"Nih pegang"
Raka menyerngitkan dahinya seolah bertanya untuk apa lalu ia mengulurkan tangannya mengambil biskuit itu.
Aluna tersenyum simpul lalu berkata "Lo cuman harus ngelakuin apa yang nanti gue suruh."
"Ada apa dengan biskuit ini? Perasaan b...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Saranghaeyo ❤️
***
Haii.. Haiii... Haaiiiii Apa kabar everybody? Jangan kuwatir, Author baik-baik aja kok👌 Kalian kapan masuk sekolah nya gaess??? Btw, bentar lagi 17an.. Kok author rasanya sedih ya😔 masa iya, kita harus upacara onlen😢 mana gak ada lomba² pula😩 padahal kan pengen loncat² gitu kan, terus makan kerupuk gratis, teriak² gak jelas buat kasih semangat.
Okedah. Semoga semua nya cepat berakhir ya gaess🙂
Terimakasih yang masih setia nungguin cerita ini🤗 Lvlv deh buat kamu yg lagi baca🧡
Jangan lupa buat pencet bintang nya & Komen nya ya😁
****
"Kita tidak perlu takut akan bahaya di sekitar kita, karena Tuhan senantiasa bersama kita"
-Fellysia Aluna-
Happy reading guys💛
Semoga kalian enggak bosen
🎉🎉🎉
Aluna sampai didepan pintu yang sedang tertutup. Tepat di bagian atas pintu terdapat tulisan “11 MIPA 2”. Tidak terasa bahwa waktu terus berputar seperti layaknya air yang terus mengalir dan ia telah melangkah sejauh ini.
Aluna menarik napas lalu menghembuskan secara perlahan. Ia mencoba menenangkan dirinya agar semuanya bisa berjalan dengan baik. Setelah dirasa tenang dan siap ia mengangkat tangan kanannya mengetuk pintu.
Tok Tok Tookkk
“Silahkan masuk”
Setelah mendapatkan izin dari orang yang berada didalam, Aluna membuka pintu lalu menutupnya kembali. Ia menundukkan kepalanya berjalan mendekati seorang guru yang tengah berdiri di samping mejanya. Seluruh murid yang berada di dalam kelas menatap sekilas seorang gadis yang berdiri di depan lalu melanjutkan kegiatan nya kembali.
“Kuper ya bu?” celetuk salah satu siswa yang sedang berjalan kearah bangkunya.
“Hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu nak.” Selly tersenyum hangat.
Aluna mendongkakkan kepala nya, ia meneliti satu persatu anak yang berada di dalam kelas barunya, lalu berkata “Nama saya Aluna. Saya pindahan dari California.”
