•15•

3.6K 510 273
                                    

•••

Matahari bersinar terang, menyinari dari celah jendela. Di tempat tidur nampak seorang gadis masih memejamkan mata. Ia tak terganggu dengan sinar matahari yang menyinari kamarnya.

Ceklek!

Suara pintu kamar terbuka, menampilkan pria berkaus putih dan hoodie hijau. Pria itu menggelengkan kepala melihat gadis yang masih tidur itu.

Ia berjalan mendekat ke arah tempat tidur dengan membawa nampan berisi makanan.

Pria itu memandangi wajah gadis itu dari dekat. Ia menyamping rambut gadis itu agar tak menghalangi pemandangan yang ia lihat.

Deg

'Ada apa dengan jantungku?' batinnya.

Karena pria itu sibuk dengan pikirannya sendiri tanpa disadarinya gadis yang terbaring di kasur mengerjapkan mata.

“Ngapain kau ada disini?” Pria itu tersadar dari lamunannya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“E..em.. A-aku hanya mengantar makanan ya mengantar makanan” Gugupnya. Gadis itu mengernyitkan alisnya.

“(Y/n) lebih baik kau sekarang bersihkan dirimu dan setelah itu makan” Lanjutnya.

(Y/n) beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar tapi sebelum itu.

“Haechan, em... Bisakah kau keluar? Bukan bermaksud mengusir tap-”

Haechan mengangkat tangannya, dan menaruh kembali ke dalam saku celananya.

“Aku tahu” Ujarnya dan pergi meninggalkan kamar (Y/n).

~oOo~

Haechan duduk di sofa Apartement (Y/n), ia masih memikirkan apa yang dikatakan Renjun kemarin malam.

“Semenjak kejadian itu, (Y/n) trauma. Ia ngga mau disentuh oleh Appanya sendiri ataupun aku” Ujar Renjun.

“Tapi kenapa sekarang ia?”

“Selama bertahun-tahun ia berjuang dan menyembuhkan trauma nya sendiri tanpa bantuan Appa maupun Eommanya. Setiap kali ia bersentuhan dengan pria, ia pasti menyakiti dirinya sendiri”

“Kenapa kau menceritakan tentang hal ini kepadaku?”

Renjun tersenyum dan menepuk bahu Haechan. “Aku tau kau begitu mencintai (Y/n). Sebagai sahabat kamu dan (Y/n), aku mendukung kalian kok”

“Aku ngga mencintainya”

“Hmm.. Kamu belum menyadari perasaanmu? Aku harap kau segera menyadari perasaanmu, jangan sampai (Y/n) bersama dia lagi”

“Dia? Nugu?”

“Belum saatnya aku menceritakan ini”

Haechan menyadarkan kepalanya di Sofa. Ia bingung dengan perasaannya sendiri. Dan ia masih ingin mempertanyakan masalah kemarin, siapa pria yang dekat sama (Y/n) dulu?

𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑴𝒆 𝑵𝒐𝒘 | 𝑯𝒂𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏 × 𝒀𝒐𝒖 ✅Where stories live. Discover now