Chapter 12 - Panik

8.8K 333 21
                                    

Setelah sampai kembali di rumah BaekHyun, Yerin masih terlihat sedikit sedih karena tadi BaekHyun menolak Ice Cream yang di tawarkan oleh Yerin di dalam mobil.

"Baby, kamu masih marah?" Tanya BaekHyun. Yerin hanya menggeleng tapi dari raut wajahnya, Yerin masih sedikit marah.

"Jika kamu marah sama daddy, daddy bisa marah juga dengan mu Baby." Baekhyun berusaha bersikap tegas dengan Yerin agar Baby nya itu tidak seenak nya bisa marah kepada Daddy nya.

"Sorry daddy, Aku tidak akan mengulangi nya." Yerin langsung tertunduk dan meminta maaf karena di takut BaekHyun akan marah dan langsung membuangnya.

"Baiklah, Daddy maafkan, sekarang kamu ganti baju dan letakan tas mu di kamar mu." Yerin langsung sedikit berlari menuju kamarnya. BaekHyun sendiri menyiapkan minuman untuk Yerin, karena setelah makan Ice Cream Yerin belum minum apa pun.

"Baby...." Baekhyun masuk dengan membawakan segelas air.

"Iya daddy?" Yerin berbalik dengan keadaan baju yang belum terpakai dengan benar.

"Ini kamu harus minum dulu." BaekHyun memberikan air itu kepada Yerin, kali ini di dalam nya dia tidak memasukkan obat itu karena takut Yerin memakai nya secara berlebihan.

"Apa kamu ingin berenang? Di lantai atas ada kolam berenang." BaekHyun hanya menawari Yerin siapa tahu dia ingin sedikit berolahraga.

"Mungkin besok dad... Oh iya daddy, aku hampir lupa, apa di sekolah ku ada pelajaran tambahan seperti sekolah lain daddy?" Walaupun beberapa hal sudah di lupakan oleh Yerin, tapi dia tidak lupa kalau di setiap sekolah pasti ada kelas tambahan setelah pulang sekolah.

"Ada, tapi Daddy tidak mendaftarkan mu, Daddy hanya takut kamu tidak akan terbiasa," Balas BaekHyun.

"Memangnya pelajaran apa?" Tanya Yerin polos.

"Pelajaran seperti yang daddy ajarkan, hanya saja mereka akan mengajari mu lebih jauh tentang hal itu." BaekHyun sekarang memangku Yerin di pangkuannya.

"Ini minum dulu." Yerin langsung menghabiskan air di gelas itu.

"Apa aku tidak boleh ikut kelas tambahan itu? Teman-teman baru ku semuanya mengikuti kelas itu." Ada alasan lain kenapa BaekHyun tidak memasukkan Yerin ke dalam kelas itu.

"Apa kamu tidak ingin cepat-cepat bertemu daddy setelah pulang sekolah? Jika kamu mengikutinya kamu akan pulang saat sore hari, kita akan semakin jarang bertemu, kamu mau?" Tanya BaekHyun, Yerin menggeleng.

"Apa teman mu memberitahu mu tentang kelas itu?" Tanya BaekHyun.

"Tidak daddy, Aku hanya bertanya kenapa Eunha tidak pulang tadi, dan dia bilang hari ini adalah jadwal dia kelas tambahan," Ucap Yerin.

"Iya intinya kamu tidak akan menyukai kelas itu," BaekHyun langsung menurunkan Yerin ke ranjang.

"Baiklah, apa kamu ada PR?" Tanya BaekHyun.

"Ada dad."

"Ya sudah, selesaikan PR mu, nanti baru kita makan malam." BaekHyun membawa gelas yang tadi di pakai untuk Yerin minum keluar.

Yerin pun mengeluarkan buku nya untuk mengerjakan PR yang di kasih guru nya hari ini, walaupun Yerin berada di sekolah itu, pelajarannya tetap sama seperti sekolah pada umumnya, termasuk tugas dan pekerjaan rumahnya.

*****

Setelah beberapa jam mengerjakan PR-nya, Yerin malah tertidur di atas meja belajarnya saat sedang mengerjakannya. Kebetulan saja BaekHyun masuk untuk mengecek Yerin.

"Astaga anak ini." Gumam BaekHyun saat melihat Yerin sedang dalam tidur nya di atas meja belajarnya.

"Baby... Bangunlah." BaekHyun mengangkat kepala Yerin dari atas buku nya. Yerin tidak bangun juga. BaekHyun sebenarnya sedikit bingung sekaligus khawatir, tidak biasanya Yerin tidak bisa di bangunkan.

"Baby... Yerin... Hei..." BaekHyun sudah mencoba menggoyangkan tubuhnya dengan kasar tapi Yerin tidak bangun juga. BaekHyun pun langsung menggendong dan meletakannya di atas ranjang. Karena BaekHyun tidak tahu dia harus berbuat apa sekarang, Dia pikir menelepon Suho adalah pilihan paling tepat.

"Halo, Hyung.. Apa hyung bisa ke sini sebentar?" Tanya BaekHyun.

"Ada apa lagi? Jika obat nya habis tinggal beli saja, kan aku sudah memberikan resep nya." Balas Suho.

"Sebentar saja Hyung, Yerin tidak sadarkan diri." Ucap ku lagi.

"Sudah berapa kali kamu berikan obat itu?" Tanya Suho.

"Aku tidak tahu, tidak pernah aku hitung." Ucap BaekHyun cepat karena dia sendiri sedang panik.

"Hah... Baiklah aku ke sana sekarang." Suho langsung menutup teleponnya secara sepihak, sedangkan BaekHyun hanya mondar-mandir di dalam kamar Yerin dengan perasaan khawatir.

BaekHyun baru ingat, dia baru membeli obat itu lalu hanya memberikannya kepada Yerin, jadi BaekHyun seharusnya bisa menghitung sudah berapa banyak obat yang sudah dia berikan kepada Yerin.

BaekHyun terkejut saat dia melihat sisa obatnya.

Dinggg... Donggg....

BaekHyun membuka pintu rumahnya dan melihat Suho sudah sampai. "Hyung, silahkan masuk."

"Hyung, Yerin di kamar itu, masuk saja, aku akan membuatkan minum." Ucap Baekhyun.

"Baek. Baek... Kalau bisa sekalian sama camilannya ya, terima kasih." BaekHyun menatap malas ke arah Suho. Suho memang kebiasaan, jika datang ke rumah BaekHyun selalu minta camilan, bahkan kadang sampai di bungkus bawa pulang.

Memang sih rumah BaekHyun itu penuh dengan camilan karena BaekHyun suka memakannya kapan saja, tapi Suho sangat sering mampir ke rumah BaekHyun hanya untuk meminta camilan. Jujur saja BaekHyun tidak keberatan, karena Suho selalu mengobati nya ataupun Baby Girl nya secara gratis dengan syarat disediakan camilan.

Menurut BaekHyun itu jauh lebih murah dari pada dia harus membawa nya ke dokter lain dan mengeluarkan biaya yang besar untuk sekali pengecekan, itu belum termasuk dengan biaya pengobatan dan obat-obat yang harus di tebus. Suho memang dokter yang selalu bisa di andalkan oleh BaekHyun.

BaekHyun membawakan snack kesukaan Suho ke dalam kamar Yerin.

"Bagaimana kondisi nya?" Tanya BaekHyun.

"Sepertinya Yerin overdosis, kamu terlalu sering memberikan obat itu, semoga saja tidak masih ingat beberapa hal penting."

"Apa Hyung tidak bisa melakukan apa pun?" Tanya BaekHyun.

"Itu obat untuk membuatnya nurut dengan mu, tapi jika terlalu banyak, itu bisa membuatnya lupa ingatan." Lanjut Suho.

"Aku pikir memberinya banyak obat bisa mempercepat proses nya." BaekHyun sekarang merasa bersalah kepada Yerin, karena keegoisannya Yerin sekarang bisa saja lupa ingatan tentang semua hal.

TBC

Sugar Daddy ✔️Where stories live. Discover now