Night Sky #35

3.7K 269 141
                                    

Malam menyimpan banyak misteri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam menyimpan banyak misteri. Api bisa padam oleh anginnya yang dingin, air laut bisa pasang oleh munculnya Rembulan, awan bisa hitam oleh buminya yang tertidur.



...



Lee Donghae, nama itu akan selalu dikenang Jeno meski hanya dalam diam, meski dalam keadaan menyesal. Sosok pria yang begitu tanggung jawab dan rela menjatuhkan segala kebahagiaan hanya untuk dirinya. Alpha yang telah banyak menerima sakit dari musuh, dari cinta, maupun dari anaknya sendiri. Seorang ayah yang terpaksa gugur dimalam yang dingin.

Saat itu Jeno baru saja menginjak usai tiga belas tahun. Usia remaja yang terkadang membuat perangainya menjadi berubah. Jiwa-jiwa pemberontak mulai keluar dan membuat sang ayah resah berulang kali.

Putranya itu menjadi liar dan sangat sulit dikendalikan. Dimalam yang selalu dingin, Jeno akan diam-diam pergi ke sungai Gunung Treton, hanya untuk bertemu dengan siluman air. Donghae tahu hal ini pun karena dia berkabar dengan siren sahabatnya di sana. Kata makhluk gaib yang cantik itu, Jeno menjadi terlalu terburu-buru untuk kembali bertemu Jaemin, juga untuk memilikinya.

Pria Lee yang kini sudah paruh baya pun dilanda kegelisahan besar akan hal itu. Takdir punya waktunya sendiri untuk menyatukan mereka bersama. Makhluk hidup tidak bisa memaksa takdir untuk mengikuti aturan dan kemauan-nya sendiri. Tidak, atau hanya ada keburukan yang akan datang.

"Kau akan keluar lagi malam ini?"

Jeno yang sedang memasukkan kayu-kayu ke perapian segera menghentikan kegiatan-nya. Dia cukup terkejut dengan pertanyaan sang ayah.

"Bukankah aku selalu keluar dengan teleportasi?"

Donghae menatap nanar wajah sang anak setelah mendengar isi pikiran-nya.

"Ya, Jeno. Kau memang selalu berhasil keluar diam-diam dengan kekuatanmu itu. Tapi ayah tidak terlalu bodoh untuk mencari tahu. Pun sudah tertebak kau pergi kemana," jelasnya jengah.

Alpha berusia tiga belas tahun itu menatap wajah Donghae kesal. Dia mulai tidak suka dengan segala ikut campur yang dilancarkan ayahnya. Dia bukan anak kecil lagi.

"Apa ayah tidak punya pekerjaan lain? Apa memata-mataiku setiap saat membuatmu lega?" tanya Jeno dengan nada tinggi.

Donghae terhenyak mendengarnya, sejak kapan putranya berubah menjadi seperti ini?

Tatapan tajam dilayangkan Jeno, sengit sekali. Ibarat ada busur yang menancap di dada sang ayah saat melihat pandangan marah itu.

"Ayah hanya punya kau sekarang. Ayah hanya takut kau akan merusak semua hal yang sudah digariskan. Jeno, takdirmu tidak se-sederhana yang kau bayangkan," lirih Donghae. Suaranya bergetar, dia masih begitu kaget dengan perubahan dramatis putra semata wayangnya.

GrimmWhere stories live. Discover now