Chapter 15

106 27 17
                                    

***Selamat datang kembali❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***
Selamat datang kembali❤️

Gumawoo,

Buat kamu yang masih setia membaca cerita ini🤗
.
.

***

"Kenapa kamu masih kecewa? Karena kamu menaruh harapan pada manusia bukan pada Tuhan."

-Fellysia Aluna-

Happy reading geasss…
Budidayakan untuk memberikan vote terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini

🎉🎉🎉

“GOOD SIANG EVERYBODYYY.” Teriak Raka dengan suara khas lantang dan nyaringnya memenuhi seluruh pendengaran penghuni rumahnya. Ia melempar sepatunya di sembarang tempat lalu berlari menaiki tangga menuju pulau kesayangannya. Namun saat kakinya hendak menginjak tangga kedua, gerakannya terhenti karena perkataan Nyonya besarnya.

“Kakak!!! Letakkan yang benar sepatumu!” Perintah Ashilla dari dapur. Ashilla sudah paham betul kelakuan anak sulungnya. Jika tidak diperingatkan maka akan menjadi kebiasaan.

“Duh.” Raka menepuk jidatnya sambil memejamkan matanya lalu berbalik “Iya ma. Raka keburu ngantuk jadi kelupaan” Ucapnya sambil berjalan memungut sepatunya.

“Lo sih. Di ciptain buat dipake di kaki tapi gak bisa jalan sendiri.” Omel Raka sambil mengangkat sepatunya ke dekat wajahnya.

“Kaki lo aja yang di tinggal disepatu. Nanti kan bisa jalan sendiri.” Ucap Azka yang baru pulang dari bimbel. Ia melepas sepatunya lalu meletakkannya pada tempatnya.

“Lah gue jalan pake apa?”

“Pake kaki ayamlah. Ribet amat.” Azka berjalan melewati Raka.

“Gigi lo.”

Azka bebalik lalu menunjukkan gigi nya dengan mata terpejam “Nih.”

“Mah, Azka pulang dengan selamat.” Azka menyalimi Ashilla di dapur.

“Kok sampe sore dek?” Tanya Ashilla. Ashilla memang memangil Azka dengan sebutan adek sejak Azka masih balita dan memanggil Raka dengan sebutan Kakak. Mengapa demikian? Karena menginginkan agar kedua nya saling akur dan menghormati sama lain. Namun, apa yang diharapkan Ashilla hanya lah sebuah harapan tanpa adanya kepastian.

“Gak tau gurunya pengen pulang sore.” Jawab Azka.

“Mah, masak orgaras nyuruh sepatuya buat jalan sendiri.” Adu Azka pada Ashila.

Heart A GirlWhere stories live. Discover now