2.2

5.7K 1.5K 375
                                    

"Semuanya aja mati, bangsat. Muak gue lama-lama." ucap Yeonjun kesal, sambil melempar pasir pantai ke sembarang arah.

Langit hampir petang, namun mereka masih duduk di sana menunggu kehadiran Chan meskipun rasanya tidak mungkin. Beomgyu dan Seungmin menulis kata 'Help us' di atas pasir dengan ukuran besar menggunakan ranting kayu. Sedangkan Jeongin sudah tertidur bersandar di pundak Hyunjin.

Yeonjun terbelalak begitu melihat ada sebuah kapal di ujung sana. Ia berlari ke tepian, lalu melambaikan tangannya dan berteriak keras.

"TOLOONGG!!! TOLONGIN KITA!! HEIII!!"

Felix mendengus. "Impossible. Kapal sejauh itu, emang mereka bisa liat kita?"

Beomgyu sendiri sudah lelah dan putus asa. Dia mau nangis, tapi dia malu. "MAMA!! BEOM MAU PULAANGG!!! BEOM JANJI BAKAL BANTUIN MAMA ANGKAT JEMURAANN!!!"

Setelah itu, Beomgyu langsung menjatuhkan dirinya di atas pasir. "ARGH!! GUE NYESEL LIBURAN KESINI!!! GUE MAU PULANG!!" teriaknya kesal sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Sore itu, mereka menghabiskan waktu dengan merutuki liburan sial mereka. Mereka semua berteriak, mengeluarkan semua kekesalan, kekecewaan, dan kehampaan mereka.

Dan mereka tidak menyadari jika salah satu dari mereka kembali ke penginapan dengan diam-diam.






















































"Sampe kapan lagi pembunuhan ini berakhir sih?" gerutu Beomgyu yang sedang mencuci kakinya di luar.

"Ya sampe pembunuhnya ketangkep lah." jawab Hyunjin.

Beomgyu membasuh mukanya, lalu sisa-sisa air di tangannya ia cipratkan ke wajah Hyunjin. "Gue kasih air suci, siapa tau lo pelakunya."

Hyunjin mengusap wajahnya, kesal. "Air suci pala lo peang?! Itu air udah kecampur sama keringet lo, bangsat."

"Dua tiga makan kijing, Hyunjin kek anjing. Ups." Beomgyu menutup mulutnya, dan langsung kabur masuk ke dalam.

Di meja makan, mereka semua berkumpul dengan saling berbincang-bincang dan melepas lelah setelah membuat perahu meskipun tersisa satu perahu lagi.

Tanpa basa basi, lelaki Choi itu langsung merebut minuman dingin milik Yeonjun dan meneguknya sampai habis.

"Asem ah, kek muka lo." tunjuk Beomgyu ke arah Yeonjun sambil mengelap sisa air di bibirnya.

"Temen yang gak tau diri, gak tau diuntung, gak tau terima kasih. NAJIS!! GUE GAK IKHLAS DUNIA AKHERAT SEJAGAT RAYA TERMASUK DI ALAM KUBUR!!" teriak Yeonjun, sedangkan Beomgyu justru malah ketawa ngakak.

"Gyu, lo anterin gih makanannya Soobin. Sekalian ganti perbannya, bisa kan? Semuanya udah ada di dapur." suruh Changbin sambil menunjuk arah dapur dengan dagunya.

Beomgyu merengut sebal. "Terus aja terus, gue terus." setelah itu ia melangkah pergi ke dapur.

"Besok pagi kita selesain satu perahu lagi. Siangnya kita langsung berangkat, gimana?" usul Jeongin.

"Tangan gue masih pegel nih motong-motongin kayunya! Keras banget pula." keluh Yeonjun.

"Tau dih! Kita capek, lo malah asik-asikan main pasir sama main air." tambah Seungmin.

Jeongin hanya nyengir. "Gue masih kecil. Kasian orang mah."

"Bener tuh, kita berangkat siang aja!! Gue gak mau ada yang mati lagi." sambar Felix.

Yeonjun menghela nafas. "Tapi kita gimana bilang ke orang tua mereka? Anaknya pergi liburan, tapi ternyata tewas mengenaskan begitu. Jujur, gue ga siap bilang semua kejadian ini ke mereka."

Hyunjin mengangguk. "Gue juga takut kalo mereka mikirnya kita yang bunuh anaknya. Belum tentu kita cerita semuanya, mereka langsung percaya."

"Terus gimana dong?" tanya Jeongin dengan wajah melasnya.

"Liburan macam apa sih ini. Sampe sekarang, gue masih gak nyangka kalo kita udah kehilangan 4 orang." Changbin tertawa getir. "Gak ada lagi Taehyun si kutu buku, gak ada lagi Lino dengan tingkah nyebelinnya, dan gak ada lagi Kai si tukang teriak-teriak. Kak Chan, ketua kelas kita yang humble juga udah gak ada. Setelah ini siapa lagi? Gue?"

"Jangan ngomong gitu kak." sergah Felix.

"Gue capek! Gue gak terima temen-temen gue mati gak jelas gitu aja. Mereka salah apa?? Mereka cuma nyalain alarm doang, emang itu salah?!"





PRANG!


Yeonjun mendengus. "Astaga apalagi itu?"

Mereka semua lantas menghampiri sumber suara yang ternyata berasal dari nampan makan malam Soobin yang jatuh berserakan di lantai. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Choi Beomgyu?

"Lo bisa gak sih sehari aja gak bikin berisik?!" ketus Yeonjun, sambil menunjuk Beomgyu yang bersandar ketakutan di luar pintu kamar Soobin.

"Marah-marahnya nanti dulu." Beomgyu berujar lirih, lalu membuka pintu kamar Soobin.

Sontak mereka semua terbelalak, apalagi Felix yang terkejut sampai mulutnya terbuka lebar.

"G-gak mungkin." lirih Yeonjun.

Karena Choi Soobin, ketua osis mereka...

Tergeletak tak bernyawa dengan mulut berbusa dan seutas tali yang menjerat lehernya. Matanya terbuka dan melotot lebar, seakan sebelumnya ia merasakan takut yang amat sangat.
































Clue:

Cari petunjuk penting di gambar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cari petunjuk penting di gambar itu.

Clue tambahan: W-1

[2] Alarm | TXT ft. SKZ『√』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang