Lima Puluh Sembilan

3.1K 274 27
                                    

Bisa kah aku memutar waktu?
Bangun Dion, aku ada disini.
-Dian.

-------------

Dian berlari di sepanjang koridor rumah sakit, tangisnya sedari tadi tak mau berhenti. Pikirannya sekarang hanya Dion.

Langkahnya terhenti di depan sebuah ruangan ICU dimana Dion tengah terbaring disana.

"Dion," lirih Dian.

"Yan, lo yang tenang ya. Gue yakin Dion baik-baik aja kok," kata Nayla.

"Mana mungkin gue bisa tenang sih Nay, lo lihat. Orang yang gue sayang sekarang lagi kritis, kritis Nay!" Kata Dian.

Nayla diam, ia paham betul dengan apa yang Dian rasakan sekarang.

"Gue yakin kalau Dion itu kuat, dia bisa lalui ini semua. Gue yakin," kata Ravli.

"Kita berdoa buat kesembuhan Dion, gue yakin dia sembuh," balas Sheva.

"Pasti." Balas Dian.

Dian kemudian melaksanakan aturan-aturan yang harus ia taati ketika masuk menjenguk pasien di dalam ruang ICU.

Langkah Dian memelan, air mata mulai kembali menggenang di kelopak matanya.

"Ha-hai Dion?" Sapa Dian.

"Aku nungguin kamu loh di rumah, kok malah mampir kesini?" Tanyanya.

"Kamu sengaja ya? Mau buat aku sedih?"

Ia tak kuasa menahan air matanya.

"Bangun dong, ada aku disini," kata Dian sembari memegang tangan kanan Dion.

"Aku janji, aku janji kalau kamu udah sembuh nanti, aku akan ajak kamu jalan-jalan. Kita beli permen karet, sama beli ban bebek. Kita renang bareng oke? Aku udah nggak takut jadi dugong kok," kata Dian masih mengajak Dion mengobrol. Meskipun ia tahu jika Dion tidak akan menjawabnya.

"Dan kamu tahu nggak? Deket rumah aku ada pasar malam, kamu nggak pengen kesana lagi apa? Beli permen kapas," lanjutnya.

Di ruangan ini hanya ada Dion dan Dian, mengingat jika tidak sembarang orang boleh masuk. Maksimal hanya beberapa orang saja yang diperbolehkan masuk, itu pun dengan waktu yang sudah ditentukan.

"Bangun sayang," kata Dian lirih.

Nayla, Ravli, dan Sheva hanya mampu melihat dari luar.

"Kasihan sama Dian, gue nggak bisa bayangin kalau gue ada di posisi dia. Banyak banget ujian di hubungan mereka," kata Nayla.

"Gue juga udah lama banget nggak ketemu Dion, sekalinya ketemu malah lihat dia kaya gini," kata Ravli.

"Dia pasti sembuh kok," kata Sheva.

"Gue juga nggak nyangka aja, kalau kecelakaan maut itu, salah satu korbannya Dion," kata Ravli masih tak percaya.

Dion bisa dibilang beruntung, karena akibat dari kecelakaan itu. Hampir semua korban meninggal dunia, sopir taksi yang ditumpangi Dion juga turut meninggal ditempat.

Dan Dion, adalah satu dari delapan korban selamat. Meski sekarang keadaannya harus kritis.

###

Santana, Cristin, Mili, mereka semua datang. Namun, tidak dengan Arsya dan keluarganya, semenjak mendengar kabar kecelakaan Dion. Cristin melarang keras pernikahan mereka. Santana juga pasrah juga akhirnya dengan Cristin, hutang sudah dilunasi.

Crazy Boyfriend [Completed✔]Where stories live. Discover now