Chapter 1

347 70 65
                                    

Lee Min Ho💕

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Lee Min Ho💕


***

"Tetaplah bersyukur dalam kondisi apapun. Terkadang Tuhan memberi Ujian sebelum Pujian”
-Fellysia Aluna-

Happy reading guys

💫💫💫

Burung berkicau merdu menyambut sinar mentari di pagi hari. Suara riuh orang sekitar menandakan bahwa orang tersebut sudah mulai beraktivitas.

Sinar mentari mulai menerobos melalui sela-sela kecil gorden milik seorang gadis yang masih terpejam menikmati bunga tidurnya di balik gulungan selimut tebalnya.

Alarm berbunyi untuk ketiga kalinya. Sang gadis mengulurkan tangannya meraba-raba nakas yang ada di samping tempat tidurnya dengan mata terpejam.

"Akh. Ganggu aja sih." guman sang gadis seraya mematikan alarm lalu kembali membungkus dirinya dengan selimut.

Seorang gadis yang masih setia terpejam itu pun mulai terusik ketika merasa ada seseorang naik ke atas kize side miliknya.

"Masih ngantuk ma. Hari ini aku enggak ada jelas." ucap sang gadis dengan suara serak tanpa membuka mata dan selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya.

Sang gadis merasa kesal takkala ada yang membuka selimutnya. Dengan reflek iya memegang tangan orang yang membuka selimut dengan mata terpejam dan berkata "Oma."

"Kok kecil? Bukan tangan Oma ini? Terus siapa dong?" batinnya dan langsung membuka matanya lebar
.
"Te." ucap balita kecil disertai senyuman yang memperlihatkan gigi kelinci yang baru tumbuh.

Sang gadis mengubah posisinya menjadi duduk sembari mengumpulkan nyawanya yang masih setengah. Ia meregangkan otot ototnya sambil menguap lebar

"Kamu ngapain di sini Ca." Sang gadis mencubit pipi chubby milik balita di depannya dengan gemas.

"Nguni ate." Ucap  sang balita mengangguk polos

"Aishh. Pasti Oma." batin sang gadis lalu menghela napas. "Kesini sama siapa keponakan ante yang antik."

"Ma ne."

"Tuh kan bener." batin sang gadis. "Te nana cuci muka dulu ya. Dede caca tunggu di disini dulu ya. Ante cuman sebentar ko."

Sang balita hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Sang gadis pun turun dari pulau kapuk nya, ia kembali menguap lalu melangkahkan kakinya ke kamar mandi dengan langkah sempoyongan lantaran ia berjalan dengan mata yang setengah terpejam.

Heart A GirlOnde histórias criam vida. Descubra agora