PEMBUKAANSenyuman mu membuat ku semakin terseponaa😍
Saranghaeyo Oppa❤️
***“Aku yakin dengan banyaknya masalah yang menimpaku, aku menjadi tau bagaimana kerasnya hidup.”
-Fellysia Aluna-
Semoga kalian suka Happy reading guys💜
💫💫💫
Ditengah rumah yang sedang dalam suasana berduka itu, Aluna sedang duduk di ruang tamu. Pendengarannya mendengar suara riuh dari arah luar. Aluna mengalihkan tatapan nya kearah pintu masuk itu dan tampak El yang sedang menatap kearahnya dengan tatapan menusuk tajam.
Aluna menangkap sinyal yang tidak menyenangkan dari tatapan itu. Suara riuh semakin dekat dan jelas. Aluna bangkit berdiri masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu kamar itu sedikit renggang. Jane berdiri tidak jauh dari ruang tamu melihat tindakan Aluna dengan tatapan bingung.
Tidak lama setelah itu, segerombolan teman sekolah Al dan El datang untuk melayat dan berbelasungkawa. Mereka semua masih mengenakan seragam sekolah lengkap. El masuk ke dalam dan matanya mencari sosok Aluna. Ia tersenyum tenang ketika ia tidak menemukan Aluna.
Dari dalam kamar, Aluna mendengar suara obrolan di ruang tamu. Karena muncul rasa penasaran ia mencoba mengintip pelan ke arah teman-teman Al dan El. Mereka berseragam putih abu-abu. El dan Al duduk membelakangi Aluna.
Awalnya Raka malas untuk ikut ke rumah El tapi berhubung El adalah adik dari sahabatnya dan teman satu kelasnya datang melayat, akhirnya Raka ikut karena merasa tidak enak dengan sahabatnya. Raka memilih duduk bertentangan dengan El yaitu tepat di depan pintu masuk.
Selang beberapa detik ia duduk, muncul dua orang dari arah luar. Yaitu Dean dan Fatih.Aluna melihat dua orang cowok yang datang terakhir. Salah seorang dari dua orang cowok itu menarik perhatiannya. Cowok itu memakai hoodie hitam dengan postur tubuh tinggi, kulit putih, rambut sedkit berantakan dan keringat menghiasi wajahnya.
Dean melangkah maju dan duduk disebelah kanan El. Sedangkan Calvin sudah lebih dulu di sebelah kiri El. Arleta terpaksa bergeser sedikit dan memberi ruang untuk untuk Dean. Dean melepaskan hoodie dan mengibaskannya di depan mukanya karena kepanasan akibat naik motor dengan Fatih.
Mereka mulai mengobrol dan bertanya soal kakek El dan Al. Keduanya menjawab satu persatu pertanyaan dari temannya itu. Raka hanya duduk diam dan sedikit mendengarkan percakapan teman-temannya. Ia mengalihkan pandangnya memperhatikan orang disekitarnya.
YOU ARE READING
Heart A Girl
Random"Nih pegang" Raka menyerngitkan dahinya seolah bertanya untuk apa lalu ia mengulurkan tangannya mengambil biskuit itu. Aluna tersenyum simpul lalu berkata "Lo cuman harus ngelakuin apa yang nanti gue suruh." "Ada apa dengan biskuit ini? Perasaan b...