13.Menyayanginya

15.6K 1K 2
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Sekarang Alex sedang disebuah club malam, duduk disebuah bar dengan minuman alkohol berkadar sedang dihadapannya, dengan pikiran yang melayang bebas buana, dia sudah duduk hampir 3 jam, dirinya pergi dari rumah jam 10 siang, menenangkan diri sendiri disuatu tempat dan saat sudah jam 9 malam, dirinya pergi keclub

"What do you think, dude ?" Tanya Ovi, teman Alex kuliah dan bartender dibar tersebut

"Am I really a coward ?"

"What ? coward ? Apa maksudnya ?"

"Dia bilang gue penakut ?"

"Siapa yang bilang ?"

"Gue hanya gak mau ngelakuin kesalahan kaya dulu, Vi, apa salah jika gue menjadi lebih selektif ?"

"Oh ayolah Alex, crita dulu masalahnya, gue bingung ini!" Kesal Ovi

"Satria menginginkan 'dia' menjadi mommy nya"

"Oh maksud lo, cewek berhijab yang diberita itu ?"

"Hm"

"Menurut gue, dia gadis baik-"

"Lo bilang dia baik hanya karna dia berhijab kan?!"

"Bukan Lex, gue bisa tau kalo dibaik karna dari senyumnya yang tulus saat foto pas anniversary perusahaan lo itu"

"Jelaslah tulus kan dia udah berhasil memanipulasi Satria"

"Alex stopped judging people the same!!"

"Lo hanya akan makin tersiksa Lex"

"Lebih baik lo pulang, tenangin diri lo dirumah"

"Ck, gue balik!" Ucap Alex kesal tapi menghalangkan dirinya untuk keluar dari tempat tersebut.

Sesampainya Alex dirumah, dirinya disambut oleh El yang duduk disofa ruang keluarga dengan tatapan kesal, marah, heran, entah lah Alex bingung, dan Alex hanya berjalan menuju tangga tapi terhenti saat El memanggil nya

"Tuan Alex yang terhormat, saya perlu bicara dengan anda!"

"Ikut saya!" Kemudian Alex dan El berjalan menuju kolam renang samping rumah

"Apa ?"

"Berhenti merusak diri anda sendiri!"

"Maksud?"

"Berhenti untuk minum, itu tidak baik untuk anda dan Satria"

"Anda mikir gak sih kalo Satria lihat daddy nya yang selama ini ia banggakan, meminum minuman haram seperti itu hanya karna ada masalah!"

"Tuan, masa lalu bukan untuk ditakuti, tapi jadikanlah masa lalu sebagai pelajaran" Ucap El lebih lembut dan penuh perhatian

"Ya, karna masa lalu itu menjadikan saya lebih selektif untuk mencari mommy baru bagi Satria" Jawab Alex, walau pada awal nya kaget karna El tau masa lalunya

"Tapi tidak dengan menilai semua orang sama Tuan!"

"Heh, anda tak tau apa-apa, jadi berhenti ikut campur!!"

"Selagi masalah nya berkaitan dengan Satria, semua menjadi masalah saya juga" Ucap El sambil menatap Alex tajam

"ANDA BUKAN SIAPA-SIAPA BAGI SATRIA!"

"YA! ANDA BENAR! Tapi saya sudah menganggap Satria sebagai anak saya sendiri, dan juga tanpa saya sadari, saya memprioritaskan Satria!"

"Saya sudah terlalu menyayanginya Tuan" Ucap El yang tanpa disadari sudah meneteskan air matanya

"Saya sangat menyayanginya Tuan....hiks" Ucap El terisak sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tanganya, dan entah dorongan dari mana Alex justru memeluk El

"Kita sama-sama menyayanginya, dan ingin yang terbaik buat Satria" Bisik Alex sambil El, dan El tidak menolaknya karna dia sangat butuh pelukan, dia lelah terus-terusan bermain kucing tikus dengan para wartawan, tapi dia juga sangat merindukan dan mengkhawatirkan Satria disaat bersamaan.

El terus menangis dipelukan Alex dan Alex yang terus mengusap punggung El lembut dan Alex yang meletakkan kepalanya diceluk leher El yang terhalang oleh hijab warna mocha.

¶_¶ ¶_¶ ¶_¶

El terbangun dengan rasa pusing dikepalanya, memegang kepalanya sambil melihat kesekelilingnya.

Cklek...

"Akhirnya kau bangun" Ucap Alex yang baru memasuki kamar

"Kau dikamarku, semalam kau tertidur setelah menangis, dan aku tak ingin mengganggu bi Eni yang sedang tidur untuk membersihkan kamar tamu, jadi aku meletakkan mu disini" Jelas Alex duduk disofa samping balkon saat melihat El hanya diam saja, setelah mendengar penjelasan Alex yang dijawab anggukan kepala oleh El dan El juga mewajarinya karna hari ketiga haid sedikit membuatnya sensitif dan lelah tapi detik kemudian El menatap Alex tajam

"Apa?" Tanya Alex bingung saat melihat tatapan tajam El

"Anda tidur dimana ?!" Tanya El cemas, dan Alex yang menyadari kecamasan El pun kemudian mempunyai ide jahil

"Ya jelas tidur dikasurlah"

"Kasur mana ?"

"Sebelahmu" Jawab Alex enteng

"APA?!" Pekik El

"Hahahahahahaha bercanda, aku tidur disofa tv" Tawa Alex saat melihat wajah kaget dan panik El

"Gak lucu" Ucap El kesal saat melihat Alex yang justru semakin tertawa

"Hahahahhahah aduh sakit perutku hah hah"

"Oke oke, ada yang ingin aku bicarakan" Ucap Alex mulai serius

"Silakan, tapi bisakah aku pulang dulu" Izin El, karna dirinya perlu mandi dan mengganti pembalut (kok saya geli sendiri ya nulisnya:} )

"Saya perlu mandi"

"Kenapa tidak menggunakan kamar mandi sini saja, ada banyak peralatan mandi baru disini"

"Saya tidak membawa baju ganti, Tuan"

"Nanti bisa pakai baju Shasa* dikamar sebelah"

*Shasa, masih ingetkan...Shasa  adalah ibu kandung Satria

"Tidak mau"

"Kenapa ?"

"Saya hanya mau pakai yang punya saya sendiri"

"Huh, punya Shasa ada yang masih belum pernah dipakai, pakai aja nanti bisa kamu bawa pulang, buat kamu!"

"Gak mau!"

"Kenapa kamu keras kepala sekali sih ?!"

"Sudahlah aku hanya ingin pulang sebentar saja!"

"Tap-"

"Sssttt...gak mau tau, saya pokoknya mau pulang" Seperti nya Hari kedua haid membuatnya benar-benar sensi, lagipula bukan masalah pakaian tapi masalah pembalut /-_-\

"Ck! Terserah, saya gak mau nganterin"

"Siapa juga yang mau dianterin situ" Gumam El pelan sambil turun dari ranjang

"Saya mau pamit sama Satria dulu" Ucap El kemudian berjalan menuju kamar Satria.

"Satria, bangun nak" Gunjang pelan El pada lengan kecil Satria

"Hmmm"

"Sayang, mommy pamit pulang dulu ya, kamu makan sama bi Eni dan jangan lupa minum obatnya"

"Kenapa mommy pulang ?"

"Ada perlu sedikit, mommy janji nanti bakal balik lagi kesini, ya?"

"Hm"

"Oke mommy pulang" Ucap El sambil mencium kening Satria lembut.

;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;

Typo bersebaran...maaf :(
Nama, tempat dan yang lainnya hanyalah karangan fiksi, jadi mohon maaf apabila ada kesamaan.
Terimakasih telah membaca...

Vote ⬇️ Next ⬇️

PangestuWhere stories live. Discover now