Pangestu

20. Alan

‍‍‍‍‍‍‍El baru selesai dari sholat isya dan melihat Alex yang tertidur diatas ranjang, dia mengambil bantal disamping Alex lalu membawanya menuju sofa samping ranjang, dirinya tidur disitu tanpa selimut, dirinya sadar, tak pantas berada disamping dan bersanding bersama Alex, dirinya hanya wanita yang dinikah kontrak oleh Alex saja, tak lebih, dirinya sadar akan batasnya.

Ditempat lain, Ipan setelah menidurkan Satria, dirinya berdiri dibalkon kamar memandang bulan yang bersinar sendirian tanpa para bintang yang menemani, dirinya memikirkan akan kejadian tadi..

Ipan melihat wanita yang berdiri tak jauh dari tempat resepsi pernikahan El, Ipan yang semula ingin menuju kamar pengantin El, dia urungkan dan justru memantau wanita tersebut curiga, dirinya terus memandang wanita tersebut hingga saat melihat kilas wajah wanita tersebut, dirinya ingat dia adalah wanita yang bersama Alex dibasement mall, sebenarnya dirinya lihat dari pertama wanita itu berteriak hingga ditinggalkan oleh Alex, dirinya lihat, awalnya Ipan tak acuh dan tak memperdulikannya, tapi saat melihat Alex dan sahabatnya diacara anniversary perusahaan Alex, dirinya langsung mencari tau tentang Alex.

Hingga dia tau kalo wanita yang sekarang berdiri tak jauh darinya dengan pakaian yang Ipan sebut "pakaian kurang bahan" itu adalah seorang model bernama Julia, wanita yang dulu dekat dengan Alex bahkan katanya hampir tunangan.

Lama mengamati, hingga Ipan jengah dengan tingkah Julia yang sudah seperti seorang mantan yang ingin menghancurkan pernikahan seseorang pun akhirnya maju..

"Ada apa ?" Tanya Ipan tepat ditelinga Julia

"Hah?!" Kaget Julia

"Ada yang bisa saya bantu Nona ?!" Tanya Ipan sambil tersenyum tapi matanya menghunus tajam, dia bodyguard jadi dia sudah biasa membuat orang takut

"Ti..tidak ada" Jawab Julia terbata

"Baiklah kalo tidak ada anda bisa pergi"

"Ee...ya..ya..saya pergi" Jawab Julia kemudian lari pontang panting keluar dari hotel

Kemudian Ipan berjalan menuju kamar pengantin, saat diperjalanan dirinya melihat Alex, dirinya berjalan cepat hingga sejajar dengan Alex.

"Tuan Alex Perwira" Panggil Ipan saat sudah disamping Alex

"Ya?"

"Saya tak mengapa jika anda ingin mengajak sahabat saya untuk nikah kontrak ala Wattpad anda, tapi saya hanya ingin menyuruh anda untuk mengondisikan dan menjaga wanita-wanita anda agar tak seujung kuku pun menyentuh Ke...atau tidak..anda akan berurusan dengan saya!" Ucap Ipan tanpa mengalihkan pandangannya dari depan, sedangkan Alex yang mendengar terhenti langkahnya dan Ipan terus berjalan hingga ikut berhenti kemudian membelokkan kepalanya dan berkata....

"Saya berani masuk penjara karna kasus pembunuhan... jika itu terjadi" Ucap Ipan kemudian pergi dan Alex hanya diam membisu.

¢¢¢¢¢¢

14.13 WIB

Sekarang El dan Alex ada dikamar milik El dirumahnya, lebih tepatnya rumah orang tuanya, Satria sudah tertidur karna lelah bermain bersama Dandi, adek El, sedangkan Alex duduk disamping Satria sambil sibuk dengan gedget nya, dan El sedang prepare bajunya yang akan dibawa ke Jakarta.

Tok tok...ibu El berdiri diambang pintu

"Eh bu ? Ada apa ?" Tanya El berdiri dari jongkoknya

"Ada nak Alan, katanya mau ketemu kamu" Jawab bu Dewi lembut

"Oh, bilang tunggu bentar ya bu"

"Iya" Jawab Bu Dewi kemudian pergi, sedangkan El langsung buru-buru menata bajunya yang sebentar lagi selesai dan disisi lain Alex yang mendengar nama Alan disebut langsung tegap

"Alan yang kamu cerita dulu ?" Tanya Alex

"Iya" Jawab El singkat, dan justru berhasil membuat Alex lompat dari ranjang dan berlari keluar kamar.

Tak lama kemudian El berjalan menuju ruang tamu yang terdapat Alex duduk dengan angkuhnya dan Alan yang duduk dengan sopan sambil tersenyum simpul

"Mas Alan ?" Panggil El dengan suara lembut dan justru membuat Alex meradang kesal, kemudian duduk disamping Alex

"Ya" Jawab Alan sambil tersenyum manis

"Mas Alan apa kabar ?" Tanya El lembut sambil memandang Alan

"Baik, kamu gimana ?" Tanya balik Alan

"Baik-lah" Jawab Alex ketus sambil memalingkan wajahnya

"Baik kok mas, ada apa ? Kata ibu mas mau ketemu aku ?" Jawab El tanpa menghiraukan Alex

"Iya, aku cuma mau minta maaf gak bisa dateng dipernikahan kamu, soalnya Ada acara" Jawab Alan tak enak

"Gak papa, aku tau pasti panggilan ceramah kan ?" Tebak El

"Iya" Jawab Alan malu

"Dimana ?"

"Di Surabaya"

"Oh, kapan nyusul kaya aku mas ?" Goda El sambil tersenyum, ya..walau dari awal melihat Alan sudah tersenyum bahkan senyumnya gak hilang walau hanya sedetik

"Hahaha kamu bisa aja, aku belum dapet yang pas, masih gak bisa move on dari kamu" Jawab Alan

"Hm..ya namanya juga belum jodoh" Jawab El gak enak

"Bukan belum tapi enggak" Ucap Alex ketus dan penuh penekanan

"Oh ya ini kado buat kamu, semoga jadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah ya.." Ucap Alan sambil menyodorkan kotak berbungkus batik

"Amin, makasih ya mas, repot-repot jadinya"

"Enggak kok, ya udah kalo gitu aku permisi pulang dulu ya.." Pamit Alan

"Mau adzan dimasjid ya ?" Tebak El

"Iya, udah mau asar soalnya" Jawab Alan

"Iya, hati-hati dijalan mas" Ucap El sambil mengantarkan Alan sampai pintu bahkan sampai hilang dari pandangannya

"Gitu banget lihatinnya ?" Tanya Alex ketus

"Apa sih" Ucap El sambil berlalu pergi menuju kamar.

"Kamu juga gak bisa move on dari dia ?" Tanya Alex saat sudah sampai dikamar El

"Move on apa sih ? Kamu ada-ada aja tau gak" Ucap El sibuk meletakkan koper disamping lemarinya

"Ya move on karna dia mantan gebetan ?!" Jawab Alex kesal

"Kalo iya kenapa ? Kalo enggak kenapa, hah ? Kamu gak lagi cemburu sama istri kontrak kamukan ?" Tanya El pelan diakhir kalimat

"Ya enggaklah, ngapain juga cemburu, orang tanya doang, lagian akukan suami kamu jadi berhak tau dong"

"Dan itu akan menyalahi kontrak" Jawab El pelan kemudian keluar dari kamar, sedangkan Alex, dirinya sadar bahwa dirinya baru saja melanggar aturannya sendiri.

;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;

Typo bersebaran...maaf :(
Nama, tempat dan yang lainnya hanyalah karangan fiksi, jadi mohon maaf apabila ada kesamaan.
Terimakasih telah membaca...

Vote ⬇️ Next ⬇️