•26•

2.4K 319 201
                                    

Happy Reading >_<

Tolong dukung cerita aku dengan vote ⭐ kalian. Aku bakal semangat nulisnya jika kalian memberikan vote ⭐ untuk cerita ini.

▫▫▫

Gadis berusia 21 tahun berlari dengan air mata yang membanjiri diwajahnya. Ia harus memastikan apa yang dikatakan alat perekam itu tidak benar.

Setelah sampai di tempat yang tuju. Ia segera mencari keberadaan tersebut.
Ia terduduk lemas ketika melihat nama yang tertulis disana.

Hwang Yoora

Gadis itu menangis histeris didepan makam tersebut. Ia membuka kembali alat perekam tersebut.

Play

"Maafkan Eomma telah membuatmu bekerja keras untuk menge butuhin kehidupan Eomma"

Nyonya Hwang tersenyum dengan air mata yang mengalir di pipinya.
"Eomma harap dengan mendonorkan ginjal ini, Kau akan mencari kedua orang tuamu dan bahagia bersamanya"

Nyonya Hwang menghapus air matanya. Ia mengambil kotak berwarna pink dibalik selimutnya dan menunjukkan ke arah alat perekam.

"Ini hadiah dari Eomma untuk hari ulang tahunmu. Maafkan Eomma tidak bisa memberikan hadiahnya padamu. Karena Eomma sudah tiada"

Gadis itu memeluk alat perekam itu. Ia berharap Eomma nya itu kembali kepadanya.

Puk!

Gadis itu mendongak kepala, ia melihat pria yang tadi menyerahkan alat perekam kepadanya.

"Jaemin~" Panggilnya dengan lirih.

Jaemin juga ikut berjongkok didepan makam Nyonya Hwang. Ia tersenyum, sudah lama ia tak mengunjungi makam Nyonya Hwang.

"Aku datang,Ahjumma. Bersama (Y/n)" Sapanya pada batu nisan.

"Jaemin, ini bohongkan?" Tanya gadis itu yang tak lain (Y/n). Jaemin menoleh ke arah (Y/n). Ia tersenyum dengan mengulurkan tangan untuk mengusap kepala gadis itu.

"Ini kenyataan, (Y/n). Aku berharap kau akan menerima kenyataan ini" Jelas Jaemin.

Mendengar penjelasan Jaemin, (Y/n) menutup kedua tangannya karena tak kuasa menahan tangisnya. Ia belum siap untuk menerima kenyataan bahwa Eomma yang selama ini merawatnya pergi untuk selama-lamanya.

"Eomma... Jangan tinggalin (Y/n)... Hiks... Aku masih butuh Eomma... Hiks... Eomma, (Y/n) berjanji akan menjadi anak yang nurut dengan Eomma. (Y/n) mohon... Hiks... Kenyataan ini tak akan pernah terjadi... Lebih baik aku yang mati daripada Eomma... Hiks" Isak tangisnya.

Jaemin memeluk tubuh (Y/n) karena melihat gadis itu menangis tak ada hentinya. Ia melonggarkan pelukan agar dapat melihat wajah sembab gadis di depannya.

Ia juga pernah berada di posisi (Y/n). Seseorang yang berarti meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Ia memegang pipi gadis itu untuk menghapus air matanya.

"Jangan menangis, aku tak suka melihat kamu menangis" Ucapnya yang masih memegang pipi (Y/n).

"Aku merasakannya kembali, Jaemin-ah" Ujar (Y/n) dengan parau. Ia menundukkan kepala karena tak mampu menatap mata pria itu.

𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑴𝒆 𝑵𝒐𝒘 | 𝑯𝒂𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏 × 𝒀𝒐𝒖 ✅Where stories live. Discover now