4. Hadiah

17.4K 1.2K 4
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍2 minggu sudah berlalu...

El mengajar seperti biasa dan pulang kerumah kemudian menuju toko bakerynya, tapi ada yang sedikit berbeda karna tiap kali mengajar dirinya selalu merasakan rasa antusias dan semangat dari Satria saat pelajaran, karna biasanya Satria lebih sering melamun, tapi dia juga cerdas, entahlah mungkin sudah ditakdirkan untur menjadi pria yang cerdas dan pintar.

Jam pulang sekolah..

"Bu?" Panggil Satria pada El yang sedang menata buku-bukunya

"Ya? Ada apa Satria ?" Tanya El lembut sambil mengusap kepala Satria, entahlah El sangat senang mengusap kepala Satria.

"Ini untuk ibu" Ucap Satria sambil menyerahkan sebuah kotak berwarna hitam berukuran sedang

"Nanti buka nya dirumah aja ya bu..kalo gitu aku pamit dulu, assalamualaikum" Ucap Satria kemudian mencium tanggan El dan lari keluar kelas, sedangkan El hanya tersenyum lembut.

:):):):):)

El sampai dirumah, berganti pakaian, kemudian membuat makan siang, karna El sedang berhalangan jadilah dirinya tidak mengerjakan kewajiban muslim.

Setelah selesai mencuci piring bekas dirinya makan, dirinya langsung membuka kotak hadiah dari tersebut, terdapat sebuah gamis berwarna hijau gelap, beserta hijab warna hitam.

Cantik, gumam El dalam hati saat melihat gamis tersebut, kemudian El melihat surat dalam kotak tersebut, dan juga kartu berwarna hitam dengan bertuliskan VVIP dan tanda tangan yang berwarna gold.

Sebuah surat yang El pastikan tulisan dari Satria sendiri, tulisan..

"Bu, nanti bajunya dipakai saat acara yang diadakan dihotel wira..aku harap ibu bisa datang.."

El tersenyum lembut, kemudian menata kembali kado tersebut dan menyimpannya didalam meja hias.

Kringkringkring....suara telpon dari hpnya.

"Assalamualaikum" Ucap seorang wanita saat panggilan tersambung

"Wa'alaikumussalam, siapa ya?"

"Saya Filla, ingat?"

"Oh ya ingat, Filla Firaka dari W.R.Corp Indonesia kan ? Ada apa ?"

"Oh gini, kata presedir anda sudah boleh membawakan contoh sempel kue dan rotinya"

"Baiklah, kapan ?"

"Kalo bisa sekarang, ya sekarang, tapi kalo bisanya besok juga gak papa katanya"

"Baiklah besok saya akan kesana, sekitar jam 1-an, bagaimana ?"

"Baiklah tak apa, kalo begitu terimakasih Bu El"

"Ya"

Tut.

El keluar dari rumahnya, menuju toko bakerynya, mengajak Mitha untuk membantunya belanja bahan pembuatan kue dan roti disupermarket.

;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;

Typo bersebaran...maaf :(
Nama, tempat dan yang lainnya hanyalah karangan fiksi, jadi mohon maaf apabila ada kesamaan.
Terimakasih telah membaca...

Vote ⬇️ Next ⬇️

PangestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang