🍓 O.5

405 83 15
                                    

"Berita viral hari ini..."

Mama Kai yang tengah menyapu ruang tengah pun sedikit melirik ke arah televisi, sebelum akhirnya kembali melanjutkan aktivitasnya.

"...Telah terjadi kasus pembunuhan di daerah *****. Diperkirakan pembunuhan terjadi kemarin malam. Polisi menemukan jasad korban dalam keadaan hangus, sehingga sulit untuk mengidentifikasikan korban..."

Sapu di tangan perempuan itu langsung terjatuh ketika mendengar berita di televisi. Hal pertama yang ia pikirkan tentu saja anaknya, Hueningkai.

Ia mengambil remote dan menaikkan volume televisi itu.

"...Pelaku kasus pembunuhan ini belum ditemukan. Sampai saat ini, polisi masih belum menemukan bukti-bukti perihal kasus pembunuhan ini. Sekian berita viral kali ini..."

Mama Kai menatap televisi di hadapannya dengan tatapan panik. Ia berharap anaknya baik-baik saja.

Perempuan itu menatap sudut ruangan, "K-katakan kalau anakku baik-baik saja," katanya pelan.

Dan lagi-lagi, sebuah goresan cukup dalam muncul di lengannya.

"Pembunuhan?"

Kai mengangguk, "Tadi aku mendengarnya sekilas dari televisi ruang guru,"

"Bisa kau jelaskan lebih rinci?" pinta Taehyun.

"Aku hanya mendengarnya sekilas. Tapi... Intinya terjadi kemarin malam di sekitar sini. Korban ditemukan dalam keadaan hangus dan polisi belum menemukan bukti-bukti lain,"

Soobin bergidik, "Mengerikan. Apa bisa jadi itu perbuatan salah satu murid di sini?" bisiknya.

"Kemungkinan," jawab Kai.

"Sepertinya, saat pulang nanti kita harus berhati-hati. Pelakunya belum ditangkap kan?" kata Taehyun.

"Kita akan terus pulang berlima. Tapi Taehyun... Rumahmu paling jauh, apa kau perlu diantar sampai sana?"

Taehyun terkekeh dan menggeleng, "Tidak perlu. Apartemen Soobin dan Yeonjun cukup dekat dengan rumahku," katanya.

Mereka pun kembali melanjutkan percapakan mereka dan sesekali tertawa saat Kai mengeluarkan jokes andalannya.

Tapi ada satu orang yang tampaknya tidak memfokuskan diri sepenuhnya pada pembicaraan itu. Choi Yeonjun.

Lelaki itu sesekali mencuri pandang ke arah salah satu lelaki dengan pandangan dingin.

Dan sepertinya, lelaki itu sadar kalau Yeonjun terus-terusan melirik ke arahnya.

"Ada apa sih dengannya?!"

Sepulang sekolah, kelima orang itu tidak langsung pulang. Mereka memutuskan untuk mampir ke minimarket dekat sekolah dan membeli snack.

"Aku lupa bawa uang!" seru Beomgyu dramatis.

"Aku akan mentraktirmu," kata Taehyun sambil mencari dompetnya di dalam tas.

Mata Beomgyu langsung berbinar-binar, "Benarkah?"

"Bohong,"

Beomgyu langsung mengerucutkan bibirnya kesal, sementara yang lain tertawa.

Tanpa memperdulikan Beomgyu yang masih menggerutu kesal, mereka memilih snack atau minuman yang ingin mereka beli. Entah apa tujuannya, mereka hanya iseng saja.

"Yeonjun, lebih baik aku beli yang rasa cokelat atau kacang?" tanya Kai berusaha untuk mengajak lelaki itu bicara.

Yeonjun melirik sekilas ke arah susu kotak di kedua tangan Kai, sebelum akhirnya kembali melihat ke snack yang ada di depannya.

"Vanila," jawab Yeonjun singkat.

Kai mendecak pelan sambil mengembalikan kedua susu kotak itu dan mengambil susu rasa stroberi (lhah?).

"Mana Beomgyu?" tanya Taehyun ketika menyadari lelaki itu tidak ada.

Soobin tertawa kecil, "Sedang melakukan pendekatan dengan petugas kasir," jawabnya sambil menunjuk ke arah kasir.

Benar saja, Beomgyu dan si petugas kasir sudah tampak akrab.

"Astaga, anak itu..." kata Taehyun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Setelah mengambil snack atau minuman yang mereka inginkan, mereka berjalan ke arah kasir, dimana Beomgyu masih sibuk bicara dengan sang petugas kasir.

"...tolong ya,"

"Beomgyu!"

Beomgyu sedikit tersentak ketika Kai memanggil namanya, "E-eh kalian... Oh ya, perkenalkan ini... Emm... Sepupuku, Shin Ryujin,"

Petugas kasir itu tersenyum canggung, "Hai,"

Yang lain mengangguk paham, "Pantas saja kau tampak akrab dengannya. Ternyata sepupumu," komentar Soobin.

"Hahaha... B-benarkah?" kata Beomgyu sambil menggaruk tengkuknya.

Mereka berempat pun segera membayar semua yang mereka beli dan bersiap-siap untuk pergi.

"Terima kasih Ryujin. Kami pergi dulu," pamit Kai.

Ryujin mengangguk sambil tersenyum tipis, "Terima kasih sudah belanja di sini,"

"Beomgyu, ayo!" ajak Taehyun.

"A-ah aku... A-ada yang harus kubicarakan dengan R-Ryujin. Kalian duluan saja," kata Beomgyu.

Taehyun mengangkat kedua alisnya, "Ah begitu. Kalau begitu hati-hati. Bye Ryujin, Beomgyu!"

Mereka berempat meninggalkan Beomgyu bersama sepupunya itu dan berjalan pulang.

Setelah melihat keempat temannya menjauh, Beomgyu menghela napasnya pelan dan menatap Ryujin.

"Terima kasih sudah membantuku,"

"No problem,"

















































[TBC]

I'm Left Alone | TXTWhere stories live. Discover now