Abortion

726 87 24
                                    

Empat bulan sudah berlalu. Sudah tujuh bulan lamanya Gaara menghilang. Terakhir kali clone pasir itu mengunjungi adalah sekitar empat bulan yang lalu. Perutnya sudah semakin membuncit. Jangan bertanya soal kampusnya, dia hanya menjalani hidup normal di kampusnya. Tahu kenapa? Karena bagi mereka yang sudah mating, hal itu sudah biasa. Anggap saja mereka sudah menikah.

Masalahnya di sini, Tetsuya adalah 'manusia normal'. Mengerti? Mereka mengatakan bahwa anak Tetsuya hanya anak tak berguna. Akan mati dengan cepat juga nantinya. Mengatakan banyak hal buruk tentang Tetsuya. Itu semua hanya karena Tetsuya adalah seorang 'manusia normal'. Tidak masalah jika dia yang diledek, tapi Tetsuya tidak bisa menerima bagaimana putranya diledek. Putra? Ah, anaknya berjenis kelamin laki-laki.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Uzumaki Naruto, dia yang menemani Tetsuya selama sebulan terakhir ini.

Shigehiro, Taiga, Ryota, maupun Atsushi semuanya memiliki urusan sendiri. Mereka bilang, ini bersangkutan dengan Gaara, jadi mereka menitipkannya pada Naruto. Tahu apa? Mereka tidak pernah lagi terlihat di kampus sejak bulan lalu. Gunjingan-gunjingan tentang Tetsuya begitu banyak. Hingga Tetsuya sendiri merasa lelah.

Shintaro dan Seijuro? Jangan berharap pada kedua iblis itu. Mereka bah kan berpura-pura tidak mengenal Tetsuya di kampus. Menjijikkan, itu yang dipikirkan Tetsuya.

"Apa Gaara-kun membenciku? Dia tidak pernah lagi mengunjungiku," lirih Tetsuya, melemparkan batu hingga memantul sedikit pada danau yang menjadi tempat kesayangan Tetsuya selama lima bulan terakhir.

"Gaara membencimu? Jangan bercanda! Aku mengenalnya dengan baik, dia tidak mungkin membencimu!" seru Naruto.

Itu benar. Naruto mengenal Gaara dengan baik. Kenapa? Karena dia dan Sasuke juga berteman sejak kecil. Lalu Sasuke berteman dengan Seijuro sejak kecil. Maka, Naruto berteman dengan Gaara sejak kecil. Hanya saja, Gaara tidak pernah cerita pada Tetsuya. Tidak ingin membuat Tetsuya sakit hati kata Naruto. Bisa dibilang semacam jaring pertemanan?

"Kau memang baik, Naruto-kun," kata Tetsuya diselingi senyumannya.

Naruto merasa lega melihat senyuman itu. Meski senyuman sendu, setidaknya Naruto bisa melihat senyuman lugu itu lagi.

Gonggongan kecil membuat keduanya mengalihkan pandangan mereka. Mereka beralih pada sosok anjing kecil yang sedang mengguling-gulingkan tubuhnya dengan bola basket pada pelukannya. Begitu gemas.

 Begitu gemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, benar. Aku ingin menunjukkan sesuatu pada Naruto-kun, ta-tapi... kumohon jangan beritahu siapa pun," kata Tetsuya selagi menggendong Nigou.

"Te-tentu... tentu saja! Kau bisa percaya padaku-datebayo!" seru Naruto.

Siapa yang bisa menolaknya? Lihat saja wajah memelas Tetsuya. Begitu manis. Bahkan, Nigou menunjukkan wajah memelas yang sama.

 Bahkan, Nigou menunjukkan wajah memelas yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pain of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang