Chapter 41 - Sarapan

3.2K 116 9
                                    

Aku memegang kejantanan BaekHyun yang sudah bangun dari tadi karena ulahku.

"Ya setidaknya dia harus tertidur dulu, aku sangat susah memakai celana jika dia terus saja bangun seperti ini." BaekHyun berdiri dan mengelus-elus kejantanan nya itu.

"Baiklah, Sini...." Aku menyuruhnya agar mendekat. Tapi bukan hanya mendekat, dia langsung naik ke atas ranjang dan duduk di depanku. Wajahnya benar-benar membuat ku gemas.

"Aku menyayangimu Baek." Aku bangun dan mencium bibirnya, aku semakin candu dengan bibir BaekHyun setiap kali aku mencium nya. BaekHyun dengan perlahan mendorong ku agar kembali berbaring.

"Aku akan pelan-pelan sekarang. Jika sakit bilang pada ku," Aku mengangguk sebagai jawaban dan BaekHyun membalasnya dengan senyuman manis di bibirnya. Sudah lama aku tidak melakukanya lagi. Aku memang hanya melakukannya dengan satu orang. Dia adalah BaekHyun. Aku bukan lah perempuan murahan seperti itu.

"Aku akan memasukkannya sekarang." BaekHyun berbisik di sebelah telinga ku.

"Aahhhh...." Aku selalu menyukai rasa ini.

"Apa kamu masih baik-baik saja?" BaekHyun mungkin hanya ingin memastikannya.

"Aku menyukai nya," Sekarang aku bergantian, aku lah yang berbisik kepadanya.

"Aku senang kalau begitu." BaekHyun mulai dengan perlahan menggerakkan nya.

"Ahhh... BaekHyunhhh..."

"Aku sangat merindukan mu, Jangan pernah pergi lagi." BaekHyun berbicara sambil terus menggerakkan miliknya keluar masuk tubuh ku.

"Ahh.. Menurutmu aku bisa melakukannyahh?" Balas ku.

"Aku harap tidak.." BaekHyun tiba-tiba mempercepat gerakannya. Tubuhku benar-benar menikmati setiap detiknya. Ini benar-benar nikmat.

"Ahhh.. Yerin..." BaekHyun mendesah dengan pelan setiap kali dia mendorong nya masuk dan menariknya keluar lagi dengan tempo yang benar-benar teratur.

"Baekh... Ahhh..."

"Ahhh... Sialhh... Ini sangat nikhhh-mathhh... Ahhhh Baekhhhh... Terushhh...."

BaekHyun secara tiba-tiba mempercepat gerakannya dan mendorong nya lebih masuk lagi ke dalam tubuhku.

"Bagaimanahh denganh inihh.. Shithhh..." BaekHyun menarik keluar dengan kasar dan mendorong nya dengan kencang. Aku benar-benar tergila-gila dengan nya.

"Ahhh.... Lebihh... cepathh..."

"Ini nikhhmathhh Eunghhh..."

"Baekh Ahh... Fastherhh..."

"Ahhh...."

"Ahhh Baekhhhhh...."

Aku terus saja mendesah di bawah nya. BaekHyun tetap melakukan ini dengan batas. Dia tidak melebihi batas itu. Mungkin dia masih sadar kalau ada anak nya di dalam rahim ku.

"Yerin... Aku ingin sampaihh...."

"Aku jugahhh......"

"Bersamahhh..."

"AHHHH BAEKHYUHH / YERINH..." Aku dan dia meneriaki nama satu sama lain. BaekHyun langsung pindah ke sebelah ku, dia pasti tidak akan berani berbaring di atas ku karena perut ku ini.

"Yerin, Tidurlah, aku akan memanggil bibi kim untuk kembali besok, dan setelah sarapan, kita akan pergi ke suatu tempat, aku yakin kamu akan menyukai nya." Ucap nya. Aku berpikir-pikir, kenapa dia begitu yakin, ke mana dia akan membawa ku.

"Jangan terlalu banyak berpikir Yerin, Tidurlah, ini sudah malam." Dia menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh

"Baiklah, tapi kamu juga harus tidur." Balasku. Dia mengangguk dan ikut berbaring di sebelah ku.

*****

Pagi ini aku bangun lebih dulu dan aku sudah mandi, aku bisa ke kamar mandi sendiri, tapi harus dengan sangat hati-hati. Saat aku keluar kamar mandi, Aku malah mendapatkan pemandangan yang kurang enak dari tatapan mata BaekHyun.

"Kenapa tidak membangunkan aku?" Ucap nya. Sekarang yang aku lihat hanyalah hawa-hawa menyeramkan dari BaekHyun.

"Aku lihat tidurmu sangat nyenyak, jadi aku tidak tega membangunkan mu." Balasku.

"Bagaimana jika kamu terpeleset di dalam kamar mandi? Atau bagaimana jika kamu pingsan tiba-tiba." Ucap nya.

"Itu tidak akan terjadi, aku sangat hati-hati jika melakukan sesuatu sendiri. Aku juga sudah terbiasa," Balasku. Dia tidak membalas perkataan ku lagi dan hanya masuk langsung ke kamar mandi dan menutup pintunya. Aku harap dia sudah tidak marah setelah mandi.

Aku duduk di atas ranjang setelah memakai pakaian ku, kali ini aku akan menunggu nya keluar baru kita akan sarapan bersama. Untuk masalah makan aku tidak akan makan dulu an.

"Bagaimana teman-teman mu di dalam? Apa mereka menemani mu? Kamu lapar ya? Mommy juga lapar, kita tunggu daddy kamu ya, kita akan makan bertiga." Aku mengelus perut ku.

"Sedang apa kamu di sana?" Aku berbalik setelah melihat BaekHyun.

"Aku sedang menunggu mu," balasku.

"Bukannya kamu akan melakukan semuanya sendiri?"

Hah..

Aku pikir amarah nya akan mereda setelah mandi, ternyata tidak.

"Ya sudah, jika kamu tidak mau di temani, aku akan makan sendiri."

Aku baru akan bangun, tapi Baekhyun langsung menahanku.

"Kamu marah?" Tanyanya.

"Ya aku marah, kamu marah hanya karena aku mandi lebih dulu, aku ingat untuk selalu berhati-hati, jika aku tidak bisa, pasti aku akan meminta bantuan mu." Aku mungkin sedikit lepas kendali. Jika pun BaekHyun tidak mau makan bersama, perut ku dan bayi ku tetap harus makan.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud marah, aku hanya masih sangat sulit menerima semua ini dan mengubah sikap lama ku masih sangat sulit, aku sudah terbiasa dengan orang lain yang menuruti semua kemauan ku, hanya kamu yang selalu membantahnya." Ucapnya.

"Baguslah, setidaknya aku menjadi sesuatu yang berbeda di hidup mu." Balasku kesal.

"Aku minta maaf, ayo kita sarapan dulu, Aku tahu kalian berdua lapar." BaekHyun menggandeng ku dan mengelus perut ku.

"Kamu pasti sudah menunggu daddy lama," BaekHyun berbicara dengan anak kami. Aku tidak tahu dia bisa meminta maaf seperti itu.

"Selamat pagi.." Aku melihat ke arah bibi Kim.

"Bibi Kim..." Aku berjalan dan memeluknya.

"Bagaimana kabar kalian? Aku dengan kalian akan segera menikah, aku senang mendengarnya, aku akan berharap yang terbaik untuk kalian." Ucap nya.

"Terima kasih..." Balas BaekHyun. "Bisa tolong buatkan sarapan, apa saja yang cepat." Lanjut BaekHyun.

"Tentu saja, silahkan tunggu sebentar." Dia kembali ke dapur dan aku duduk berhadapan dengan BaekHyun. Tidak lama kemudian, bibi kim datang dan membawakan ku dan BaekHyun nasi goreng.

"Ini sarapannya, selamat menikmati." Dia kembali ke dapur setelah meletakan makanan nya di depan kami.

"Selamat makan." Ucap ku.

"Setelah makan ganti pakaian mu, gunakan baju hangat, kita akan melakukan perjalanan panjang, dan aku takut kamu akan kedinginan di dalam mobil." Ucap nya.

"Ke mana tujuan kita?" Tanyaku

"Kamu akan langsung melihatnya sendiri." Dia tersenyum ke arahku.

TBC

Sugar Daddy ✔️Where stories live. Discover now