36- Rumit.

326 35 2
                                    

part36

Selamat membaca!!

***

Wily keluar dari kelas, lalu langkahnya terayun menuju rooftop--tempat dimana sekarang teman-temannya menunggunya.

Saat pintu yang menghubungkan rooftop terbuka, suara gelak tawa menyambutnya dari beberapa temannya yang sepertinya sedang asik membicarakan sesuatu.

"Dateng juga nih orang,"

"Telat lo!"

"Maklum, orang sibuk mah nggak ada waktu."

Begitulah ocehan teman-temannya yang kerap kali dia dengar saat berkumpul seperti ini.

Rafay melirik Wily sesaat. "Kemarin gue ketemu orang, temen deket, tapi gue panggil-panggil dia nya pura-pura nggak denger," ujarnya menyindir.

Wily mendengus, mendudukan dirinya di bangku panjang. "Gue nggak maksud gitu,"

"Ya terus? Lo pura-pura nggak kenal gue gitu di depan cewek lo?" celetuk Rafay.

Dari kedua orang yang mendengarkan, yang tak lain Rangga dan Andra, hanya Andra lah yang mulai bingung dan ingin dengar lebih jauh tentang cerita Rafay dan Wily yang katanya,...bersama pacarnya?

"Nggak gitu," Wily menyangkalnya. "Kemarin disana banyak temannya Nasya, gue nggak mau mereka jadi heboh lagi kalau tahu orang yang sama Nasya itu gue."

Wily tidak bohong, bahkan setelah putusnya hubungan dengan Nasya, mereka jadi bahan gosip di masing-masing sekolah keduanya.

Dan Andra terlihat tidak puas dengan jawaban Wily barusan. Seperti masih ada yang mengganjal di pikirannya. Ia ingin bertanya, tapi suasana sekarang tidak tepat.

"Lagian kenapa lo bisa ngenalin gue?"

"Bukan gue yang ngenalin lo, tapi Rangga. Dan sebelum dia pergi nemuin sepupunya dia bilang ke gue kalau di situ ada lo," jawab Rafay seraya merangkul Rangga dari samping.

"Jelas gue kenal lo, pertama sebelum masuk cafe gue udah liat motor lo. Terus di situ juga ada Nasya, ya sesuai tebakan, kan kalau itu lo," jelas Rangga.

Ah iya, kenapa dia bodoh sekali, jelas-jelas cafe itu milik sepupu Rangga. Dan mereka sering mengunjunginya, namun baru kali ini dia datang bersama Nasya.

"Bukannya lo udah putus? Ngapain mesti ketemuan sama dia?"

Andra bernapas lega saat satu pertanyaan terwakilkan oleh Rangga. Karena disini hanya Rafay yang tidak tahu status antara Wily dan Nasya yang sekarang.

"Eh, nggak salah denger nih gue? Lo berdua udah putus? Sejak kapan? Kenapa gue nggak tahu?" tanya Rafay berturut-turut.

Wily memilih mengabaikan Rafay, dia hanya ingin menjawab yang pasti saja.

"Gue nggak ada apa-apa lagi, cuma ya,..kemarin kita ketemu aja, udah." jawab Wily ragu. Namun dia tetap memasang ekspresi meyakinkan.

"Kirain mau balikan," celetuk Andra.

"Nggak lah." dan Wily tetap menjawabnya dengan tenang.

Mungkin Wily sekarang sedang beruntung, karena di saat yang sama, ponsel Rafay berbunyi. Ponsel itu telah menyelamatkan nya dari hal yang berbau interogasi semacam ini.

"Oh, oke, gue kesana sekarang." Rafay mengakhiri panggilan.

"Ngga, kita udah di tungguin yang lain di ruang OSIS." ujarnya pada Rangga.

Kelas Sebelah [end]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें