DGMM: 18

1.6K 298 45
                                    

Sebelum mulai, pastikan sudah Vote jika perlu Comment sebagai wujud apresiasi kalian untuk cerita kali ini.

"Daddy pulang," kata Taeil yang masuk ke dalam rumah lewat pintu yang menghubungkan antara ruang tengah dengan garasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daddy pulang," kata Taeil yang masuk ke dalam rumah lewat pintu yang menghubungkan antara ruang tengah dengan garasi. Dia duduk di sofa sambil melepas sepatu boots putih.

Tidak lama kemudian anak-anaknya datang memeluk Taeil. Hakkun yang paling menunggu ayahnya datang langsung memeluknya paling keras sampai kakinya melingkar di pinggang. Tidak mau lepas dengan Taeil.

Anak kecil ini menenggelamkan kepalanya di dada bidang Taeil. "Daddy tidak boleh kerja, daddy harus menemani Hakkun," ujar Hakkun.

Perkataan tersebut berhasil membuat Taeil tertawa lalu mencium gemas anaknya. "Hakkun tidak apa-apa bukan?" tanya Taeil.

"Seharian penuh Hakkun bermain di rumah aunty," jawab Kyungmi yang menghampiri mereka bertiga.

Di rasa tidak enak, jadi Taeil menyuruh kedua anaknya pergi ke kamar.

Taeil menatap lekat-lekat mantan istrinya ini. "Kamu minum obatnya bukan?" tanya Taeil dengan nada serius.

"Iya. Ngomong-ngomong, Milan—"

"Dia mantan babysitter Ahin dan Hakkun. Aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya," potong Taeil sambil berjalan santai ke dalam kamar. Namun Kyunmi segera menahannya.

"Hei aku tidak menanyakan tentang hubungan kamu dengannya," balas Kyungmi mulai curiga terhadap mantan suaminya ini.

"Lalu apa?"

"Apa boleh aku bercerai dengan suamiku? Sepertinya dia tidak lagi mencintaiku," ujar Kyungmi yang berhasil membuat Taeil terfokus padanya.

Pria tersebut memegang kedua bahu Kyungmi sambil menggoyang-goyangkan tubuh wanita ini. "Ada apa? Lalu kenapa bertanya padaku?" Wanita tersebut menggeleng. "Aku sudah bicara dengan suamimu, lusa dia akan menjemputmu pulang ke rumah kalian berdua," ujar Taeil mengakhiri obrolan.

Hati Kyungmi sangat sakit mendengar pernyataan Taeil, jujur saja dia tidak mau bertemu dengan suaminya. Andai kamu tahu, betapa sakitnya aku melihat Jaehyun pergi bersama Milan. Batin Kyungmi.

━━━━━️°✨•°🦋°•✨°️━━━━━

Huang Milan

"Terima kasih," ucapku pada supir taksi sambil memberi beberapa lembar uang.

Setelah taksi pergi aku menyempatkan diri untuk melihat ke jendela kamar Hakkun dan Ahin, ternyata sudah gelap pertanda mereka berdua telah tidur.

Kemudian aku masuk ke dalam rumah yang sepi, orang tuaku belum juga pulang dari liburannya.

Di kamar aku langsung membanting tubuh ke atas kasur sambil bermain handphone, ternyata ada pesan masuk dari Taeil.

Sontak aku tersenyum senang dan merubah posisiku menjadi telengkup.

Moon Taeil
Sudah tidur ya? Selamat malam

Huang Milan
Tidak, belum mengantuk. Bagaimana denganmu?

Moon Taeil
Oh haha, aku juga belum mengantuk. Bagaimana kalau Video call?

Huang Milan
Sudah malam, Taeil

Pesan terakhirku belum terbaca olehnya. Aku masih menunggu lalu menerka-nerka kalau dia ketiduran, tetapi tidak lama dari itu dia menelponku. Iya, panggilan Video.

Aku mengabaikannya beberapa saat mempertimbangkan untuk menerima atau menolak, sampai dimana aku menggeser ikon hijau.

Panggilan video di mulai dengan wajah Taeil yang sedang bersandar pada sandaran ranjang. Rambutnya yang basah menutupi sedikit matanya. "Kenapa tidak bicara?" tanya Taeil.

Bagaimana mau bicara, aku saja tidak tahu mau bahas apa. Ucapku dalam hati.

"Kenapa kamu berdandan malam hari?" tanya Taeil lagi.

Aku teringat setelah pulang dari makan malam bersama Jaehyun, aku belum membersihkan riasan di wajah. "Aku lupa menghapus make up," jawabku agak grogi.

Tiba-tiba Taeil mendesah kasar saat dirinya sedang membenarkan posisi tubuh dan bantal. Itu membuatku malu setengah mati. Betapa maskulinnya tadi.

"Hei, ayo bicara. Katakan apa yang ada di pikiranmu jika perlu bertanya padaku," suruh Taeil.

"Bagaimana aku mau berkata jujur, kalau kamu sudah membuatku salah tingkah," cetusku tanpa sadar.

Taeil tertawa kecil sambil mengibas-kibaskan poninya yang basah. "Apa aku ada salah ucap?" tanyaku bingung. Dia malah menggeleng lalu memutuskan panggilan video.

Moon Taeil
Kurasa kita akhiri dulu. Sudah malam, aku mau kamu tidur sekarang

Huang Milan
Kenapa mengakhiri panggilan?

Moon Taeil
Karena aku tidak mau memikirkanmu sampai ke dalam mimpi

Moon TaeilKarena aku tidak mau memikirkanmu sampai ke dalam mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[The End] Daddy, Give Me Mom ✖ Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang