37- Andra atau Wily.

387 43 4
                                    

Part 37.
Vote dan komen jangan lupa ya:)

Vote dan komen jangan lupa ya:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca!!

****




Lira mendengus kesal pagi ini, berdiri di tengah lapangan sendirian seraya hormat pada bendera merah putih yang senantiasa berkibar karena terkena angin.

Tentu saja itu terjadi karena ada sebabnya, itu karena dia terlambat datang ke sekolah pagi ini.

"Sumpah, dua tahun sekolah disini baru kali ini gue kena hukuman kayak gini!" gerutunya kesal.

Dengan gerakan ogah-ogahan, Lira tetap mempertahankan tangannya untuk tetap berada di dahi. Walaupun sebenarnya sudah terasa pegal sedari tadi.

"Panas banget lagi," keluhnya yang entah untuk ke berapa kalinya.

Andai saja di koridor utama, tepatnya di depan UKS tidak ada guru yang bertugas mengawasinya sudah pasti Lira akan segera berlari meneduh atau bahkan memilih tidur di UKS.

"Buat lo,"

Lira tersentak kaget saat sebuah tangan menjulur ke arahnya seraya menggenggam sebotol minuman.

"Lo ngapain disini?" tanya nya heran. Kepalanya celingak-celinguk khawatir guru yang mengawasinya melihat orang di sampingnya ini.

"Tenang aja, udah ngggak ada guru." ucap nya.

Lira spontan menatap ke ruang UKS, benar, guru itu sudah pergi.

Cowok itu, Andra, yang sekarang masih berdiri di sampingnya kembali menjulurkan botol minuman itu pada Lira.

"Terima. Gue tahu lo haus." katanya lagi.

Lira menerimanya dengan ragu.

"Lo yakin?" tanya Lira lagi, memastikan.

Dia memastikan nya, takut tiba-tiba guru yang mengawasinya datang lagi lalu yang ada hukumannya bisa di tambah.

"Lo kira gue bercanda dengan rela panas-panasan jalan ke sini?"

"Ya, siapa tahu lo cuma kebetulan  lewat sini," balas Lira. "Lo kenapa bisa kesini? Bukannya udah pelajaran ya?" tanyanya kemudian.

"Penting banget buat lo tahu?"

"Bolos lo, ya?"

"Cuma cabut bentar dari kelas."

"Oh, gue tahu. Jangan-jangan lo khawatirin gue lagi." tebak Lira asal.

"Nggak usah kepedean." Ini sedari tadi Andra berdiri didepannya, secara tidak langsung dia melindungi Lira dari terik matahari yang memapar cewek itu sedari tadi.

Lira mengerucutkan bibirnya. "Ya udah sana pergi." usirnya.

Sebelum pergi, saat melihat Lira kesusahan membuka segel botol minuman itu, Andra merebutnya, membantu membukanya sebelum kembali menyerahkannya pada Lira.

Kelas Sebelah [end]Where stories live. Discover now