Chapter 8

141 50 21
                                    


PEMBUKAAN

Manis kali kau bangg💜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Manis kali kau bangg💜

***


Indonesia nggak harus pacaran. Nggak harus tanpa pacaran juga. Indonesia harus menghargai pilihan yang dipilh manusianya.
Mau pacaran atau enggak, itu pilihan personal dan bertanggung jawab atas pilihan itu.”

-Boy Candra-

Happy reading guyss💜

💫💫💫

Saat jam istirahat kedua, Raka berjalan menuju perpustakaan yang letaknya di atas kantor guru. Namun saat menginjakkan kakinya di tangga pertama, ia melihat Jane keluar dari ruang kepala sekolah.

Raka menatap Jane berjalan meninggalkan ruang itu, “Bukannya itu neneknya Al ya? Tapi kenapa ia kesini?” batinnya. Raka mulai melanjutkan langkahnya ke ruang perpustakaan. Sampai ke perpustakaan ia mengambil buku dan menyerahkan kepada penjaga perpustakaan.

Shasmita mendongkakkan kepalanya, ia menatap seorang remaja yang ada di depannya lalu melirik badge remaja tersebut. “Raka.” Ia menunduk menulis data peminjaman.

“Kenapa bu?”

“Saya enggak manggil kamu.”

“Lo tadi kan Ibu sebut nama saya.” Sahut Raka.

“Kalau saya sebut nama kamu, bukan bearti saya manggil kamu.” Shasmita melirik sebentar kearah Raka.

“Tapi tadi kan I—“ Ucap Raka.

“Beda.” Ketus Shasmita menatap tajam ke arah Raka.

Raka menganggukkan kepalanya, “Iya bu. Ibu selalu benar.” Lalu menandatangani peminjaman tersebut.

“Lusa harus sudah di kembalikan. Dan besok buku yang sudah kamu pinjam dari minggu yang lalu di kembalikan juga. Jika tidak saya tidak akan mengembalikan kartu milik kamu.” ucap Shasmita memperlihatkan kartu milik Raka.

“Kartu saya buat Ibu saja. Tapi buku yang saya pinjam buat saya semua. Buku lebih berguna daripada kartu jelek itu. Saya yang lebih untung. Deal kan buk” Raka tertawa melangkah meninggalkan Shasmita.

Shasmita berdiri, “Raka.” Teriaknya dengan suara yang keras.

“Jangan rindu bu, berat. Nanti ibu tidak kuat.” Ujar  Raka setengah berteriak lalu ia berlari menuruni anak tangga dengan senyum terbit di bibirnya. Raka sangat hobi untuk membuat emosi Shasmita sampai ke ubun-ubun. Apalagi Shasmita mudah terbawa emosi.

Heart A GirlWhere stories live. Discover now