DGMM: End

2.3K 282 51
                                    

Sebelum mulai, pastikan sudah Vote jika perlu Comment sebagai wujud apresiasi kalian untuk cerita kali ini.

Sebelum mulai, pastikan sudah Vote jika perlu Comment sebagai wujud apresiasi kalian untuk cerita kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huang Milan

Bantu aku Tuhan supaya tidak canggung.

Kutatap diriku yang terlihat sederhana pada pantulan cermin. Diriku berbalut gaun putih polos dan sepatu boots setinggi mata kaki berhak warna hitam.

Aku menyadari bahwa penampilanku sangat berbeda jauh saat pergi bersama Jaehyun dan Taeil.

Aku selalu merias diri menjadi tampil mewah di hadapan Jaehyun supaya kami berdua serasi di mata orang lain. Tapi aku merasa itu bukan diriku, beda jauh dengan karakterku.

Namun saat ini aku hanya perlu merias diri sesederhana mungkin, Taeil tidak memaksakan aku untuk tampil lebih cantik ataupun lainnya. Dia hanya mau aku menjadi diriku sendiri, dia tidak mau kalau aku merias diri dengan berlebihan.

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka membuatku terkejut, ternyata mama yang sedang tersenyum lebar. "Taeil menunggumu di luar."

Lalu mama mendekatiku yang masih duduk di depan cermin rias. "Taeil sudah bilang pada mama dan papa, kami berdua sudah merestukan kalian," kata mama sambil membelai rambutku.

Aku mengerutkan dahi. "Apa maksud mama?"

Beliau malah menarik keluar dari kamar menuju luar rumah. "Sudah jangan banyak tanya, sana pergi. Sukses makan malamnya, sayang."

Pintu rumah tertutup kencang. Aku masih tidak mengerti dengan ucapan mama tadi.

"Milan," panggil seseorang dengan suara yang lembut tetap maskulin. Aku membalikan badan dan melihat Taeil di dekat gerbang.

"Ayo," ajak Taeil sambil mengulurkan tangannya dan sedikit membungkukan badannya. Dia tersenyum manis membuatku malu setengah mati.

Aku meraih tangannya dengan gemetar. Saat tanganku sudah berada dalam genggamannya detik berikutnya, Taeil merengkuh pinggulku sambil menghirup parfum yang aku pakai. Aku memaksakan untuk membuat jarak, tetapi tubuh ini sangat kaku. "Ta-Taeil," panggilku terbata-bata.

Dia segera membuat jarak satu langkah masih dengan tangan kami yang masih menyatu. "Maaf, mari berangkat."

Aku mengangguk dan masuk ke dalam mobil Taeil. Mobil melaju meninggalkan area perumahan.

Sejauh ini tidak ada yang mengeluarkan suara, hanya ada suara lagu yang di putar pada radio mini mobil. Taeil sibuk dengan lalu lintas, aku melihatnya dari pantulan kaca mobil di sebelahku.

[The End] Daddy, Give Me Mom ✖ Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang