Envie #32

3.4K 474 154
                                    

Ketika kau merasa dunia melemparkan cacian kotornya padamu, tak mengapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika kau merasa dunia melemparkan cacian kotornya padamu, tak mengapa. Ketika kau merasa bahwa banyak jarum yang menusuk tubuhmu dan berdarah, tak mengapa. Kau masih punya aku yang menemanimu di tiap malam yang dingin.






...






Haechan memasukkan sesendok bubur hambar ke gerbang pencernaan Jaemin dengan lembut. Sahabatnya itu sedang sakit dan terus menangis sejak pagi buta. Haechan tahu bahwa Jaemin dilanda kesedihan saat ini karena beberapa Omega lain yang kembali mengusiknya.

Kemarin malam pemuda Na kembali menerima caci maki tak berdasar dari tiga penghuni lain saat Haechan sedang melayani tamu. Setelah kembali ke kamar dengan tubuh lunglai, Haechan hanya mendapati sahabatnya itu meringkuk di atas ranjang sambil menangis tersedu.

"Kau harus makan, kau tidak boleh kalah hanya dengan caci maki manusia seperti mereka!" kata si pemilik julukan matahari itu.

Jaemin menerima suapan dengan enggan, sesekali dia mengerut cairan di hidungnya karena masih menangis. Matanya bahkan sudah bengkak dan hampir semerah mata iblis.

"Nana, mereka hanya iri padamu. Banyak sebab misterius yang membuatmu tidak perlu melayani tamu di sini. Sebenarnya aku juga heran tapi aku berusaha memahami. Mungkin ini memang jalan takdirmu, kau harus tetap suci sampai waktunya tiba. Tapi mereka beda denganku, Na. Mereka tidak terima dengan hal itu, jadi yang bisa mereka lakukan adalah sembunyi di balik caci maki," jelas Haechan panjang lebar.

Muncul sedikit rasa senang di hati Omega Na saat mendengar itu. Haechan benar-benar seseorang yang baik. Pemuda itu rela merawatnya yang sedikit rewel karena sakit, padahal Haechan baru saja melayani tamu.



"Apa kau pernah digunjing dan dicaci maki seperti itu?" tanya Jaemin penasaran.

Haechan terdiam sejenak, kemudian tersenyum tipis. Tangan kanannya kembali menyuapkan bubur hambar ke mulut sahabatnya.

"Sering, dulu. Sampai akhirnya aku mengatakan suatu hal yang membuat mereka berhenti melakukan itu padaku."

Jaemin terkesiap, dia ingin tahu lebih jauh. Dengan terburu-buru dia melahap suapan dari Omega Lee dan membuat sekitar mulutnya menjadi kotor. Haechan mengusap tepi bibir tipis si canti dengan lembut.

GrimmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang