Chapter 33 - Kabar Buruk

2.8K 142 0
                                    

Pagi ini aku sedang duduk di depan televisi. Kata ChanYeol dia akan membeli makanan sebentar dan dia akan kembali secepatnya. Aku juga sudah memberitahu ayah ku. Dia sangat terkejut mendengarnya dan juga dia sedih karena aku seperti menjual diri ku dan keperawanan ku untuk membayar hutang-hutang nya.

Tapi dia juga menyesal karena dia tidak bisa menjadi ayah yang baik untuk ku, walaupun menurut ku itu tidak benar. Ini adalah kemauan ku, ya ku akui aku memang menjual keperawanan ku kepada BaekHyun untuk membayar hutang-hutang nya, Tapi ini adalah pilihan hidup ku. Dan sekarang ayah ku juga akan berencana berhenti bekerja di sana dan kembali ke sini untuk membantu ku. Aku sebenarnya sudah menolaknya, aku juga sudah memberitahu nya untuk mencari seseorang untuk menemani hidup nya.

Aku baru tahu alasan ayah ku memiliki hutang yang sangat besar adalah karena setelah ibu ku meninggal, dia menjadi seorang pecandu alkohol dan selalu berjudi di bar. Hingga dia kalah dan berhutang ke sana ke sini. Dan akhirnya hutang itu menumpuk dan dia meminjam uang kepada perusahaan BaekHyun. Itu lah alasan kenapa BaekHyun bisa melunasi hutang-hutang ayah ku dengan sangat cepat setelah aku menandatangani nya.

Tiba-tiba saja ChanYeol kembali tanpa membawa apa pun dan dia terlihat sangat kelelahan seperti habis berlari.

"Yerin." ChanYeol langsung membalikkan tubuh ku menghadap nya dan memelukku dengan sangat erat.

"Ada apa Yeol? Apa kamu tidak jadi membeli makanan?" Tanyaku.

"BaekHyun, yer."

"Kenapa? Kenapa dengan BaekHyun?" Aku tidak mengerti.

"Telah ditemukan CEO perusahaan ternama tewas di dalam rumah nya sendiri dan sekarang berada di sebuah rumah sakit untuk dilakukan otopsi."

Aku melihat ke arah TV. Sial. Tubuhku lemas saat aku melihat berita yang ditayangkan di TV.

"I-Itu bukan BaekHyun kan?" Gumam ku.

"Yer, ayo kita harus ke rumah sakit." ChanYeol langsung menarikku begitu saja ke dalam mobil nya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sedikit di atas rata-rata.

Setelah kami sampai di rumah sakit, ChanYeol bertanya kepada resepsionis dan langsung menuju ke ruangan otopsi BaekHyun.

"Apa ini Byun BaekHyun?" Tanya ku kepada dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu.

"Anda keluarga nya?" Tanya nya.

"Ya," Jawabku cepat. Aku tahu ini belum resmi, tapi aku sudah terikat sebuah hubungan tidak tertulis bukan? Aku sendiri sedang mengandung anak nya.

"Baiklah, kita bisa bicara kan di ruangan saya."

Dia mengajakku dan ChanYeol masuk ke dalam ruangannya. "Jadi begini, kami menduga dia mengalami gagal ginjal, dan kami menemukan kebocoran pada jantung nya juga, ini seperti nya sudah di deritanya cukup lama, apa Anda ada yang mengetahui nya?"

Aku hanya bisa diam mendengar nya. Gagal ginjal dan kebocoran pada jantung, Dia tidak pernah memberitahuku apa-apa. Aku selalu saja berpikir dia itu sehat karena sikap nya seperti itu. Kenapa dia bisa mengalami semua ini dan menyembunyikannya. Apa lagi dia tidak memiliki keluarga.

"Tidak, saya tidak mengetahui apa pun tentang penyakit itu, lalu apa dia tidak bisa di selamat kan lagi?" Tanyaku.

"Maafkan kami, tapi dari hasil pengecekan, tubuh nya sudah tidak bernyawa sekitar 1 minggu yang lalu, jadi menurut saya itu mustahil."

Apa?

1 minggu?

Tapi, bagaimana? Apa di rumahnya tidak ada satu pun yang mencurigai nya? Apa bibi Kim tidak menyadari nya?

"Baiklah, terima kasih dok." ChanYeol membantu ku keluar dan aku benar-benar kehilangan akal. Aku menunggu nya, tapi dia sekarang sudah pergi mendahului ku. Kenapa? Apa dia tidak ingin melihat anak nya? Dia bisa langsung mengatakannya jika dia membenci ku dan anak ini. Aku tidak akan mengganggu nya lagi, kenapa dia harus merahasiakan ini dan membuat ku seperti ini?

"Baek, Kenapa kamu meninggal kan aku dan anak mu?" Gumam ku.

"Yerin, ayo kita kembali dulu ke rumah, lalu kita akan kembali lagi ke sini, kamu harus menenangkan pikiranmu dulu."

ChanYeol tidak peduli jika aku terus memberontak, dia tetap membantu ku masuk ke dalam mobil dan mengantar aku pulang ke rumah ku. Karena tadi pagi aku belum mandi, ChanYeol tanpa berpikir panjang dia langsung masuk ke dalam kamar ku dan sedikit menarikku ke dalam kamar mandi di dalam kamar ku.

"Kamu harus mandi, tenangkan pikiran mu baru kita akan bertemu dengan BaekHyun." Aku hanya mengangguk.

Tapi aku benar-benar terkejut ketika ChanYeol membuka baju ku dan seluruh pakaian ku. Dia juga sudah menyiapkan air hangat di bathtub ku untuk aku mandi. Lalu dia membantu ku masuk ke dalam bathtub hingga aku sudah dalam posisi yang nyaman.

"Jangan khawatir, aku tidak akan melakukan apa pun pada mu, aku hanya takut kamu melakukan sesuatu yang bodoh saat sendirian di kamar mandi, aku akan menunggu mu di dalam hingga kamu selesai," Ucap nya sambil memberikan ku sabun mandi.

Aku tidak bisa berkata-kata lagi. Ini hal yang baru. selain aku melakukan nya bersama BaekHyun, kali ini ChanYeol melihat seluruh tubuhku. Tapi ChanYeol benar-benar berbanding terbalik dengan BaekHyun. Walaupun dia menemani ku, ChanYeol tetap tidak terus menerus melihat ke arah ku. Dia menunggu dengan menghadap membelakangi kaca dan melihat ke arah pintu. Jadi sama sekali dia tidak bisa melihat ku mandi.

Aku melumuri semua bagian tubuhku dengan sabun dan tidak lupa membersihkan rambutku juga. Tidak membutuhkan banyak waktu, aku selesai dengan semuanya.

"Yeol, aku sudah selesai, tapi di mana sikat gigi ku?" Aku rasa dia menyembunyikannya.

"Kira-kira di mana ya?" Sudah kuduga dia menyembunyikannya, dengan mimik wajah yang seperti itu, aku yakin seratus persen.

"Ayo kembalikan pada ku." Dia menyerah dan mengembalikan sikat gigi ku. Selesai dengan acara sikat gigi ku, aku keluar dengan memakai handuk karena aku tidak ingin ChanYeol menikmati pemandangan tubuh ku terlalu lama. Sudah cukup dengan dia membuka baju ku tadi sebelum dan setelah aku mandi.

"Apa kamu malu?" Tanyanya.

"Tentu saja, kita bukan anak-anak lagi," Ucap ku kesal.

"Pantas saja BaekHyun tergiur, bagaimana ukuran mu menjadi sebesar itu, seperti nya dari luar itu tidak sebesar itu."

Apa yang dia bicarakan? Sejak kapan pikiran ChanYeol bertambah kotor setiap hari nya.

"Bicara sekali lagi akan aku lempar bantal ini ke wajah mu."

Dia langsung diam setelah aku mengancamnya, walaupun wajahnya masih saja tersenyum seperti anak kecil polos yang tidak tahu apa-apa. Padalah di otaknya sudah tidak polos lagi, apalagi setelah melihat tubuhku tadi.

TBC

Sugar Daddy ✔️Where stories live. Discover now