Sepuluh

4.4K 395 38
                                    

Untuk kalian para Adam, dan teruntuk kalian para Hawa. Berjuangnya jangan diawal aja, ya?

•Anonim•

----------------

Bel istirahat berbunyi.

Ini adalah waktu yang paling Dion nanti-nantikan. Dion bergerak cepat, ia meminta Sheva untuk ke kantor guru. Meminta guru-guru untuk berkumpul di halaman, sedangkan Ravli dan Nayla, menyuruh siswanya.

Dion? Dia berdiri di tengah halaman sekolah dengan toa yang sudah berada di tangan nya.

Perlahan, lapangan mulai penuh dengan siswa, guru-guru juga sudah mulai berdatangan.

Setelah semuanya dirasa cukup. Kini tinggal tugas Nayla untuk membawa Dian ke halaman.

Dion mengenakan wig badut. Begitu juga dengan Sheva dan Ravli.

"Pak guru dan Bu guru, Dion minta maap ya, karena udah mengganggu waktu istirahat Bapak sama Ibu, juga sama temen-temen. Habis ini, kalian boleh deh, hukum Sheva," kata Dion melalui toa nya.

"Lah kok gue?" Tanya Sheva.

"Udah lo ikutin aja," kata Ravli.

"DION! Kamu ini sebenernya mau ngapain sih? Pakai bawa-bawa guru segala?" Tanya Bu Tata berteriak.

"Dion mau nembak cewek," balas Dion enteng.

Dian datang, ia datang dengan tatapan bingungnya. Ada apa ini? Maksudnya apa? Kenapa ramai sekali orang? Dan kenapa Dion, Ravli, dan Sheva mengenakan wig badut?

Mungkin itu pertanyaan yang terbesit di kepala Dian.

"HAII DIAN!!" Sapa Dion melalui toa nya.

Ni anak gila mau ngapain sih? Batin Dian.

"Dion cinta sama Dian, Dion sayang sama Dian. Seluruh warga sekolah menjadi saksi, Dian. Untuk yang kesekian kalinya, Dion mau nembak Dian. Dian mau enggak jadi pacarnya Dion?" Kata Dion.

Sorak-sorai mulai terdengar. Mereka meneriaki kata 'terima' begitu juga dengan guru nya yang kompak meneriaki kata yang sama.

Dion anjir, kalau udah kaya gini nolaknya gimana. Mana disaksiin banyak orang, kalau gue tolak. Dia bakal malu berat, tapi kalau gue terima. Gue yang bakalan malu berat, batin Dian bimbang.

Dion berjalan mendekat ke arah Dian. Ia meletakkan toa nya guna memegang ke dua tangan Dian.

"Dion serius soal perasaan Dion ke Dian, Dion mau Dian nerima cinta Dion. Kasih Dion kesempatan buat bahagiain Dian," pinta Dion.

Dian bimbang, ia diam cukup lama, sampai akhirnya ia membuat suatu keputusan.

"Iya, gue terima cinta lo. Gue mau jadi pacar lo," balas Dian.

"Serius?" Tanya Dion memastikan.

"Iya."

Dion tersenyum lebar, ia menggendong Dian. Lalu mengambil toa nya.

Crazy Boyfriend [Completed✔]Where stories live. Discover now