Death and Alive

841 95 40
                                    

Mesin, mesin, dan mesin. Banyak alat yang bertebaran di sekitarnya. Banyak sekali. Lelaki bersurai biru itu menggerakkan pisau bedah di tangannya. Kaki kanannya bertumpu pada kaki kirinya. Dyroth de Oberion Caris. Siapa dia? Sang pemimpin. Pemerintah diktator.

Sarung tangan terpakai di tangannya, seringai tipis menghiasi wajahnya. Kalung berbentuk tengkorak melingkari lehernya. Dia berdiri dari duduknya, melihat sebuah monitor yang menayangkan kesayangannnya.

 Dia berdiri dari duduknya, melihat sebuah monitor yang menayangkan kesayangannnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu manis. Kesayangannya, manisnya yang sudah tumbuh besar. Berapa tahun? Berapa tahun dia bersembunyi? Ah... sembilan belas tahun. Beesembunyi dari putranya sendiri.

"Aku tidak pernah menyangka kau bisa menahan sakitnya mating dengan alpha gen level satu, Putraku," kekehnya.

Dyroth panggilannya. Dihormati sebagai Caris. Ah... dia... ayah kandung Kuroko Tetsuya. Seorang hasil uji coba pertama. Tepat. Dia melakukan uji coba. Pada dirinya sendiri.

Oh, tidak tidak. Dia tidak setega itu pada putranya. Dia tidak pernah menjadikan Tetsuya manisnya sebagai uji coba. Tubuhnya terlalu lemah, dan dia tahu itu. Mana tega dia?

"Lalu, apa yang harus saya lakukan?" tanya seorang lelaki, bawahannya bisa dibilang.

"Jaga dia. Jaga anakku dengan baik, Sai," katanya.

Senyuman lembut merekah di wajahnya. Oh, bukan senyuman. Seringai. Seringai yang bisa terbilang lembut.

"Tentu saja, Tuan Caris," kata Sai, lalu berdiri dari posisi berlututnya.

Dia menyayangi Tetsuya? Sangat. Tapi caranya berbeda. Licik, bengis, dan bengal. Itulah Dyroth de Oberion Caris. Lelaki yang dipenuhi tipu muslihat. Usianya sudah meginjak kepala empat, namun dia terlihat muda. Apa lagi jika bukan karena uji cobanya?

Bawahan setianya, Shimura Sai. Putra dari rekan keduanya, Shimura Danzo. Oh, putra angkat jelasnya. Sai hidup untuk menjalankan perintah. Tak punya emosi, perasaan, ekspresi, bahkan diciptakan tanpa mate. Diciptakan? Ya. Kalian pikir, mengapa Sai adalah putra angkat Danzo? Tentu saja karena dia adalah hasil kloning ciptaan Danzo sendiri.

Tidak seperti Akashi Seijuro dan Midorima Shintaro, Sai masih memiliki belas kasih. Meski hanya kloning, dia memilikinya. Meski hanya ciptaan, dia memiliki itu. Belas kasih.

"Ah, dan selama kau ditugaskan menjaga putra kecilku, turuti semua perintah Akashi Seijuro dan Midorima Shintaro. Rahasiakan dirimu dari putra kecilku yang manis. Mengerti?" tambah Dyroth.

"Tentu. Saya undur diri, Tuan Caris," pamit Sai, kemudian mengundurkan diri.

Sekarang, dia tidak akan campur tangan sedikit pun mengenai perintah yang diberikan pada Sai. Kemungkinan Seijuro akan membunuh cucunya bahkan sebelum lahir? Tidak masalah. Dia tidak masalah dengan itu. Sudah dibilang bukan? Dia menyayangi Tetsuya. Dengan cara yang berbeda. Dan melahirkan itu teramat sakit. Apa lagi, Tetsuya adalah lelaki. Dia benci Tetsuya merasakan sakit.

Pain of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang