16. Perkenalan

12.6K 885 7
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍El berjalan menuju tokonya, berada 100 meter dari toko, El melihat sekitar 4 wartawan yang berada didepan tokonya, El hanya meringis akan kegigihan para wartawan tersebut, saat El akan melangkahkan kakinya, tangannya digengam oleh seseorang.

"Kita hadapi bersama" Ucap orang tersebut, siapa lagi kalo bukan Alex, sedangkan El hanya memandang Alex

Tanpa El sadari dirinya sudah didepan tokonya dengan tangan yang masih digengam oleh Alex dan dengan para wartawan dihadapannya

"El?" Panggil Alex lembut sambil memandang El

"Ya?" Jawab El belum sadar

"Are you okey ?" Tanya Alex sambil tersenyum lembut

"Hah?! Ya" Jawab El salah tingkah sambil mengalihkan pandang nya ke para wartawan yang menatapnya jahil

"Kami akan menikah, dan saya harap kalian menunggu kabar lebih lengkapnya setelah saya menetapkan tanggal pernikahannya, terima kasih" Ucap Alex kemudian langsung masuk kedalam toko

"Pak Alex, kenapa bapak baru memberitahu sekarang ?"

"Bu Keliya, bisa beri komentarnya ?"

"Pak Alex, bisa minta wawancara esklusif ?"

Para wartawan masih mencoba mengulik lebih dalam lagi sambil mendorong mencoba masuk kedalam toko, yang dijaga oleh Asep, satpam toko yang baru dipekerjakan 2 hari setelah artikel tentang Alex dan El diacara anniversery perusahaan Alex

"Dimana ruangan kamu ?" Tanya Alex

"Mau apa ?"

"Kita perlu perkenalan" Jawab Alex enteng

"Disini saja" Ucap El sambil menunjuk kursi yang dulu pernah diduduki oleh Filla dan dirinya

"KALIAN PULANG DULU, NANTI PAK ALEX DAN BU EL AKAN MENGABARI KALIAN!" Teriak pak Asep dan terlihat para wartawan saling berpandangan kemudian mengangguk dan pulang.

"Apa yang ingin dibicarakan ?" Tanya El

"Kita perlu perkenalan dulu, dan lusa saya akan melamar kamu"

"Apa?!"

"Kenapa buru-buru ?"

"Lebih cepat lebih baik"

"Baiklah, siapa yang akan perkenalan lebih dulu ?"

"Saya! Mulai!"

"Saya Alex Perwira, lahir 5 Maret 1991, umur 29, ayah Agus Perwira, ibu Laili Putri, saya menikah dengan Shasa Maula, dan mereka semua sudah meninggal, dan anak saya bernama Satria Putra Perwira, saya presedir W.R.Corp, sebuah perusahaan yang berdiri dibidang perbelanjaan dan hotel, dan saya tak mempunyai saudara karna saya anak tunggal dan ayah ibu saya juga anak tunggal. Ada yang ingin ditanyakan ?" Dan hanya dibalas tatapan aneh El, dan tak lama kemudian El tertawa, dan tawa tersebut menular ke Alex, buktinya Alex ikut tertawa

"Anda seperti sedang presentasi hahahaha"

"Hahaha"

"Kalo boleh tanya, Anda kehilangan orang tua umur berapa ?" Tanya El setelah menyelesaikan tawanya

"Ibu saya meninggal pada saat saya smp kelas 8, karna kanker, kalo ayah saya meninggal karna serangan jantung, beliau meninggal saat Satria umur 1 tahun, dan kalo ibunya Satria, Shasa, meninggal 3 bulan setelah melahirkan Satria, karna dirinya lemah, dan semenjak saya kehilangan orang penting dalam hidup saya, saya selalu dijaga oleh pak Joni dan Bi Eni, beliau udah saya anggap keluarga saya sendiri, bahkan sudah saya anggap orang tua saya sendiri, karna mereka udah menjaga saya saat saya umur 10 tahun" Jawab Alex dengan lugasnya, entah kenapa Alex bisa dengan mudahnya menceritakannya pada El

"Maaf"

"Is okey"

"Hmm, kenapa milih nama Satria ?"

"Agar dia menjadi seorang kestaria"

"Jadi giliran kamu"

"Okey"

"Perkenalan nama saya Keliya Pangestu, saya anak kedua dari 3 bersaudara termasuk saya, nama ibu saya Dewi dan nama bapak saya Mansyur, nama kakak pertama saya M. Ersya dan nama adek saya M. Dandi, saya lahir tanggal 7 Januari 1996, jadi umur saya sekarang 24, saya asli Semarang"

"Oke, jadi lusa saya akan melamar kamu dirumah orang tua kamu, jadi mungkin kita akan pulang besok malam"

"Oke" Jawab El sambil menganggukan kepala

"Kamu ingin seserahan apa ?"

"Terserah, dan btw mungkin kita bisa menggunakan kata 'aku-kamu' ?"

"Ya, baiklah, kalo gitu saya..maksudnya aku mau kekantor"

"Oke, hati-hati dijalan" Ucap El, kemudian Alex dan El sama-sama berdiri

"Tunggu bentar" Ucap El sambil mencoba menghalangi Alex berbalik

"Ya? Kenapa ?"

"Itu dasinya sedikit miring" Ucap El ragu

"Oh" Jawab Alex sambil mencoba memperbaiki tapi justru semakin berantakan, karna sesungguhnya Alex benar-benar grogi, entah kenapa

"Aduh makin berantakan" Ucap El gemes

"Udah sini biar aku aja" Lanjut El kemudian melangkah maju mendekati Alex, memperbaiki dasi Alex dengan tenang, sedangkan Alex sudah salah tingkah sehingga menyebabkan dirinya kaku bak manekin

"Udah" Ucap El dan Alex hanya diam kaku dengan tatapan kosong

"Hei? Udah selesai" Panggil El membuat Alex kaget

"Hah? Heh?"

"Kok malah hah heh sih ? Udah selesai, sana berangkat! Nanti telat loh" Ucap El sambil terkekeh geli

"Oh ya, makasih" Ucao Alex sambil menghela nafas panjang

"Ya sama-sama"

Hening~

"Udah sana! Kok masih disini sih? Nanti telat loh" Intruksi El membuat Alex sadar bahwa dirinya sedari tadi tak bergerak sedikitpun

"Oh ya, makasih sekali lagi, aku berangkat,  assalamualaikum" Pamit Alex salah tingkah sambil melangkah keluar

"Wa'alaikumsalam" Jawab El sambil menghandarkan Alex sampai depan.

Saat Alex dalam perjalanan, dirinya senyam senyum tak jelas, sedangkan El menahan senyum nya, padahal jantungnya dalam keadaan dag dag dag dig dorr.

;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;

Typo bersebaran...maaf :(
Nama, tempat dan yang lainnya hanyalah karangan fiksi, jadi mohon maaf apabila ada kesamaan.
Terimakasih telah membaca...

Vote ⬇️ Next ⬇️

PangestuWhere stories live. Discover now