Chapter 1 - Pertemuan Pertama

15.2K 625 11
                                    

ChanYeol sudah menyiapkan baju dan bersiap-siap menjemput Yerin di tempat kerja nya. Karena ChanYeol sampai lebih dahulu dan Yerin masih belum juga selesai, ChanYeol terpaksa menunggu Yerin keluar.

Sudah beberapa jam tapi Yerin belum juga keluar, ChanYeol sudah mulai bosan hanya menunggu di mobil. ChanYeol itu sangat berbeda dengan Yerin, Yerin menjadi sangat rajin karena kedua orang tua nya sudah tidak membiayai anaknya lagi. Jadi dengan sangat terpaksa, Yerin harus benar-benar bekerja, sedangkan ChanYeol, bahkan uang Saku ChanYeol saat masih sekolah lebih besar dari gaji nya sekarang ini.

ChanYeol pikir seperti nya ini sudah lewat jam kerja Yerin, seharusnya dia sudah berganti shift, kenapa dia masih belum juga keluar. Karena rasa penasarannya, ChanYeol akhirnya turun dari mobil nya dan masuk ke dalam toko itu.

"Yerin." ChanYeol menemukan Yerin sedang memasang harga baru barang-barangnya untuk besok.

"Ini sudah lewat jam kerja mu kan, dan apa kamu lupa? Kita ada janji." ChanYeol hanya berusaha agar Yerin tidak bekerja terlalu keras, gaji nya juga tidak seberapa, tapi walaupun menurut ChanYeol itu tidak seberapa, bagi Yerin itu sangat berharga.

"Iya, sebentar lagi Yeol, sabarlah." Balas Yerin.

"Di mana bos mu, apa perlu aku bicara dengan dia?"

Yerin langsung menahan tangan ChanYeol.

"Jangan, gajiku selalu dipotong jika kamu berbicara dengannya."

ChanYeol hanya bisa mengalah jika begini. Dia tidak mau memberikan Yerin masalah sehingga gaji nya itu akan di potong, menurut ChanYeol, gaji yang diterima Yerin sama sekali tidak besar, bahkan bisa di bilang di bawah rata-rata karena dia masih seorang murid SMA.

"Baiklah, cepat selesaikan dan aku akan tunggu di mobil saja."

ChanYeol melangkahkan kaki nya kembali ke mobil, walaupun dia ingin sekali Yerin bekerja di perusahaan Ayah nya dan mendapat gaji yang besar, tapi Yerin terus saja menolak.

Dan akhirnya Yerin keluar dari toko itu, ChanYeol terlihat sangat senang. Saat Yerin masuk ke mobil ChanYeol dia memberikan tas yang berisi baju barunya.

"Ini, untukmu, aku sudah menyiapkannya."

Yerin membukanya dan melihat baju itu. Dia melihat ke label harga yang mungkin lupa ChanYeol gunting.

"Astaga Yeol. Baju ini sangat mahal." Yerin menatap ChanYeol tidak percaya.

"Tidak kok, aku mendapatkannya gratis. Itu ada di butik ibuku, katanya ambil saja. Ya sudah aku ambil." Balas ChanYeol santai.

"Kamu selalu membuatku merasa seperti ini." Yerin malah menjadi kesal karena sifat ChanYeol yang selalu baik kepadanya, dan hampir semua baju baru nya itu diberikan oleh ChanYeol, baik sebagai hadiah ulang tahun ataupun saat ada acara-acara tertentu.

"Yeol, memangnya kita akan bertemu siapa sih?" tanya Yerin penasaran.

"Kamu lihat saja nanti," ChanYeol menjalankan mobil nya menuju sebuah restoran mewah.

*****

"Sudah sampai, turun ayo." ChanYeol melepas sabuk pengamannya. Yerin juga melakukan hal yang sama.

"Kamu ganti baju dulu aku akan bertemu dengan teman ku dulu, tanya saja pelayan, reservasi atas nama Park ChanYeol."

Yerin mengangguk lalu pergi ke WC untuk berganti baju sebelum bertemu dengan teman ChanYeol. Yerin benar-benar tampil seadanya. Setelah selesai, Yerin keluar dari sana dan melihat sekelilingnya.

"Tempatnya sangat sepi, apa ini sudah mau tutup?" Batin Yerin.

"Permisi, di mana reservasi atas nama Park ChanYeol." Ucap ku. Dia langsung mengajak Yerin menuju sebuah ruangan.

"Silahkan." Pelayan tersebut membukakan pintu nya untuk Yerin. Di sana kedua mata Yerin langsung melihat ChanYeol sedang tertawa dengan seseorang laki-laki yang Yerin belum kenal. Tapi Yerin yakin itu adalah teman ChanYeol.

"Hai.." Ucapnya. Dia tersenyum ke arah Yerin.

"Yerin, kenalkan ini BaekHyun, Dia teman ku." ChanYeol memperkenalkan temannya itu yang bernama BaekHyun.

"Halo, saya Yerin." Ucap Yerin.

"Aku BaekHyun, tidak usah terlalu formal, anggap saja sebagai teman, teman ChanYeol adalah temanku juga." Ucap nya. Yerin hanya tersenyum sambil mengangguk saja.

"Silahkan di pesan makanannya,"

Yerin melihat menu makanan dan melihat harganya, "Sepertinya aku pesan nasi goreng saja." Ucap Yerin.

"Pesan saja, aku akan membayar semuanya nanti." Ucap BaekHyun.

"Aku tidak begitu lapar." balas Yerin, sebenarnya bukan karena Yerin tidak lapar, dia malah sangat lapar, tapi harganya membuat Yerin sadar diri dan tidak enak untuk memesan banyak makanan.

BaekHyun di sana diam-diam terus memperhatikan Yerin, BaekHyun sengaja meminta ChanYeol untuk memperkenalkannya dengan Yerin, mereka adalah sahabat, seharusnya tidak begitu sulitkan?

Tidak lama setelahnya, pelayan-pelayan itu membawakan semua pesanan mereka.

"Yerin, di mana kamu tinggal?" Tanya BaekHyun untuk mengawali pembicaraan mereka.

"Eum... Memangnya kenapa?" Balas Yerin. BaekHyun bisa membaca gerak gerik Yerin, dia ternyata sangat gugup sekarang.

"Tenang saja, Aku bukan orang jahat, aku hanya ingin tahu, lagi pula aku ini teman dekat nya ChanYeol. Tenanglah tidak perlu tegang seperti itu. Teman ChanYeol adalah temanku juga." Ucap BaekHyun.

"Aku tinggal di komplek yang sama dengan ChanYeol," Balas Yerin.

"Apa kamu dari keluarga kaya juga?" BaekHyun berusaha bertanya, walaupun dia sebenarnya sudah mengetahui semuanya tentang Yerin. Tapi akan lebih aneh jika BaekHyun langsung membicarakannya. Dia telah memikirkan semua hal dengan baik, termasuk topik pembicaraan mereka.

Akan tetapi bukannya menjawab, Yerin hanya menunduk sambil meremas rok nya sendiri. ChanYeol tiba-tiba saja terlihat marah dan menendang kaki BaekHyun di bawah meja.

"Tidak juga, dulu iya, sekarang tidak." Balas Yerin. Walaupun dalam hati Yerin dia berharap orang tua nya masih bertanggung jawab dengannya setidaknya sampai dia mendapat pekerjaan tetap dan bisa menghidupi dirinya sendiri. Tapi takdir berkata lain. Yerin juga hanya menerimanya dan menjalaninya.

"Kalian tahu, aku seperti seekor nyamuk di sini, kalian berdua berbicara seakan aku tidak ada di sini." Gumam ChanYeol kesal.

"Maaf Yeol," Yerin berbisik kepada ChanYeol, tapi ChanYeol sendiri hanya berpura-pura sakit hati karena kehadirannya tidak anggap di situ.

"Lagian aku meminta mu untuk membantu ku mengenalkannya saja, tapi kamu memaksa untuk ikut, aku kan sedang berusaha berkenalan dengan dia." BaekHyun malah terkesan lebih galak daripada ChanYeol.

"Apa aku harus pergi?" tanya ChanYeol.

"Ya / Tidak." Jawab Yerin dan BaekHyun secara bersamaan. ChanYeol tersenyum tipis mendengar mereka menjawabnya bersamaan.

"Ya sudah, aku akan makan saja di sini." ChanYeol langsung mengambil makanan yang sudah ada di atas meja mereka dan memakannya sendiri.

"Silahkan di makan." Ucap BaekHyun, tapi bagi Yerin, dia sangat tidak ingin makan di saat seperti ini.

"Ada apa?" tanya BaekHyun.

"Aku makan sedikit saja, sedang tidak lapar." jawab Yerin, tapi BaekHyun tetap tersenyum walaupun dalam hatinya dia ingin melakukan sesuatu kepada perempuan di depannya ini.

TBC

Sugar Daddy ✔️Where stories live. Discover now