28. Problem

14K 700 7
                                    

Setelah kejadian beberapa hari lalu, Alex lebih banyak bicara jika sedang berdua dengan El, seperti sekarang, Alex yang menidurkan kepalanya dipaha El dan Satria yang sudah tertidur dikamarnya.

"Mas" Panggil El pada Alex, entah sejak dari pesta pernikahan Caca dan Arthur, El lebih sering manggil Alex dengan sebutan 'mas' dan juga sekarang dirinya terbiasa tanpa hijab jika sedang dalam rumah tapi jika ada tamu dirinya akan meminta bi Eni yang membukakan pintu sedangkan dirinya berlari mengambil hijab untuk dikenakannya

"Hm" Gumam Alex tanpa mengalihkan pandanganya pada tv yang sedang menayangkan 'Mas Al dan Andin'

"Mas AL lex" Panggil El kesal dengan menekan kata 'Al' dan melirihkan kata 'lex'

"Apasih sayang ?" Ucap Alex terkekeh sambil menatap El

"Udah yok, besok Satria harus sekolah dan besok juga aku harus ke toko soalnya bu Bambang pesen kue buat arisan" Jelas El

"Oke" Jawab Alex kemudian bangun dan mematikan tv

"Mas, soal perjanjian ?" Tanya El pelan sambil berjalan beriringan dengan Alex

"Kita bahas nanti" Jawab Alex dingin sambil memasuki kamar, sedangkan El hanya tersenyum pedih didepan pintu

"Kenapa gak kamu bilang 'batalkan' atau gak 'lanjutkan', kenapa kamu ngegantung jawabannya mas ?" Tanya El dalam hati.

Alex keluar dari kamar mandi, dirinya melihat El yang sudah tertidur, kemudian dirinya menaiki ranjang dan berbaring di samping El.

"Aku butuh waktu, kita baru saja memulai hubungan ini, aku perlu menyakinkan diriku kalo kamu benar-benar jodohku, maaf" Gumam Alex pelan kemudian mereka tertidur dengan saling memungguki.

-------------------

2 bulan sudah berlalu, sejak pertanyaan El soal perjanjian, mereka tak lagi membahasanya.

Dan sekarang El sedang menyiapkan makan siang untuk Alex, karna sudah seminggu Alex selalu meminta makan siang buatannya, dan juga El memiliki kejutan untuk Alex.

Sekarang El telah sampai dikantor Alex, El menyapa para pegawai yang berpapasan denganya.

El telah sampai didepan lantai tempat ruangan Alex berada, tapi dirinya bingung, karna tak melihat Filla, sekertaris Alex, dimana dia, tanya El dalam hati kemudian dirinya membuka pintu ruangan Alex pelan, takut menganggu, pikirnya

Deg

El melihat Alex sedang 'ciuman' dengan Julia, dengan posisi berdiri.

"Nyonya" Panggil Filla dengan secangkir teh ditangannya

"Oh, hai Filla" Jawab El sambil menutup pintu ruangan Alex

"Saya mau menitipkan bekal makan siang buat pak Alex, nanti kamu kasih ya, saya takut ganggu soalnya ada tamu, permisi, assalamualaikum" Ucap El kemudian langsung pergi tanpa mendengar jawaban dari Filla

"Walaikumsalam" Jawab Filla pelan dengan wajah bingungnya, kemudian Filla mengetok pintu ruangan Alex

"Masuk!"

"Permisi pak, maaf-"

"Dari mana saja kamu hah?! Kenapa kamu membiarkan orang lain masuk kedalam ruangan saya sembarangan?!" Marah Alex dengan Julia yang terduduk dilantai dan Filla yang ketakutan diambang pintu

"Maaf pak, tadi saya ke pantri sebentar" Jawab Filla takut

"Apa yang kamu pegang ?" Tanya Alex datar saat melihat sesuatu yang berada ditangan Filla

"Tadi saya melihat nyonya didepan pintu, dan beliau menitipkan bekal untuk bapak" Jawab Filla

"Apa?! Sekarang kamu usir wanita ini dari ruangan saya, dan jangan pernah biarkan dia masuk kedalam ruangan saya, bahkan masuk kedalam area kantor sekali pun, jangan biarkan, awas jika kamu teledor lagi, saya akan pecat kamu saat itu juga! Sial!" Marah Alex kemudian pergi dari ruangan, pergi mencari keberadaan istrinya, El, dirinya perlu menjelaskannya pada El, dirinya yakin, El pasti salah paham.

Alex menaiki mobilnya dengan kecepatan sedang, dirinya masih sadar dan tak mau terjadi kecelakaan.

Dirinya sudah sampai dirumahnya, tapi tak menemukan El dimanapun, kemudian dirinya lanjut ke rumah milik El dulu, dan dia tak menemukannya juga, ke toko, hasilnya sama saja, Alex frustasi, Alex mengacak-acak rambutnya sambil bersandar dipintu mobilnya yang terparkir didepan toko bakery milik El.

"Ifana" gumam Alex kemudian langsung mengambil hpnya dan menelpon Ifana, teman istrinya.

"Halo" Ucap Ifana

"Halo, dimana Keliya ?" Tanya Alex to the point

"Siapa ya ?" Tanya Ifana

"Alex Perwira, sekarang dimana Keliya ??" Tanya Alex lagi

"Lha mana saya tempe, orang saya lagi di Bandung" Jawab Ifana

"Kamu tau kira-kira kemana perginya dia ?" Tanya Alex mulai tenang

"Emang situ buat masalah apa sih ? Bisa sampai istrinya kabur tuh, hah?" Tanya Ifana kesal

"Jawab saja! Kau banyak tanya" Ucap Alex kesal

"Udah cari kemana aja ?" Tanya Ifana tenang

"Semua tempat, toko, rumahnya, rumahku, semua gak ketemu" Jawab Alex

"Lagi jemput anaknya mungkin, ini kan sudah waktunya pulang" Jawab Ifana

Tut- Alex langsung mematikan panggilannya, masuk kedalam mobil, dan menjalankannya menuju sekolah Satria, kenapa gak kepikiran sih, Ucapnya dalam hati

Sesampainya disekolah Satria, Alex melihat-

Bersambung.....

;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;

Maaf telat post, soalnya lagi ngerjain tugas remedian hahahahahh, maklum lah aku ni bukan orang smart

Typo bersebaran...maaf :(
Nama, tempat dan yang lainnya hanyalah karangan fiksi, jadi mohon maaf apabila ada kesamaan.
Terimakasih telah membaca...

Vote ⬇️ Next ⬇️

PangestuOnde histórias criam vida. Descubra agora