0.3

7.6K 1.7K 497
                                    

TOK! TOK!

"YO WASSAP!! CANGCIMEN CANGCIMEN KACANG KUACI PERMEN!!!" teriak Kai di depan pintu kamar Taehyun.

Tidak ada sahutan.

Kai berdehem, lalu berteriak lagi. "PERMISIII! PAKET MEKDI NYA PAK!!"

"BERISIKK!!"

Itu bukan suara teriakan Taehyun, namun Soobin yang setengah badannya muncul dibalik pintu dan menatap Kai tajam.

"Hampura om Soobin." cengir Kai, setelah itu Soobin kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya keras.

Taehyun membuka pintunya dan menatap Kai datar. "Mau ngapain?"

"Pinjem pb dong." ujar Kai sambil menengadah tangannya.

"Masuk." suruh Taehyun dan dituruti oleh Kai.

Ketika Kai berada di dalam, keadaan kamar Taehyun sedang berantakan. Kertas berserakan, buku tersebar dimana-mana, serta beragam macam sticky notes berhamburan di lantai.

"Lo belajar?" tanya Kai sambil melihat-lihat buku Taehyun. Hanya melihat kawan, bukan membacanya. Kai terlalu malas untuk membacanya.

Taehyun mengangguk singkat. "Ada lomba fisika. Lumayan lah biar gampang masuk univ nanti."

"Lomba? Sekarang kan udah libur, Kang Taehyun." Kai berujar gemas.

"Ya mana gue tau. Ada informasi dari walas kita dan lombanya sekitar 5 hari lagi." jawab Taehyun.

Kai mendelik. "Dih?! Masak lo pergi ninggalin kita disini? Lo yang ngajak, lo yang ninggalin. Males ah, Taehyun mah ga sk!"

Taehyun tertawa kecil. "Yaudah sih sebentar doang lagian. Nanti gue janji bakal balik lagi."

Bibir Kai mengerucut sebal. Ia duduk di tepi ranjang sambil mengedarkan pandangannya di kamar itu dan tak sengaja tertarik untuk menggeledah isi tas Taehyun.

"Duh mana sih pb nya?" decak Taehyun sambil mengorek-ngorek isi kopernya.

Kai mendengus sebal. Isi tas temannya itu hanya beberapa baju, skincare, dan sisanya dipenuhi buku tebal semua. Entah buku apa saja itu, Kai tidak mau tau. Dia sudah eneg duluan melihatnya.

Namun ia masih penasaran, dan terus merogoh tas hitam itu tanpa sepengetahuan pemiliknya yang sedang sibuk menggeledah kopernya. Kening Kai berkerut begitu tangannya menggenggam sebuah benda. Ia lantas mengeluarkan itu dan terbelalak ketika tau Taehyun ternyata membawa beberapa botol obat.

"Taehyun, lo minum obat antidepresan? Ada antipsikotik juga malah."

"Lo emang gak diajarin sopan santun ya?!" Taehyun berucap emosi sambil merebut balik botol obatnya.

"Lah? Kan gue nanya, anjir." sergah Kai. "Jadi lo beneran minum obat itu ya??"

"Mentang-mentang lo temen deket gue bukan berarti lo bisa seenaknya buka barang-barang orang! Keluar sana!!"

Kai mengangkat satu alisnya lalu bangkit dari duduknya. "Makanya gausah terlalu kegilaan belajar. Lo capek sendiri kan akhirnya? Semua itu ada batasannya, Hyun. Dan lo pasti juga tau kalo segala sesuatu yang berlebihan itu gak baik."

Kai keluar dari kamar Taehyun tanpa membawa powerbank permintaannya. Kai hanya kecewa kenapa Taehyun tidak berkenan cerita masalahnya atau berbagi rasa lelahnya padanya. Apa gunanya teman kalau akhirnya mereka saling menutup diri masing-masing?

Taehyun pasti menjalani kehidupan yang berat. Ia pasti stress dan depresi hingga akhirnya memilih jalan keluar dengan meminum obat. Kai sebenarnya bingung kenapa ada obat antipsikotik disana. Apakah Taehyun sering halusinasi?

Itu artinya tanpa obatnya, Taehyun bisa lepas kendali?



















































"Pesen gofood kek sana. Gue mau beli haus." suruh Lino kepada Seungmin.

"Kak Chaaan! Siram kak Lino pake air mawar!!!" teriak Seungmin, padahal Chan duduk di sampingnya.

Ketiga orang itu ditambah Yeonjun dan Beomgyu yang menonton film di tv, sedang merasa bosan secara bersamaan. Lino yang bersandar ke tembok, Seungmin yang memakan kacang, dan Chan yang sedang memainkan handphone nya.

"Disini gak ada sinyal, anjing." umpat Chan.

"Wow anjing." ujar Seungmin.

"Iya ya anjing haha." sambar Beomgyu.

"Wah ada anjing di depan gue" sahut Lino kepada Seungmin yang berada dihadapannya.

Seungmin melempar kulit kacang pada lelaki itu. "Anjing kok ngomong anjing."

"Lah? Anjing kok makan kacang. Wkwkwk" balas Lino tak mau kalah.

"Jangan berisik ah! Bikin emosi aja lo pada." tegur Chan lalu tiduran diatas karpet.

"Tau dih berisik banget." sambar Yeonjun.













































Ada yang aneh?

[2] Alarm | TXT ft. SKZ『√』Where stories live. Discover now