2. Palak

21K 1.4K 4
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍Sudah 2 bulan El menjadi wali kelas, dan selalu ada yang El herankan dari anak yang bernama Satria Putra Perwira, bagi El dia adalah anak yang cerdas, tapi mengapa sangat dingin seakan-akan tak tersentuh, karna tiap kali ada event disekolah dia tak pernah hadir dan hanya Junior teman satu-satunya, El pernah bertanya pada guru yang lain tentang Satria tersebut, dan para guru hanya menjawab bahwa dia adalah anak donatur sekolah dan dia anak piatu, tak punya ibu.

Jam pulang sekolah tiba, sebagian murid sudah meninggalkan sekolah hanya ada beberapa yang sedang menunggu jemputan.

Saat El mengendarai motor metic nya, saat dirinya berhenti disupermarket untuk membeli bahan masakan dirinya tak sengaja mendengar makian seseorang dengan samar-samar, dan juga suara isak tangis anak kecil digang sempit dekat supermarket, El menghampiri gang sempit tersebut, dan melihat ada anak smp yang sedang memalak anak sd.

"Anak manja, songgong lo"

"Iya, songgong, lo kan anak orang kaya kasih kita duit lo sekarang, dan nanti lo pulang minta ama papa lo duit lagi!!!"

"Cari cari!!!" 2 orang lainnya mencoba menarik tas anak tersebut.

"Apa-apaan ini ?!" Tanya El emosi

"Siapa lo ? Gak usah sok jadi pahlawan deh!!"

"Oh oke, kita lihat siapa yang menang" Ucap El kemudian melihat hpnya sebentar kemudian menempelkannya pada telinga

"Halo kantor polisi ?" Tanya El, dan anak-anak smp tersebut panik kemudian berlari menjauh.

El mendekati anak kecil tersebut yang sedang memeluk tasnya sambil mencoba menyembunyikan isak tangisnya.

"Sayang" Ucap El lembut sambil memeluk anak tersebut, anak tersebut mendongkakan kepalanya menatap El.

"Loh Satria ?" Ucap El kaget

"Satria gak papa ?" Tanya El dan dijawab anggukan kepala oleh Satria

"Satria ada yang sakit ?" Tanya El lagi tapi kali ini Satria justru memeluk El erat sambil menangis terisak-isak.

"Ma..hiks..u...pu......lang hiks" Ucap Satria

"Iya pulang, ayo Satria berdiri dulu"

El berjalan dan sambil menggendong Satria dengan tangan kanan yang membawa belanjaan yang tidak terlalu banyak sambil mengusap punggung Satria yang masih bergetar.

El membawa Satria duduk dicafe depan supermarket dan meninggalkan motornya diparkiran supermarket.

El mencari tempat duduk didekat jendela dan paling pojok depan.

"Satria duduk sini ya.?" Ucap El lembut sambil mencoba mendudukan Satria dikursi, tapi Satria justru menggelengkan kepalanya dan justru menyembunyikan wajahnya ke leher El yang terhalang dengan hijab.

El yang tau kalo Satria masih panik pun, meletakkan belanjaannya dikursi tersebut kemudian dirinya duduk dikursi lain sambil memangku Satria.

"Mbk" Panggil El

"Ingin pesan apa ?"

"Saya pesan es cream chocolate 1 dan es cream vanilla 1"

"Baik, tunggu ya.."

Satria masih memeluk leher El dan El yang terus mengusap punggung Satria.

"Ini mbk" Ucap pelayan sambil meletakkan pesan El dimeja

"Terima kasih"

"Sama-sama"

Pelayan pergi...

"Satria mau coba ?" Tanya El

Satria menatap El kemudian manatap 2 es cream yang ada diatas meja.

"Aku hiks mau hiks rasa vanilla" Ucap Satria

"Ini aaa" Ucap El sambil menyuapi Satria.

Sudah hampir satu jam, El menemai Satria dan berbicara tentang banyak hal, sambil menikmati es cream tersebut, dari crita Satria, El tau kalo Satria butuh kasih sayang, karna ayahnya sangat sibuk walau tiap hari minggu ayahnya dirumah menemani dirinya main, tapi ayahnya lebih sering memegang ipadnya, sedangkan ibunya meninggal karna kecelakan.

"Satria pulang yok" Ucap El pada Satria yang sedang melahap habis es creamnya.

"Hm" Ucap Satria sambil menganggukan kepalanya, Satria berdiri kemudian menggendong tasnya, sedangkan El menggambil belanjaannya.

"Satria tunggu dulu ya..Ibu mau bayar dulu" Ucap El sambil menggusap rambut lembut Satria.

Setelah El membayar, dirinya membalikkan badan dan tak menemukan Satria, dirinya sedikit panik kemudian keluar cafe, El melihat Satria sedang berbicara pada bapak-bapak umur 40an, dan mobil mewah dibelakang bapak-bapak tersebut.

"Satria" Ucap El sambil sedikit berlari menuju Satria

"Bu-" Ucap Satria terpotong dengan pelukan dari El

"Tadikan ibu udah bilang, tunggu sebentar, kenapa keluar ? Kamu bikin ibu khawatir nak" Ucap El khawatir

"Aku ketemu ama pak Jon, supir aku" Jawab Satria polos

"Kalo gitu harusnya kamu ijin dulu sama ibu, jadinya ibu gak khawatir sayang" Ucap El melembut

"Maaf" Ucap Satria pelan sambil menundukan kepalanya

"Gak papa, ibu hanya khawatir" Ucap El sambil mengusap kepala Satria

"Maaf?" Ucap Pak Jon

"Oh ya, kenalkan nama saya Keliya Pangestu, saya wali kelas Satria" Ucap El berjabatan tangan dengan Pak Jon

"Pak Joni, supir keluarga Perwira"

"Oh ya, maaf tadi saya mengajak Satria berjalan-jalan sebentar, maaf kalo udah bikin bapak khawatir"

"Oh iya bu gak papa, kalo gitu boleh saya bawa pulang tuan mudanya ?"

"Oh boleh-boleh, silakan"

"Mari tuan muda" Ucap Pak Jon sambil membukakan pintu mobil

"Bu, aku pulang dulu ya" Pamit Satria

"Iya, setelah pulang jangan lupa cuci kaki sama cuci tanggan dulu ya" Ucap El kemudian mencium kening Satria sayang.

"Hati-hati pak bawa mobilnya" Pesan El pada Pak Jon

El kemudian menyabrang jalan, mengamil motor nya dan pulang.

Sedang didalam mobil....

"Tuan muda kelihatannya bahagia?" Goda Pak Jon

"Heheheh pak Jon bisa aja, sebenarnya Bu El itu adalah guru yang sangat baik dan cantik, aku suka sama bu El saat pertama kali ngajar, beliau sangat sabar, lembut, baik, dan penyayang" Ucap Satria dengan pandangan seduh

"Oh ya?"

"Hm" Jawab Satria sambil menganggukan kepalanya.

"Doain aja den, semoga Bu El menjadi mamanya aden"

"Amin"

;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;

Nama, tempat dan yang lainnya hanyalah karangan fiksi, jadi mohon maaf apabila ada kesamaan.
Terimakasih telah membaca...

Vote ⬇️ Next ⬇️

PangestuWhere stories live. Discover now