Sebelum mulai, pastikan sudah Vote jika perlu Comment sebagai wujud apresiasi kalian untuk cerita kali ini.
Huang Milan
Hari sudah menunjukan pukul 8 malam, tapi kami berdua masih saja berkeliling kota. Sejujurnya aku sudah mulai lelah dan ingin sekali berendam air hangat. Aku tidak enak mengatakannya pada Jaehyun, karena sepertinya dia masih mau berjalan-jalan.
Tidak sengaja aku menguap di depan pria ini, membuat kepulan uap karena udara dingin. Jaehyun agak menunduk, mengintip wajahku yang kurasa terlihat sekali kelelahan. "Kurasa sampai di sini dulu kita berjalan-jalan."
Jaehyun mengusap kepalaku dengan lembut. Kemudian kami berdua terkejut saat mendapati hotel tempat kami menginap. Seketika aku dan Jaehyun tertawa. "Sejauh ini yang dapat kita tempuh," ujarku.
Pria di sampingku mendesis sambil menyisir poni tebalnya ke belakang. "Ya kita jadi menghemat biaya taksi," aku hanya tersenyum lalu masuk lebih dulu ke dalam gedung hotel.
Sampainya di depan pintu kamar, Jaehyun langsung membukakan pintunya untukku. Tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke dalam membuat Jaehyun kebingungan. "Apa?" tanyaku ikut bingung.
Jaehyun menggeleng, "Kam-"
"Aku sangat lelah, ingin tidur sebentar. Bangunkan aku setelah dua jam tertidur, aku harus mandi," potongku.
Aku langsung membanting tubuhku ke atas kasur sambil menggerang kecil. Kulihat Jaehyun sedang membuka sepatu dan rompinya, lalu pergi ke kamar mandi.
Tidak lama kemudian ia keluar dengan wajah yang basah, tetesan air yang jatuh dari ujung rambut membuatnya tampil seksi.
"Kenapa?" tanya Jaehyun. Aku langsung gelagapan sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Saat ingin menaruh tas di atas nakas, tetapi tidak ada nakas di sebelah kasur, aku langsung teringat.
Ini bukan kamar hotelku.
Aku terduduk dari posisiku yang tadinya telentang, melihat Jaehyun dengan hati-hati yang sedang mengganti pakaiannya.
Tanpa malu ataupun rasa lain Jaehyun membuka atasannya, memperlihatkan otot bahunya dan punggung mulusnya yang putih bersih bak susu. Detik berikutnya sudah di tutupi dengan kaus putih oblong.
Kemudian Jaehyun melihat ke arahku lalu tersenyum membuat kedua bola matanya tak terlihat. "Maaf ya," katanya.
Ia duduk dan tiduran di sofa putih panjang. "Aku akan tidur di sini, melelahkan sekali. Oh iya, selamat malam."
Pria ini memejamkan matanya yang indah, wajahnya saat tertidur mengingatkan aku pada seorang bocah yang tinggal di depan rumahku.
(Visualisasi)
Aku memperhatikan Jaehyun, memastikan ia telah tertidur dengan pulas. Setelah itu menarik selimut untuk menutupi tubuh Jaehyun. "Selamat malam, Jaehyun," kataku pelan di telinganya. Lalu langsung saja aku keluar dari kamar hotel Jaehyun menuju kamar hotelku yang aku sewa sendiri.
━━━━━️°✨•°🦋°•✨°️━━━━━
Aku duduk di balkon sambil menengok beberapa kali pada layar handphone berharap seseorang menemaniku malam ini. Aku tidak bisa tidur meskipun kantuk sudah menyerang. Perasaanku campur aduk sampai tidak dapat di deskripsikan.
Tiba-tiba aku teringat Hakkun dan Ahin, apa yang sedang mereka lakukan.
Tning...
Moon Taeil
Hai Milan, apa yang sedang kamu lakukan?Aku nyaris menjerit senang mendapatkan pesan dari Taeil, yah mungkin dia bisa menemaniku malam ini.
Huang Milan
Hanya duduk santai sambil menikmati malamMoon Taeil
Oh seperti ituAku terdiam sebentar, seperti ada yang beda dari Taeil. Entah karena sering membalas pesan, aku jadi tahu cara dia bicara lewat pesan.
Huang Milan
Kamu sendiri sedang apa?Moon Taeil
Ah kami bertiga sedang makan malam. Hakkun sangat rindu padamu dan sepertinya Ahin juga
Aku tersenyum hangat melihat senyum Hakkun dan Ahin di dalam foto, mereka berdua sangat manis. Jadi tidak tega untuk berlama-lama tidak bertemu mereka.
Moon Taeil
Ahin yang memotretku. Hahaha terlihat lugu. Maaf ya jadi mengotori memorimu
Huang Milan
Hahaha... Pilot Moon sangat manis jika bersama anak-anaknya, jauh dari kata wibawaMoon Taeil
Benarkah? Terima kasih. Kamu juga manis saat bersama kedua anakkuMoon Taeil
Ah aku tidak ada maksudDiam-diam aku meremas handphoneku dengan gemas sambil tersenyum lebar. Betapa senangnya aku di puji Taeil.
Huang Milan
Terima kasih^^
YOU ARE READING
[The End] Daddy, Give Me Mom ✖ Moon Taeil
Fanfiction{[17+] Romance, Sociology, Drama} "Daddy, aku ingin daddy bahagia. Tolong berikan aku mommy." Hakkun to Taeil. Start 2020_05_14 Finished 2020_07_06 ©copyright @KUMEKA-CHAN & @bubblepearlsx #1 Colab 3 Juli 2021 #4 15 3 Juli 2021