Empat Puluh Tiga

2.5K 277 35
                                    

Pak Bendi memang kejam.

Beliau menyuruh Dion, Ravli, dan Sheva untuk membersihkan masjid sampai kinclong, bahkan mereka juga disuruh menjemur karpetnya yang entah ada berapa itu.

Ruqyah yang banyak menguras tenaga.

Bahkan, karena hukuman itu. Mereka bertiga sampai tidak mengikuti pelajaran sampai istirahat ke-dua.

"Pak Bendi emang udah lebih gila dari kita. Ngasih hukuman nggak kira-kira," kata Ravli yang saat ini tengah merebahkan tubuhnya di lantai masjid.

"Emang parah tuh guru," tambah Sheva.

"Udah ah, kita bersihin masjid tuh nanti dapet pahala tau. Ruqyah nya Pak Bendi kan beda," kata Dion.

"Gue lebih baik diruqyah beneran daripada diruqyah rodi gini," kata Ravli.

"Rodi, lo kata kita hidup di zaman Belanda?" Tanya Sheva.

"Lihat aja ntar, gue mau ambil kuliah pertanian. Terus kalau udah jadi sarjana, gue mau nerapin sistem Romusha," kata Sheva.

"Kejam lo, masuk neraka mampus lo," kata Ravli.

"Gapapa Ravli, kan Sheva mau nemenin Fir'aun," kata Dion dengan tampang watadosnya.

"Wah-wah, parah lo. Doain yang enggak-enggak," kata Sheva.

Ravli tertawa. "Bener banget tuh, duh temen gue. Cerdas banget sih," katanya.

"Lagian bener tahu kata Dion, lo kan bisa jadi CS nya Fir'aun," lanjut Ravli.

"Ora sudi," ucap Sheva dengan logat Jawa nya.

"Kalau tukeran sempak gampang," lagi-lagi tawa Ravli meledak.

Sheva menjadi korban bully hari ini.

"Sesungguhnya Allah tidak pernah tidur," kata Sheva sok terdzolimi.

"Sheva, sambil nyanyi ku menangiss," kata Dion.

"Nggak, nyanyi ini aja. Me and my broken heart," ucap Sheva yang diakhiri jogetan konyolnya.

"Sheva diruqyah Pak Bendi bukannya makin waras malah makin gila," kata Dion menatap Sheva ngeri.

"Setan yang merasuki Sheva udah bukan setan biasa lagi Yon," kata Ravli.

"Mulut lo kalau ngomong," kata Sheva.

"Bener," kekeh Ravli yang kemudian menarik lengan Dion.

"Kita pergi dari sini Yon, Ayah nggak mau kamu tambah gila," katanya sebelum pergi.

"Maaf Ayah tiri, Dion harus ikut Ayah kandung," kata Dion dramatis.

"Amit-amit jabang bayi, kenapa gue dikirim ke sekolah ini," ucap Sheva frustasi.

Lalu dirinya menyusul Dion dan Ravli yang sudah pergi mendahuluinya.

###

Pulang sekolah hari ini, Dion mengajak Dian pulang bareng. Ia ingin mengajak Dian jalan-jalan ke kebun binatang katanya.

Kalau masih buka.

"Ini udah jam setengah empat, kita cuma bentaran nanti disana. Kan tutupnya jam empat sore," kata Dian sebelum berangkat.

"Emang Dian mau lama-lama?" Tanya Dion.

"Ya mau," kekeh Dian.

"Yaudah kalau gitu jangan ke kebun binatang," kata Dion.

"Terus kemana?" Tanya Dian.

"Umm, mau es krim?" Balas Dion memberi tawaran.

"Boleh," kata Dian mengangguk-anggukkan kepalanya.

Crazy Boyfriend [Completed✔]Where stories live. Discover now