DGMM: 11

1.7K 307 33
                                    

Sebelum mulai, pastikan sudah Vote jika perlu Comment sebagai wujud apresiasi kalian untuk cerita kali ini.

Sebelum mulai, pastikan sudah Vote jika perlu Comment sebagai wujud apresiasi kalian untuk cerita kali ini

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Huang Milan

Setelah berhenti bekerja mengurus dua orang anak, akhirnya aku bisa berguling-guling di kamar sendiri, menikmati masa pengangguran yang paling aku benci.

Ya kurasa aku masih belum becus menjadi babysitter yang baik buat Ahin dan Hakkun. Taeil sangat marah, wajar saja Taeil marah, ia sangat sayang pada kedua anaknya.

Mau kemana lagi aku mencari pekerjaan, sudah enak aku mendapatkan pekerjaan sebelumnya, tetapi kelalaian aku dalam mengurus anak yang membuat aku harus kehilangan pekerjaanku.

Suara langkah kaki datang mendekati kamarku. Memang ini sudah jam 11 malam, aku yakin ini pasti ibu yang sedang mengecek apakah aku sudah tidur atau belum.

Langsung saja aku membuat suara dengkuran agak keras saat seseorang mengetuk pintu kamar. Tidak lama kemudian, lenyap sudah. Tidak ada lagi suara-suara di luar pintu, ibu sudah pergi dari depan pintu.

Terlintas ide gila untuk berdiam di balkon kamar sambil menyesap susu kopi, seperti biasa yang aku lakukan dulu. Kebetulan ada termos air panas yang tadi sore aku siapkan kalau di rasa aku ingin membuat sesuatu minuman panas pada malam hari.

Aku seduh kopi instan, lalu pergi ke balkon kamar. Berhadapan dengan kamar Hakkun.

"Sudah tidur ya..." kataku pelan melihat ke jendela kamar Hakkun yang di sinari lampu meja. Aku tahu itu, karena Hakkun tidak terlalu suka gelap dan akan menyalakan lampu meja di nakas samping kasurnya.

Tning...












Moon Taeil
Sedang apa malam-malam duduk sendirian di sana?








Mataku membelalak mendapatkan pesan singkat dari Taeil. Aku langsung mencari keberadaan dia dengan menajamkan pengelihatan melihat ke dalam jendela kamar Hakkun.

Tning...

Moon Taeil
Kamu mencariku? Aku tidak ada di sana

Moon Taeil
Coba kamu lihat ke halaman rumahku

Aku menuruti perintah yang di kirimkan Taeil, kemudian melihat ke sekitar halaman rumah yang megah. Di antara dua mobil ada bayangan pria yang semakin jelas rupanya saat ia keluar dari antara mobil  tersebut.

Taeil yang lengkap dengan seragam khas pilot dan topi yang bertengger. Duda tampan ini mendongak melihat ke arahku, kemudian membungkukan badan yang sebelumnya telah ia lepaskan topi pilotnya.

Aku membalas dia dengan anggukan kepala.

Huang Milan
Kamu baru pulang? Malam sekali

Moon Taeil
Lama-lama kamu juga akan terbiasa

Aku terdiam sebentar lalu melihat ke halaman tadi, tetapi tidak ada Taeil di sana. Hanya tersisa sepatu boots pilot dengan lencana emas di rak sepatu.

Huang Milan
Apa maksudmu?

Moon Taeil
Tidak ada, maaf kalau salah berkata-kata. Aku akan langsung tidur, selamat malam

"Selamat malam..." ucapku kecil.

Lalu hening. Entah mengapa saat-saat ini lah yang paling aku sukai, aku bisa rileks sambil menyesap kopi susu panas.

Sambil menyesap, aku pun merenungkan apa yang sudah aku perbuat saat malam pesta berakhir. Aku masih terus memikirkan hal tersebut.

Tning...

Aku tidak langsung meraih handphone, ya aku menebak pasti Taeil yang mengirimkan pesan singkat. Kalau bukan dia siapa lagi? Tapi setelah aku mengetahui isi pesan dan si pengirim, langsung tubuh ini gemetar gugup.











Jung Jaehyun
Mau berkencan? Kalau kamu mau, aku bisa sewakan restoran mahal atau kita pergi liburan ke luar negeri?

━━━━━️°✨•°🦋°•✨°️━━━━━

"Milan, apa kamu delivery pizza?" tanya ibu sambil membuka paksa kamarku. Terdapat dua box pizza berukuran besar di tangan ibu. Lantas aku terheran-heran, baru saja aku bangun dari tidur.

"Bukan," jawabku pendek, karena malas untuk berdebat di pagi hari. Aku masih mengantuk.

"Lalu siapa yang suka delivery selain kamu di rumah ini?"

"Aku bilang, bukan aku. Aku baru saja bangun," jelasku dan ibu menaruh dua box pizza tersebut ke atas meja kayu kecil dekat pintu. "Ya sudah, cepat mandi dan kamu pergi jalan-jalan saja. Ibu akan berlibur dengan ayahmu selama seminggu," kata ibu.

" Apa?!" tanyaku tidak santai. Aku berjalan gontai meraih pundak ibu, sambil bermanja aku merengek seperti anak-anak. "Apa ibu tidak kasihan padaku, seminggu di rumah sendirian. Ah tega sekali."

Ibu malah melepaskan paksa aku lalu pergi dari kamarku, "cepat mandi. Kamu sudah dewasa, bukan anak-anak lagi."

Ibu liburan untuk seminggu bersama ayah? Lalu aku teringat akan ajakan Jaehyun. Tidak seharusnya aku menaruh curiga pada pria tersebut, bukan? Aku sangat yakin dia pria yang baik-baik.

Drttt... Drttt...

Ku lihat handphoneku yang masih terpasang kabel charge dan sudah terisi daya penuh. Kebetulan sekali Jaehyun menelphoneku, langsung saja kuangkat panggilannya.

"Halo, selamat pagi nyonya Huang Milan," sapa Jaehyun dengan suara berat yang maskulin.

Apa aku boleh jujur? Suara Jaehyun sangat menggoda. Maksudku bukan seperti itu, ah lupakan.

"Ah, hai. Ada apa?"
"Aku tidak enak menanyakan hal ini, aku takut kamu terganggu."
"Tanyakan saja, tidak apa-apa."
"Soal ajakan kemarin malam, apa kamu mau?"

Tiba-tiba aku tersenyum malu, entah karena apa. Yang tadinya hal ini mau kutanyakan juga, akhirnya sudah lebih dulu di tanyakan oleh Jaehyun.

Aku menarik napas dalam-dalam agar tidak ketahuan suaraku yang sedang salah tingkah. "Boleh saja. Mengingat orang tuaku akan pergi berlibur 1 pekan dan aku sendirian di rumah."

Terdengar samar-samar kekehan kecil di ujung telpon, sontak aku menutupi wajahku dengan bantal.

"Secara tidak langsung kamu memberitahuku untuk menemanimu, betul?"

"Ti-tidak juga," jawabku terbata-bata.

"Tidak usah kaku. Kalau begitu kamu tidak usah khawatir untuk merencanakan sesuatu. Aku akan memesan hotel dan tiket penerbangan ke Berlin untuk kita berdua. Oke, semoga harimu menyenangkan."

Ya Tuhan, tadi aku bicara dengan kehaluanku?

Tubuhku bergetar gugup, kemudian melompat-lompat senang di atas ranjang seperti kelakuanku pada masa remaja lalu.

Tapi bagaimana dengan Taeil?

Tapi bagaimana dengan Taeil?

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
[The End] Daddy, Give Me Mom ✖ Moon TaeilKde žijí příběhy. Začni objevovat