"Nih pegang"
Raka menyerngitkan dahinya seolah bertanya untuk apa lalu ia mengulurkan tangannya mengambil biskuit itu.
Aluna tersenyum simpul lalu berkata "Lo cuman harus ngelakuin apa yang nanti gue suruh."
"Ada apa dengan biskuit ini? Perasaan b...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jadi makin cinta❤️
***
“Penyesalan selalu datang diakhir, kalau diawal namanya pendaftaran”
-Fellysia Aluna-
Semoga kalian suka Happy reading
💫💫💫
Malam ini Jane memasak ayam kecap kesukaan James dan opor ayam kesukaan Aluna.
Mereka semua duduk bersama di meja makan daan menikmati hidangan yang tersaji. Aluna melahap setiap lauk pauk yang ada di depannya.
James sesekali melirik cucunya. Setelah pembicaraan dengan kinan waktu itu, ia tidak pernah mengungkitnya lagi. Tapi kali ini tidak untuk James.
Setelah selesai makan. Jane mengeluarkan pie apple kesukaan Aluna dari oven. Aluna bisa menghabiskan satu Loyang pie apple ini kalau saja tidak ada yang menggingatkannya.
Jane tersenyum senang melihat Aluna melahap setiap masalkannya. Gadis cantik itu memang menyukai masakannya dan tidak pernah memilih soal makanan.
James menarik napas dalam, kemudian menatap tajam kearah Aluna. “Kita ke Indonesia, bagaimana menurut kamu?”
Kinan menghentikan aktivitasnya lalu diam membeku. Lagi! Batinnya.
Ini adalah sekian kalinya James menyebut nama Indonesia dalam waktu dua minggu yang lalu. Banyak cara yang ia lakukan dengan menyisipkan nama Indonesia dalam percakan dengan Aluna.
Tapi kali ini buka sekedar menyisipkan kata melainkan sebuah pernyataan dalam sebuah ajakan. Ajakan yang tidak Aluna inginkan. Ajakan yang tidak pernah Aluna dengar dan merupakan suatu kenyataan terburuk bagi Aluna.
“Opa akan cuti selama dua minggu dan kita akan ke Indonesia. Nanti setelah dua minggu Opa pulang dulu. Satu bulan Oma disana dengan kamu. Bagaimana.?"
Aluna terdiam.
James melirik kearah Jane meminta istrinya agar mau membujuk Aluna. Tetapi orang yang dimintai tolong hanya menggelengkan kepalanya pelan menandakan jika ia menolak untuk membantunya.
Aluna hanya menatap pie apple kesukaannya yang tinggal suapan terakhir dengan banyak potongan buah appel di atasnya. Aluna memang sengaja menyisihkan bagian itu sebagai suapan terakhir yang menurutnya terasa begitu nikmat. Namun apa yang menurutnya nikmat, sekarang sudah lenyap.
