Chapter 43 - Curiga

2K 101 4
                                    

Tokkk..... Tokkk... Tokkk....

Aku benar-benar tidak sadar kalau BaekHyun sudah kembali, dengan cepat aku membuka kunci mobil itu dari dalam dan membiarkan BaekHyun masuk.

"Ada apa? Kamu seperti sedang melihat sesuatu." Tanyanya.

"Tidak, hanya saja mobil itu terlihat mencurigakan, dia berhenti dari tadi dan tidak ada orang yang turun ataupun masuk ke mobil itu. Mobil itu hanya berhenti dan diam di sana." Ucap ku.

"Mungkin dia sedang menunggu seseorang yang sedang dalam perjalanan, sudah lah, jangan mengurusi urusan orang lain, ini pudding mu, dan ini makan siang nya. Aku sekalian membelinya, siapa tahu kita lapar nanti, jadi kita tidak perlu turun untuk membeli makan lagi." BaekHyun memberikan ku sekantong plastik berisikan makanan.

"Baiklah, Eh.. Ada Ice cream juga?" Aku bertanya karena aku merasakan sesuatu yang dingin di dalam sana.

"Iya, lebih baik kamu makan ice cream nya dulu sebelum mencair," Ucap BaekHyun. Karena dia sudah berkata demikian, dengan senang hati aku akan melaksanakannya. Aku mengambil Ice cream itu dan langsung memakannya dengan lahap.

"Enak?" Tanyanya.

"Enak, sini aku suap in." Aku memberikannya sesendok dan dia membuka mulutnya.

"Ini enak, Sudah puas kan? Ayo kita lanjutkan perjalanan." BaekHyun menginjak pedal gas dan kembali melanjutkan perjalanan kami. Selama di perjalanan aku hanya memakan ice cream ku dan pudding yang sudah BaekHyun belikan tadi. Aku sangat senang karena akhirnya BaekHyun mau membelikannya, Aku pikir dia tidak akan mengabulkan permintaan ku. Tapi aku senang karena semuanya sudah terpenuhi kecuali satu. Dia masih belum memberitahu ku ke mana tujuan kita sekarang.

"BaekHyun, Apa perasaan ku saja atau memang mobil itu terlihat seperti sedang mengikuti kita?" Aku bertanya kepada BaekHyun. Jika memang kebetulan tempat yang kita tuju sama, kenapa dia sama-sama berhenti juga di depan kafe itu, seperti mobil itu benar-benar mengikuti mobil ini.

"Entah lah, aku tidak pernah melihat plat itu sebelumnya, mungkin hanya kebetulan saja." BaekHyun melihat mobil itu dari kaca spion mobil.

"Berpegangan lah, aku akan sedikit mengembut," Aku berpegangan dengan bangku tempat aku duduk sekarang.

"Tapi kenapa?" Aku tidak tahu alasannya, kenapa dia ingin mengebut? Bukankah itu berbahaya..

"Jika dia mengejar kita, itu artinya dia memang mengikuti kita, tapi jika tidak, itu artinya kita yang salah paham. Mungkin memang dia ingin ke arah yang sama dan semua itu hanya kebetulan." Ucap nya. Baiklah. Sekarang aku sudah mengerti.

"Sudah, fokus pada jalan Baek." Aku sengaja mengingatkannya. Dia kembali melihat ke arah jalanan dan fokus ke sana. Walaupun ada beberapa mobil di depan mobil ini, Dia tetap bisa menyalipnya dengan mudah. Apa BaekHyun sudah terbiasa? Dia terlihat sangat tenang, sedangkan aku sudah sangat takut. Mobil ini berkendara di atas kecepatan rata-rata.

"BaekHyun, sepertinya sudah cukup. Pelan-pelan..." Aku merasa ini sudah cukup jauh mengebut, seharusnya kita sudah bisa tahu sekarang. Aku melihat ke arah spion mobil. Mobil hitam itu ternyata benar-benar mengikuti mobil ini.

"Baek. Dia mengikuti kita." Ucap ku.

"Kalau begitu kita tidak bisa membawanya langsung ke rumah kita, aku tidak tahu apa orang yang mengikuti kita baik atau jahat. Aku akan membawanya berkeliling sampai dia kehilangan jejak kita." Ucap nya. BaekHyun langsung keluar dari jalur dan membuat mobil itu tidak sadar kalau BaekHyun sudah keluar jalur. Aku melihat ke arah mobil itu yang terus saja berjalan lurus walaupun aku dan BaekHyun sudah berbelok.

"Sepertinya tidak usah Baek, Dia sudah salah jalan barusan. Dia berkendara lurus." Ucap ku.

"Bagus lah, aku tidak perlu membuang bensin lagi." Ucap nya senang.

"Ayo kita lanjutkan, kali ini kamu bisa sambil makan, aku takut kamu akan kelaparan, makan lah dulu an." Ucap nya. Aku mengambil makanan dan membukanya.

"Bagaimana jika aku menyuapimu? Kamu fokus saja di jalan, hanya perlu membuka mulut mu, aku akan makan sambil menyuapi mu." Dia tersenyum.

"Boleh saja." Ucap nya. Aku langsung membuka makanan yang dia beli tadi. Untungnya ini menggunakan aluminium foil sehingga makanan nya masih hangat.

"Kamu membeli ini?" Dia mengangguk.

"Apa kamu tidak suka? Aku tidak yakin tadi akan membeli apa, jadi aku cari saja makanan umum." Ucap nya.

"Tidak apa-apa, aku tetap bisa memakannya kok, ini juga masih hangat, seharusnya masih enak kan." Aku membukanya dan menggigit ayam itu. Sudah ada saus keju di atasnya. Walaupun aku tidak suka keju, tapi keju nya tidaklah buruk, ini sangat cocok dengan ayam nya.

"Enak? Aku pikir kamu tidak suka." Ucap nya.

"Ini enak. Kita harus sering-sering mencoba makanan baru Baek." Aku memotong nya sedikit dan memberikannya kepada BaekHyun.

"Ya, ini sangat enak. Pantas saja harga nya mahal." Gumam BaekHyun.

"Aku tidak pernah mendengar kamu mengatakan sesuatu itu mahal, Apa kamu sudah mulai kehabisan uang Baek?" Aku bertanya dengan nada meledek.

"Tidak, hanya saja itu benar-benar mahal, pudding saja 30 ribu, Ice cream yang kamu makan tadi itu harganya 50 ribu, dan ayam ini, aku beli dua kotak seharga 150 ribu. Hanya. Untuk. 2. Potong. Ayam." Ucap nya. Dia memperjelas beberapa kata yang dia ucapkan.

Aku terkejut dengan harganya, Itu bukan lah sesuatu yang benar-benar sepadan.

"Bagaimana mereka bisa memasukkan harga segitu, dan siapa juga yang membelinya." Aku bergumam kesal sambil terus memakan ayam nya.

"Aku membelinya, untuk wanita kesayangan ku ini. Yang sebentar lagi akan menjadi calon istri ku." Balasnya cepat.

"Ini... ini.. Makan lah yang banyak dan tutup mulut mu itu." Aku langsung memberikan satu potong ayah kepadanya. Dia sepertinya tidak bisa berbicara lagi ataupun memegang ayam nya. Aku tertawa terbahak-bahak melihat wajahnya yang kesal sendiri. Tapi dia tidak bisa mengambil ayam itu dari mulutnya.

Karena aku sudah puas tertawa, aku mengambil ayam itu dari mulutnya dan membiarkannya menggigit ayam nya sendiri.

"Jangan melakukan itu, itu sangat berbahaya tau." BaekHyun makan sambil terus saja mengoceh. Entah apa yang aku takutkan dari nya dulu. BaekHyun sama sekali bukan orang yang menakutkan, malahan dia adalah orang yang lucu. Aku selalu tertawa saat bersamanya.

TBC

Sugar Daddy ✔️Where stories live. Discover now