sate buah

768 102 5
                                    

Satu dari banyak hal yang Gun sukai adalah memandangi wajah jumpol yang sedang bekerja. Sesekali dahinya berkerut dan bibir tipisnya akan bergumam entah apa membuatnya fokus memandang bibir tipis yang tiba tiba mengerucut lucu itu.

Dia yang duduk dihadapan Jumpol terhalangin oleh meja kerja yang ukurannya tidak terlalu besar langsung mendekatkan wajahnya pada suaminya. Buru buru, dia memberikan kecupan singkat dibibir yang sedikit kering.

"Heheh, bibir mas lucu" ucapnya ceria tanpa menjauhkan wajahnya.

Jumpol hanya tersenyum tipis, kepalanya sedikit mendongak untuk menatap gun.

"Kok asem? "

"Aku lagi makan sate buah, mas mau? "

Jumpol menggeleng. Iya memajukan sedikit wajahnya nya dan mengecup bibir Gun berkali kali.

"Anggur, jeruk, strawberry"jempol mengecap ngecap bibirnya, mencoba menebak rasa.

Gun menyunggingkan senyumnya. Lalu menangkup wajah Jumpol dengan tangan mungilnya. Menempelkan bibir berisinya lagi dan melumat bibir Jumpol cukup lama.

"Ada rasa apa lagi,mas?" Tanya Gun pelan, wajahnya semakin terlihat manis karena semburan merah dipipinya.

"Hhmmm, apa ya" Jumpol berpura pura menebak. Tangan kirinya terulur mengusapi permukaan bibir Gun yang bertekstur lembut dan sedikit basah.

"Rasaa......"

Gun penasaran.

"Cinta..." Ucap Jumpol lembut sembari menghentikan usapannya pada bibir Gun.

"Kok cinta?"

"Mas cinta kamu"

Mendengar ucapan Jumpol, pipi Gun semakin memerah. Dia menjauhkan wajahnya dari wajah Jumpol dan duduk kembali ke kursi. Melanjutkan memakan satu buah yang masih tersisa satu tusuk.

Jumpol juga kembali fokus pada layar laptop nya. Bukan memeriksa dokumen penting atau e-mail dari rekan kerjanya. Melainkan memandangi foto Gun yang tengah tersenyum manis.

"Dek"

"Hm?", Jawab Gun dengan pipi yang sedikit mengembung. Dia mengunyah pelan potongan potongan buah yang didominasi rasa asam tersebut.

"Manisnya jangan ditambah ya"

"Maksudnya?", Gun menyernyit bingung.

"Sini deh, liat"

Gun menurut, ia mendekati Jumpol dan matanya ikut fokus menatap layar laptop.

"Kalau senyum, manisnya segini aja, Jangan ditambah. Mas takut diabet"

Posisi Gun yang berdiri dibelakang Jumpol sembari membungkukkan  sedikit tubuhnya. Membuat ia dengan mudah menenggelamkan wajahnya yang semerah Strawberry pada ceruk leher sang suami.

"Malu"

Jumpol terkekeh dan mengusap surai Gun.



🍓✨

SepasangWhere stories live. Discover now