Chapter 30 - Obat Pengingat

3.9K 152 4
                                    

"Maaf," Dia seperti nya akan segera pergi. Aku harus melihat wajahnya.

Saat aku menarik maskernya, ternyata itu adalah ...

"Dokter Suho?" Tanyaku.

"Maaf mengganggu mu di malam hari seperti ini." Ucap nya. Aku tidak mengerti. Kenapa dia harus bersembunyi dari ku.

"Sedang apa di sini?" Tanyaku.

"Yerin, kamu ingin mengingat kembali siapa ayah bayi itu kan?"

"Bagaimana Anda tahu?" Tanyaku.

"ChanYeol sudah menceritakannya, aku merasa senang sekaligus merasa bersalah, jadi aku sudah menemukan obat yang akan membuatmu ingat tentang semua hal lagi, Tapi kamu harus ingat, hanya memakannya 1x sehari, dan berhenti jika kamu sudah ingat banyak hal. Jika kamu overdosis obat ini, kamu tidak akan selamat seperti sebelumnya." Ucap nya. Aku menerima obat itu.

"Terima kasih, Sekarang sepertinya sebaiknya Anda kembali," Ucap ku.

"Iya, baiklah, semoga lekas sembuh dan mendapatkan ingatanmu kembali." Dia masuk ke dalam mobil nya dan pergi keluar dari komplek.

Aku masuk ke dalam rumah dan kembali ke kamar ku. Aku pikir mungkin diriku ini terlalu banyak menerima masalah. Orang lain pasti akan sangat terkejut mengetahui dirinya tidak suci lagi bahkan hamil. Dan orang itu bahkan tidak mau bertemu dengan ku. Tapi memang begitu kan hidupku. Tidak ada yang berjalan sesuai rencana.

Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi kan selain menjalani nya saja.

Aku dulu sempat berpikir untuk memiliki sebuah keluarga kecil yang bahagia, aku tidak meminta hidup mewah, aku hanya ingin anak ku kelak menikmati hidupnya dan bisa tumbuh di keluarga dengan anggota yang lengkap.

Itu semua hanya harapanku, dan tidak mungkin terjadi.

Drttt.. drttt...

'Aku tahu kamu belum tidur, tidurlah, ini sudah malam, bayi mu akan stress jika ibu nya stres. Selamat malam..' - ChanYeol.

Dia selalu seperti ini, dia terlalu baik untukku. Aku menutup ponselku dan kembali ke atas tempat tidur.

[Yerin POV END]

******

Yerin terbangun dengan ChanYeol sudah berada di sebelahnya sedang menatapnya tertidur.

"Selamat pagi..."

"Pagi yeol, kenapa pagi-pagi udah datang?"

"Ini ada sarapan untuk mu dan susu,"

Saat Yerin bangun, semuanya sudah disiapkan oleh ChanYeol di depannya.

"Tidak perlu sampai begini Yeol."

"Ayo sini makan." Chanyeol membantu Yerin untuk duduk di ranjangnya dan memberikan sarapan yang sudah di bawakan oleh ChanYeol.

"Yeol, kemarin malam kamu belum tidur?" Tanya Yerin.

"Belum, kenapa?" Balas ChanYeol.

"Apa kamu melihat ku?" Tanya Yerin lagi.

"Ayo makan dulu."

"Tidak sebelum kamu menjawab nya."

Akhirnya ChanYeol pasrah dan menjawab pertanyaan dari Yerin.

"Iya, aku melihat nya, Suho datang ke sini kan di tengah malam, Apa yang dia berikan kepada mu?" Tanya ChanYeol.

"Obat untuk memulihkan semua ingatan ku."

ChanYeol menghembuskan nafas dengan kasar. "Kamu ingin kembali mengingat orang yang sudah menyakiti mu, hampir membuatmu terbunuh 2 kali, dan menghamili mu sekarang?"

"Ya, jika ini untuk anak ku nanti, ya aku akan melakukannya."

ChanYeol tidak tahu harus berbuat apa lagi sekarang.

"Baiklah, aku tahu kamu memikirkan yang terbaik untuk anak mu dan diri mu nanti, aku hanya akan mendukungmu terus, apa pun pilihan mu,"

Yerin sangat beruntung memiliki sahabat seperti ChanYeol. Walaupun di lubuk hati ChanYeol, dia sebenarnya menginginkan lebih dari sekedar sahabat. Tapi dengan begitu, hubungan mereka bisa hancur. Dengan mengharapkan lebih, sama saja ChanYeol mempertaruhkan hubungan persahabatan mereka.

"Yeol, bisa antar aku menemui orang yang bernama BaekHyun itu?" Tanya Yerin.

"Maaf, tapi aku benar-benar tidak bisa menemukan rumahnya lagi sekarang." Balas ChanYeol. Yerin langsung terlihat sedih.

"Bagaimana jika kamu makan obat nya, lalu nanti kamu bisa bertanya pada dokter Suho, dia sudah beberapa kali mengunjungi rumah BaekHyun, dia pasti tahu."

"Benar juga, Tapi aku tidak enak meminta bantuannya lagi, dia sudah banyak membantuku, dan aku hanya bisa semakin menyusahkannya." Balas Yerin.

"Nah, itu sadar diri, memang sama aku ga nyusahin?" ChanYeol terdengar kesal karena Yerin hanya memikirkan Suho dan BaekHyun sedangkan dirinya tidak.

"Lah, kamu sendiri yang nyusahin diri sendiri, pagi-pagi sudah datang ke rumah orang bawa makanan, tapi makasih juga sih, hehehe, jadi ada makanan deh." Jawab Yerin sambil terkekeh.

"Cepat habiskan ini, dari tadi.. Tuh kan makanan nya dingin. Cepat makan."

Karena Pertanyaan Yerin sudah terjawab, akhirnya Yerin terpaksa harus menghabiskan sarapan yang sudah di bawakan oleh ChanYeol ke kamar nya. Walaupun sudah dingin, untung saja rasa nya masih enak.

*******

[Yerin POV]

Apa aku harus menelepon dokter Suho untuk meminta bantuannya? Tapi aku sudah banyak menyusahkannya, tapi jika aku tidak meneleponnya, aku tidak akan pernah tau di mana rumahnya, dan yang pasti aku tidak akan bisa menemukannya.

ChanYeol saja tidak berhasil mencari keberadaan BaekHyun sekarang. Hampir semua orang sudah tidak pernah melihat BaekHyun. Jika pun aku yang melihat BaekHyun, aku masih tidak begitu mengenali wajahnya jika tidak melihat foto nya terlebih dahulu.

Kenapa hidupku jadi semakin susah begini.

"Sayang, apa kamu tahu di mana Papa mu?" Aku berusaha berkomunikasi dengan bayi ku sendiri. Ya aku tahu kok, dia tidak akan membalas ucapanku, tapi setidaknya aku tahu dia bisa mendengar ku dari luar sini.

"Mama juga tidak tahu di mana keberadaan nya." Aku bergumam sambil mengelus-elus perut ku yang sudah mulai membesar.

Drttt... Drtttt...

"Halo, Yerin" Ini suara Dokter Suho.

"Halo Dok, ada apa?" Tanyaku.

"Kata ChanYeol kamu ingin menemui BaekHyun?" Tanyanya.

"Sebenarnya sih itu benar, tapi aku tidak enak jika terus merepotkan mu,"

"Itu sama sekali tidak merepotkanku, Lagi pula selama kamu tinggal di rumah BaekHyun dulu, BaekHyun lebih menyusahkanku, dia menyuruhku untuk memeriksamu di tengah malam, dan juga ChanYeol memintaku mengambilmu kembali di tengah malam, jadi ada yang lebih menyusahkanku lagi dari pada hanya mengantarmu ke rumah BaekHyun."

Kenapa dia malah menjelaskan panjang lebar begini, Aku jadi ingin sekali tertawa.

"Benarkah itu tidak merepotkanmu sama sekali?" Aku hanya memastikannya.

"Iya Yerin, ya sudah, kita akan pergi bertiga bersama ChanYeol juga, Jadi bersiap-siaplah." Ucap nya.

"Baiklah, terima kasih,"

Aku sangat senang, itu artinya Aku bisa bertemu dengan orang yang bernama BaekHyun itu.

[Yerin POV END]

TBC

Sugar Daddy ✔️Where stories live. Discover now