rumah nenek

864 104 9
                                    


Jumpol yang sedang menghapus beberapa file di laptopnya, langsung terlonjak kaget begitu ponselnya berdering. Membunyikan bait lagu dangdut yang biasa Gun gunakan saat beberes apartment.

'abang pilih yang mana

Perawan apa janda

Perawan memang cantik

Janda lebih menarik~'

"Astaga siapa si yang nelfon, ngagetin aja!!"

Jumpol beranjak dari kasurnya dan berjalan ke nakas dan mengambil ponselnya.

dek Gun is calling~

"Eh! Si adek", buru buru Jumpol memencet tombol hijau lalu mendekatkan benda persegi panjang tersebut ke telinganya.

"Ada apa sayang?"

"Nggak"

"Loh, terus kenapa nelfon mas. Kangen?"

"Ihh pede banget kamu mas, lagian emang nelfon doang nggak boleh"

"Nggak"

"Ish!! Yaudah aku matiin"

Jumpol tersenyum. Tergambar jelas dipikirannya, betapa lucu nya wajah Gun yang sedang merajuk.

"Apa susahnya si dek, bilang kangen sama mas"

Tak ada balasan disebrang telfon tersebut, hanya terdengar suara grasak grusuk dan sedikit pekikan yang tertahan. Apa yang dilakukan suaminya disana?

"Sayang?"

Lalu sambungan terputus.

.
.
.

Jumpol memarkirkan mobil hitamnya didepan rumah bernuansa joglo modern yang cukup mewah.

Di teras depan sana, ia melihat kesayangannya sedang berdiri sembari menyilang kan kedua tangannya

Dia lagi lagi tersenyum. Setelah mengambil paper bag dijok belakang, jumpol pun turun. Berjalan cepat ke arah sang suami manisnya yang sudah tiga hari tak ia temui.

"Katanya satu jam nyampe, ini dua jam mas, cape tau aku berdiri diteras" cibir Gun begitu Jumpol berdiri dihadapanya dan mengecup sudut bibirnya.

"Mas ngga nyuruh kamu berdiri loh de"

Gun kesal dan mengerucutkan bibirnya. Kakinya ia gunakan untuk menginjak kaki Jumpol.

"Aduh! Sakit de"

"Lagian ngeselin, nggak tau apa kalau lagi ditungguin hah"

"Tadi macet sayang, sini peluk dulu emangnya kamu ngga kangen?"

Gun merentangkan tangannya, menyambut Jumpol yang langsung menerjang tubuhnya dengan pelukan erat.

"Padahal baru tiga hari ngga ketemu, tapi kaya tiga tahun. Iyaa ngga si de"

"Ngga tuh" jawab Gun cuek.

Jumpol yang gemas langsung mencium bibir berisi Gun, menyesap dalam dalam. Ia sungguh rindu bibir berisi milik suaminya ini.

"Heh! Kalian bukannya masuk dulu. Emangnya nggak malu diliat tetangga??"

Gun yang mendengar teriakan neneknya dari dalam rumah langsung mendorong bahu Jumpol.

"Mas!!! Aku malu ish!, Pokonya nanti mas tidur sama nenek aja!" Kemudian gun berjalan meninggalkan jumpol sambil menghentak hentakkan kakinya gemas.

"Astaga, lucu banget si ade".

Malam itu Gun  merengek ketika melihat Jumpol yang tertidur di sofa, ia menangis karena suaminya pasti lelah namun karna tingkah konyolnya Jumpol jadi tak bisa merasakan empuknya kasur hari itu.

🍓✨

SepasangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang