Chapter 31 - Pembicaraan Singkat

3.1K 154 2
                                    

Setelah Suho sampai di depan rumah ChanYeol, Yerin juga sudah menunggu di rumah ChanYeol sejak tadi.

"Maaf membuat kalian menunggu, Ayo masuk." Ucap Suho.

ChanYeol duduk di sebelah Suho di kursi depan, sedangkan Yerin duduk di belakang sendirian.

"Tidak apa-apa dok," Balas Yerin.

"Yerin, tidak perlu memanggil ku dengan dok, panggil saja Suho, tidak apa-apa kok, kamu saja memanggil ChanYeol dengan namanya kan." Balas Suho.

"Tapi itu berbeda,"

"Aku ingin kita semua menjadi dekat, apa kamu keberatan?"

"Baiklah, tidak apa kan Yeol?" Yerin bertanya kepada ChanYeol.

"Tentu saja, kenapa tidak? Aku tidak akan membatasimu untuk berteman dengan siapa saja, asal itu adalah orang yang benar," Balas ChanYeol.

"Baiklah, jadi mulai sekarang aku akan memanggilmu dengan Suho saja, seperti aku memanggil ChanYeol."

"Itu lebih baik." Balas Suho.

"Apa kita tidak bisa naik helikopter atau semacam nya?" ChanYeol bertanya pada Suho.

"Itu memang lebih cepat, tapi apa kita bisa parkir di atas rumah BaekHyun? Dia kan juga punya helikopter sendiri." Balas Suho, dan ChanYeol terkekeh oleh kebodohannya sendiri.

"Apa dia orang kaya?" Tanya Yerin.

"Kamu belum meminum obatnya ya?" Tanya Suho.

"Belum, aku lupa membawa air minum." Gumam Yerin.

"Ini, minum punya ku saja." Suho dan ChanYeol berbarengan memberikan botol minum kepada Yerin.

"Maaf, aku akan meminum punya ChanYeol saja," Yerin mengambil botol minum itu dan memakan obat yang di berikan Suho untuk memulihkan ingatan Yerin. Cara kerja obat itu sama seperti obat yang di gunakan untuk menyembuhkan orang yang mengalami lupa ingatan.

"Bagaimana perasaan mu?" Tanya Suho.

"Aku baik-baik saja." Jawab Yerin.

"Baguslah, sebentar lagi kita akan sampai, semoga saja obat itu memiliki cukup waktu untuk bereaksi." Ucap Suho.

*****

"Yerin, Ayo turun." Suho dan ChanYeol sama-sama melihat ke belakang karena tidak mendapatkan balasan dari Yerin.

"Pantas saja dia tidak menjawab semua pertanyaan kita dari tadi, dia tertidur lelap," Ucap Suho.

"Apa obat itu membuatnya mengantuk?" Tanya ChanYeol.

"Hei, jangan menyalahkan obatku, itu karena dia tidak tidur dengan benar semalaman," Balas Suho kesal, sedangkan ChanYeol sedang berusaha membangunkan Yerin.

"Hei, Yerin, ayo bangun, sudah sampai."

Awalnya memang susah karena Yerin tertidur dengan begitu lelap, tapi untung saja dia masih bisa bangun.

"Sudah sampai?" Tanya Yerin dengan suara serak nya.

"Iya, ayo, ini minum dulu." ChanYeol memberikan Yerin minum agar diri nya sedikit lebih sadar.

"Sudah, Ayo aku mau turun Yeol." ChanYeol tidak sadar kalau dari tadi dia hanya melamun dan membuat Yerin tidak bisa turun dari mobil karena terhalang oleh diri nya.

Setelah selesai dengan semuanya. Suho akhirnya mengajak mereka ke pintu utama rumah itu. Suho memencet bel dan tidak lama kemudian BaekHyun keluar.

"Kenapa kalian kesini?" BaekHyun masih tidak melihat Yerin karena Yerin berada di belakang tubuh ChanYeol.

"Ada yang ingin bertemu dengan mu," ChanYeol menarik pelan tangan Yerin.

"Kalian berdua perlu bicara," Lanjut ChanYeol.

*****

"Kenapa kamu kembali?" Tanya BaekHyun.

"Aku bahkan tidak ingat apa pun? Aku kesini hanya untuk bertanya, apa ini anak mu?" Tanya Yerin.

"Aku tidak tahu, bisa saja itu anak ChanYeol, atau anak Suho kan?" BaekHyun tetap bersikeras tidak mau mengakui kalau itu adalah anak nya.

"Aku yakin ini adalah anak mu." Jawab Yerin tegas.

"Kenapa?"

"Aku baru saja mengingat semua nya, iya kan daddy?" Yerin sekarang menantang BaekHyun. BaekHyun jelas-jelas sangat terlihat terkejut.

"Apa kamu yakin ingatan mu kembali?" Tanya BaekHyun ragu.

"Ya, Lalu sekarang mau bagaimana, Jika memang kamu tidak ingin mengakui ini anak mu, aku akan menganggap nya ini adalah anak ChanYeol dan membesarkannya bersama dia, walaupun aku tahu ini adalah anak mu." Yerin bangun dan bergegas keluar dari sana, tapi entah apa yang mengganggu di kepala BaekHyun, dia merasa apa yang diucapkan Yerin tadi tidak boleh terjadi.

"Kenapa? Kenapa kamu melakukan ini?"

Yerin berbalik ketika BaekHyun berbicara lagi.

"Kenapa? Apa aku tidak boleh melakukannya? Kamu sudah semaumu nya memakai diriku kan, sekarang aku juga boleh semau ku untuk pergi dari mu," Ucap Yerin. Yerin tidak seperti yang BaekHyun kenal dulu. Yerin yang pendiam, pemalu dan penakut. Sekarang Yerin sudah lebih dewasa dan berani melawan siapa saja yang membuatnya tidak nyaman.

"Baiklah, itu adalah anak ku, dan aku mau kamu kembali, tapi aku tidak bisa," BaekHyun terlihat begitu berantakan dan frustasi.

"Kenapa? Kamu sudah mengakui nya ini anak mu, itu sudah cukup untuk ku, aku tidak mau mendengar alasanmu yang lainnya."

"Aku bisa mengerti itu, kamu masih marah kepada ku, karena aku mengabaikan mu dan tidak berkata jujur, Tapi aku mohon jangan menggugurkan bayi itu." Yerin melihat ke arah BaekHyun. Tidak ada rasa benci BaekHyun kepada Yerin sama sekali.

"Aku tidak marah ataupun membenci mu, aku hanya kecewa." Yerin berjalan keluar dari ruang tamu tempat dia dan BaekHyun berbicara.

"Tunggu,"

"Ada apa lagi?" Tanya Yerin.

"Aku akan membereskan semuanya, lalu aku akan membawa mu dan anak kita kembali, aku janji."

"Membereskan apa?" Tanya Yerin.

"Diri ku." BaekHyun terlihat begitu sungguh-sungguh dengan ucapannya.

Entah dari mana, Senyuman indah terukir di wajah manis Yerin, dan itu membuat BaekHyun seperti kembali hidup. Walaupun dia belum mendapatkan Yerin sekarang, BaekHyun akan berusaha mendapatkannya secepatnya.

"Aku tidak akan menikah dengan ChanYeol, aku hanya akan menunggu dan akan melakukannya sekali, itu adalah dengan mu," Ucap Yerin.

"Aku tidak akan membuatmu kecewa lagi," Balas BaekHyun.

"Aku tahu," Yerin terlihat sangat bangga dengan diri nya sendiri.

"Baiklah, akan ku antar ke depan, Suho Hyung dan ChanYeol pasti sudah sangat bosan menunggu mu di luar."

BaekHyun mengantar Yerin sampai ke depan pintu, di sana terlihat jelas lah dua orang manusia yang tergeletak tidak sadarkan diri di sebuah ayunan di halaman depan BaekHyun.

"Sudah ku bilang, mereka pasti bosan, bahkan sampai bisa tertidur seperti itu." Ucap BaekHyun.

"CHANYEOL!!! BANGUN!!!!." Yerin berteriak tepat di sebelah telinga ChanYeol dan itu langsung membangunkannya.

"Sudah? Suho Hyung... Bangun..." ChanYeol membangunkan Suho dengan menendangnya.

"Ha? Apa? Sudah? Sudah apa?" Suho masih terlihat sangat bingung karena baru saja bangun.

"Kamu ini, dokter tapi seperti orang bodoh saja, sudah ayo kita kembali," Ucap Yerin kesal.

"Baiklah, semua sudah selesai kan?" Tanya Suho.

"Iya, terima kasih BaekHyun," Ucap Yerin. Dan mereka semua kembali ke dalam mobil untuk pulang ke rumah ChanYeol.

TBC

Sugar Daddy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang