Chapter 9

143 46 23
                                    

PEMBUKAAN

PEMBUKAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Aku tidak menuntut hal yang telah Hilang dari hidup aku, tapi aku percaya apa yang telah Hilang akan Tuhan gantikan pada waktunya.”

-Fellysia Aluna-

.

Happy reading guys🎉
Semoga suka🤗

💫💫💫

Mobil berwarna hitam memasuki gerbang tinggi berwarna hitam. Tak lama setelah itu, mobil tersebut berhenti dan keluar seorang wanita tua tetapi rambutnya belum sepenuhnya memutih. Wanita tua itu berjalan menuju pintu utama. Namun saat hendak masuk kedalam, langkahnya terhenti saat melihat Cucunya yang hendak keluar.

“Luna”

Aluna berhenti lalu melihat Jane “Oma.” panggilnya menghampiri Jane yang masih diam ditempat.

“Mau kemana?” Jane menatap penampilan Aluna dari atas sampai bawah.

Aluna merasa tertangkap basah ia mengaruk tengkuknya yang tidak gatal dan otaknya mulai bekerja mencari sebuah alasan. “Oh. Ini. Aluna mau keluar. Bosen. Iya.sekalian mau beli peralatan sekolah buat besok.” Ujarnya.

“Loh, memangnya kamu sudah tau jalan.”

“Ah,, itu gampang. Nanti aku minta Jessi buat nemenin belanja.” Aluna mencoba tenang agar tidak kelihatan berbohong. Pasalnya Jane menatap dalam kearah Aluna untuk mencari suatu kebohongan.

“Memang dia tidak sibuk?” Jane menatap Aluna yang selalu mengalihkan tatapannya.

Aluna menghambuskan napas ia tersenyum lebar seraya mengangkat hpnya “Pake mbah aja kalo gitu. Lagian bosen Oma. Dari kemarin dirumah terus. Janji deh, nanti jam 4 aku udah sampai rumah. Ya Oma.. ya ya ya” Aluna merengek sambil mengeluarkan jurus andalannya yaitu dengan pupy eyesnya agar Jane mengizinkan dirinya keluar dari sangkarnya.

“Hem.” Guman Jane sembil mengalihkan tatapannya. Ia sudah mengetahui kebiasaan yang akan Aluna lakukan jika meminta izin kepadanya.

“Oke. Makasih Boss” Aluna memberi hormat kepada Jane kemudian tertawa.

“Kumat.” Guman Jane dengan suara lirih tetapi masih terdengar oleh Aluna.

“Masih waras kok Oma. Bye oma.” Aluna mencium singkat pipi sebelah kanan Jane, lalu berlari meninggalkan Jane yang masih setia berdiri di tempatnya.

Heart A GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang