Tamu tak ter-undang?

599 74 10
                                    

Sudah bisa kalian tebak bahwa malam ini seorang Off Jumpol tidur sendirian tanpa Gun disampingnya dan tanpa kecupan dipaginya.

"Euhh...aku ingin bolos kembali"

Ucapnya setengah sadar, mata yang belum terbuka setengah namun mulut sudah berbicara hal yang tidak mungkin.

Off menuruni anak tangganya dengan piyama berwarna hijau bermotif motor sesekali ia renggangkan tubuhnya. Kaki panjangnya ia langkahkan ke pantry dan mengambil gelas lalu menuangkan air putih.

Tok..tok..tok

"Ohh ayolah siapa yang bertamu sepagi ini?" Keluh Off

Off jumpol buka matamu ini sudah pukul sembilan dan kau masih bilang pagi? Jika Gun berada dirumah maka habislah pantat mulusmu.

Dengan segera Off berjalan kearah pintu sambil membawa segelas air putih miliknya, "iya, sebentar"

Namun saat dibuka, "Hai!! Siang Off?"

"Mild?"

-----🌼-----🌼-----

"Diminum Mild teh nya, sorry adanya itu nggakpapa kan?"

"Nggakpapa Off santai aja, btw Gun..dimana?"

"Nggak ada, lagi dirumah mamah"

"Berantem?"
"Nggak, kangen katanya"

Mild hanya mengangguk paham, matanya tak henti melihat keseliling rumah milik Off, dari figura mereka yang terpanjang rapih, piala drama musikal milik Off, foto pernikahan, foto kelulusan dan banyak hal lainnya.

Mild tak menyangka, ada banyak perubahan yang ia lihat pada pria yang pernah menjadi kekasihnya tersebut. Off lebih tertata dahulu saat mereka pacaran Off adalah pria yang urakan dan lihat apa yang Off pakai, piyama hijau bermotif? Ia yakin itu adalah piyami couple bersama Gun.

"Eum..apa kabar?"

"Baik, sangat amat baik. Lo? Gimana Paris?"

"Ya gitu, nggak ada lo biasa aja Paris. Padahal dulu kita janji ya, mau hidup bareng di Paris"

Off tertegun, tak menyangka jika Mild mengungkit janji lampau mereka. Off ingat dahulu saat mereka sedang makan sate padang Mild berceletuk bahwa ia akan dibawa Mild untuk hidup bersama di Paris namun takdir berkata lain dirinya dan Mild berpisah dan yah seperti itu.

"Gue kangen deh" Mild kembali berbicara namun Off masih bungkam

"Kangen, bisa nggak sih kita balik dimasa masa masih punya rasa yang sama, masih punya tujuan yang sama dan cuman ada lo dan gue, off"

Off meminum kopinya yang tadi ia buat bersamaan dengan minuman teh milik Mild, "nggak bisa Mild, lo sekarang liat gue udah punya Gun dan hidup gue cuman milik Gun, gue sayang banget Mild sama dia"

"Lo nggak bisa ninggalin Gun buat gue?"

"Nggak lah! Gila ya lo? Dibilang gue sayang sama dia, dan lagian gue bentar lagi jadi papi, please Mild jangan renggut kebahagiaan gue lagi kaya dulu"

Mild terdiam mengingat kesalahannya dahulu, "tapi gue masih sayang Off sama lo, tiga tahun gue pergi berharap semuanya hilang setidaknya memudar tapi nihil!"

"Gue nggak ada urus, itu perasaan lo jadi jangan sangkutin gue dalam hal itu. Please jangan hadir lagi gue udah punya kebahagiaan gue dan gue harap lo juga nemu hal yang sama tapi nggak sama gue"

Mild tertegun, ia sadar Off pria yang ia cintai sudah memiliki rumah, rumah impiannya maka dari itu Mild tak boleh merusaknya. Bukannya mencintai bukan sekedar memiliki? Namun juga mengikhlaskan.

Mild bangkit lalu pamit namun saat kakinya melangkah keluar, "boleh peluk lo? Sekali aja. Janji, terakhir"

Off tanpa ragu merentangkan tangannya dengan segera Mild memeluk Off menghirup aroma yang tlah berubah dan menangis sejadi jadinya, untuk kesekian kalinya dirinya harus mengikhlaskan, makasih Off"

Lalu Mild pergi meninggalkan Off diambang pintu.







"Hiks..papi?"








Double up😆

SepasangWhere stories live. Discover now