Clair De Lune #6

13.9K 2K 193
                                    

Cahaya Bulan terselimuti kelamnya malam, menyandra para bintang di balik awan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya Bulan terselimuti kelamnya malam, menyandra para bintang di balik awan. Clair De Lune, menghilang bersama badai dan darah atas nama pengorbanan





...





Hujan. Rintik air langit itu menjatuhi bumi dengan kasar. Pagi baru saja dimulai tapi matahari memilih sembunyi di bawah bayang-bayang awan hitam. Jaemin, yang baru saja terbangun kini menggigil kedinginan. Tapi dia bersyukur diam-diam karena hujan membangunkannya dari mimpi buruk. Pusing menyerang si Omega, kenangan menyakitkan di masa lalu itu terus kembali menyapanya..dia lelah.

Tok..tok..tok

Jaemin menoleh pada pintu kayu di sebrang ranjang. "Masuk!" ujar si Omega pelan, suaranya sedikit serak.

Derit pintu terdengar memunculkan sosok yang kemarin ikut memperkenalkan diri, namanya Renjun. Alpha itu datang bersama sepiring buah dan air putih, serta senyum manisnya. Jaemin membalas senyum itu tipis, dan membiarkan Renjun duduk di kursi sebelah ranjang.

"Ini minum dulu, lalu makan buahnya!" perintah sang Alpha. Jaemin mengambil air putih itu dan meneguknya pelan. Renjun meletakkan piring berisi potongan apel kecil ke atas pangkuan Omeganya.

Jaemin menatap buah apel itu sambil melamun. Mimpi buruk itu terasa sangat nyata, bahkan panas api di mimpinya bisa dia rasakan. Keringat mengucur di pelipis Jaemin, Renjun melihat itu penuh kebingungan. 

"Kenapa? ada yang membuatmu resah?"

Jaemin menatap Renjun sambil menggeleng pelan. Dia berusaha untuk menjauhkan pikiran-pikiran tentang mimpi itu, Jaemin tidak mau rahasia kelamnya diketahui Renjun. Alpha bermarga Huang itu menatap Jaemin dalam dan membuat si Omega merasa was-was, takut jika Renjun bisa membaca pikirannya.

Jaemin menggigit bibirnya. "Hmm.. Renjun-ah, kau bisa mengetahui apa yang aku pikirkan sekarang?" cicitnya pelan.

Renjun terdiam sebentar, kemudian dia menggeleng. "Bagaimana bisa aku membaca pikiranmu, hm?" Lalu diakhiri dengan tawa ringan.

Pemuda Na terkejut, bukankah Jeno dan Hyunjin bisa membaca pikirannya? atau malah sebaliknya, jangan-jangan di sini Renjun yang berbohong? 

Ahh.. entahlah, Jaemin pusing.


 




...






Badai besar melanda kota Tritan, menimbulkan kepanikan masal para anggota klan di sana. Semua tidak bisa memperkirakan datangnya bencana itu, alam hanya bungkam dan tidak memberikan pertanda apapun.

Yunho dengan panik menggendong Jaemin dan membentuk formasi pack-nya untuk berfokus melindungi Omega mungil itu. Mingyu ditugaskan menjadi garda terdepan dan Hangyul berjaga di belakang, sisanya melingkari Yunho dan Jaemin.

Buruk sekali, badai berupa air dan angin telah merobohkan bangunan Klan Emorte yang kokoh dan membangunkan semua penghuninya dalam kepanikan luar biasa. Malam yang buruk di hari yang baik.

Clair De Lune

Harusnya ritual itu menjadi pengisi malam yang panjang ini. Tapi bulan tidak menampakkan sinarnya sama sekali, ia ditutupi lingkup awan hitam yang menyeramkan. Entah pertanda apa yang ingin diberikan oleh sang Dewi.

Jaemin menangis keras karena ketakutan melihat semua warga kota berlari kesetanan. Dia hanya bisa memeluk Yunho se-erat mungkin dan merapal doa agar Klan Emorte dan semua warga Tritan bisa selamat.

Mendengar jeritan yang semakin menjadi-jadi dari para warga membuat pack Yunho memutuskan untuk berubah wujud menjadi serigala. Jaemin diturunkan sejenak dari gendongan pria tua itu, lalu dalam hitungan detik Yunho sudah berubah menjadi seekor serigala raksasa berwarna abu-abu. Dia mengeluarkan geraman khas Alpha yang sangat garang, lalu memberi isyarat pada si Omega sepuluh tahun itu untuk naik ke punggungnya.

Delapan Alpha Emorte lain ikut berubah wujud. Setelah jaemin dirasa aman di atas punggung Yunho, mereka semua berlari menerjang badai yang semakin gila. Dalam pelarian itu mereka selalu bertabrakan dengan serigala lain. Masih beruntung Klan Emorte bisa bersatu dalam pack, banyak serigala lain yang terpisah dari pack nya dan luntang-lantung tak tahu arah.



DUMM..


Suara keras terdengar bersamaan dengan tanah yang bergetar kuat. Mingyu yang memimpin pack terhenti tiba-tiba dan membuat semua anggota ikut berhenti. Dalam telepati, Mingyu mengirim satu pesan untuk anggota pack. Dan pesan itu membuat delapan serigala lain hanya mampu berdiam penuh ketakutan. Semua kekhawatiran mereka merujuk pada sang Omega yang masih berlinangan air mata.






"Mereka datang!"






...





"Jangan menyentuh batas, iblis membencinya. Dan jangan sampai menyentuh harta mereka, atau makhluk yang jauh lebih mengerikan akan datang."





...





つづく

GrimmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang