dari sana," jawab Beomgyu sambil mengaduk-aduk milkshake nya.

Yeonjun mengernyitkan dahinya, "Jadi kau memang tidak berniat untuk keluar?"

"Tadinya. Apalagi penghasilan yang ku dapat, benar-benar memuaskan. Tapi sejak kau tahu soal ini, aku berpikir untuk berhenti. Aku sudah lelah,"

Yeonjun menatap Beomgyu sebentar, lalu mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela kafe.

"Tapi serius jun. Aku masih tidak paham, kau ini siapa? Maksudku...kau bisa tahu seluk beluk tentangku dan yang lain. Kau juga berkata akan mengeluarkan kami dari lingkaran ini," kata Beomgyu.

Yeonjun hanya terdiam. Tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Beomgyu. Tapi sepertinya, temannya itu benar-benar penasaran.

"Apakah kau mata-mata? Agen FBI? Kau cenayang?"

"Astaga, imajinasimu..." keluh Yeonjun.

"Ya makanya beritahu aku. Siapa kau sebenarnya? Daripada imajinasiku semakin liar nanti," kata Beomgyu kesal.

Yeonjun tersenyum samar, "Kan aku sudah bilang. Aku hanya lelaki biasa, yang ingin membantu teman-temanku,"

"Shin Ryujin!"

Ryujin melirik sekilas ke orang yang memanggilnya, kemudian kembali menatap customer di depannya sambil tersenyum ramah.

"Terimakasih sudah berbelanja di sini. Semoga harimu menyenangkan..."

Ketika customer itu sudah pergi, wajah Ryujin kembali datar seperti semula. Ia menatap orang yang memanggilnya tadi dan membalikkan badan, berpura-pura untuk menata barang di etalase belakangnya.

"Hey! Aku memanggilmu,"

Ryujin membalikkan badannya dan kembali tersenyum ramah, "Hanya ini tuan?"

"Ha?"

Beomgyu melihat ke arah meja kasir. Di situ sudah ada sebungkus permen kecil. Ia kan tidak membeli apapun tadi!

"Mungkin anda tertarik dengan promo kami hari ini, tuan? tawar Ryujin sambil menunjuk ke salah satu promo yang ada di belakangnya.

Beomgyu ikut menoleh ke arah tunjuk Ryujin dan langsung menyadari apa yang dimaksud Ryujin. Di situ ada CCTV yang mengawasi mereka. Dan Beomgyu yakin 100%, itu bukan CCTV di sini.

"Emm... Mungkin tidak, terimakasih," jawab Beomgyu.

Ryujin mengangguk dan memproses barang yang sudah 'dibeli' oleh Beomgyu. Beruntung saat itu ia membawa dompet.

"Ini struknya tuan. Anda bisa mendapat bonus jika berbelanja di sini, tiga kali berturut-turut. Dan kami juga memiliki cabang di dekat taman kota,"

Beomgyu tersenyum miring ketika menyadari kode yang diberikan oleh Ryujin. Jangan lupakan fakta bahwa keduanya adalah assassin. Mereka sudah terbiasa dengan kode seperti ini.

"Ah begitu... Terimakasih,"

"Terimakasih sudah berbelanja di sini. Semoga harimu menyenangkan..."



















[TBC]

A/N:
Cerita ini emang yang paling jarang update. Tapi author nggak pernah lupa sama setiap cerita yang author publish kok :(

Sebisa mungkin, author bakal tanggung jawab buat nyelesainnya. Kecuali, emang author udah nggak ada mood buat ngelanjutinnya.

Anyway, thx for ur support, jaga kesehatan, have a nice day :D

I'm Left Alone | TXTWhere stories live. Discover now