0.9

5.8K 1.6K 268
                                    

Felix keluar dari kamarnya sambil meregangkan tubuhnya yang pegal-pegal karena salah bantal. Teman-temannya sudah sarapan semua, dan sepertinya hanya dirinya yang telat bangun.

Felix tak langsung mengambil sarapan, melainkan mengambil sapu dan mulai menyapu koridor dan ruang tamu.

"Sarapan dulu, Lix." kata Chan sambil membuang sampah es krimnya di kumpulan debu yang sudah Felix kumpulkan.

"Bangsat kau." umpatnya mendelik tajam ke arah Chan, sedangkan si pelaku hanya terkikik jail.

"Biar sekalian." tambah Lino yang membuang sampah es krimnya juga.

Felix mendengus kesal, namun tetap menyapu sampah-sampah itu. Yeonjun sendiri keluar dari kamarnya dengan rambut acak-acakan sambil mengucek-ucek matanya. Ia berjalan sempoyongan menuju meja makan, dan langsung memakan makanan yang tersedia.

"Orang lain mah bangun tidur langsung megang HP, dia malah langsung makan. Unik juga ya." gumam Felix sambil terus menyapu koridor kamar mereka.

Ditengah kesibukannya menyapu, Felix tak sengaja melirik kamar Kai yang pintunya masih tertutup dengan lampu kamar yang mati. Awalnya Felix tidak peduli, namun akhirnya ia penasaran juga. Jam 9 begini, apakah anak itu belum bangun juga?

Felix melangkah mendekati pintu kamar itu, dan mengetuknya. "Kai? Udah bangun? Sarapan bareng yuk."

Namun Felix tidak mendengar respon apapun dari dalam. Jadi ia pun mengetuknya lebih keras lagi dan bahkan menggedor-gedornya. Pintu kamarnya dikunci, jadi Felix sudah mengambil ancang-ancang untuk mendobraknya.

"Heh heh!! Lo mau ngapain?!" seru Chan dengan tangan satu yang bertengger di pinggangnya dan satunya lagi memegang es krim.

"Mau konser bang." jawab Felix, lalu mendesis sebal. "Ya mau dobrak lah! Buta lo mata lo?"

"Anjir, itu kan suara yang sering dipake di tiktok." ujar Chan sambil nyengir.

Felix kembali bersiap dan mendobrak pintu itu dengan tubuhnya, namun pintu tidak terbuka. Melihat itu, Chan mendecak dan berjalan menghampiri. Ia mendorong tubuh Felix untuk menyingkir dari sana.

"Lemah lo. Gitu aja gak bisa! Liatin gue niihh!!" suruh Chan, lalu mendobrak pintu dengan satu kakinya.

BRAK!

Begitu pintu terbuka, Felix langsung masuk ke dalam kamar dan menyalakan lampunya. Sedangkan Chan mengekori di belakangnya.

Namun Chan justru melihat raut wajah pucat pada Felix yang membeku melihat ke arah kasur.

"Lix?" panggil Chan.

"Hmp!" Felix membekap mulutnya, dan langsung berlari ke kamar mandi.

Chan mengernyit, lalu melirik kasur tersebut. Ada banyak darah dan sosok pemilik kamar yang berbaring dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

Chan menyibak selimut itu dan seketika mematung terkejut melihat Kai dengan perutnya yang robek. Menampakkan organ dalamnya yang sudah acak-acakan.

Chan melipat bibirnya ke dalam, lalu memalingkan wajahnya. Tubuhnya mendadak lemas dan tak kuat untuk memanggil teman-temannya.

"Hoek!"

Dan akhirnya Chan berakhir muntah di wastafel dapur mereka yang ternyata ada banyak darah disana.

Juga sebuah gelas bekas kopi.

[2] Alarm | TXT ft. SKZ『√』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang