saa,asaa

610 85 5
                                    

Hari ini Gun nampak bosan, yang biasanya Off berada didekatnya mengusap usap perut buncitnya atau sekedar berbicara dengan dirinya. Namun kali ini Off tak berada dirumah, ia melakukan perjalanan bisnis selama tiga hari dan berjanji akan membawa barang unik untuk dirinya.

"Ngapain ya?" Sudah tiga kali lebih ia melontarkan kalimat tersebut, namun tak ada kegiatan yang ia lakukan sampai saat ini, hanya berada disofa dan memakan buah mangga.

"Sumpah aku ngapain, baby kasih papa ide" Gun merajuk pada bayinya, untuk diberikan ide

Kandungannya hampir memasuki lima bulan, cepat bukan? Bahkan perut yang semula datar kini kian semakin menonjol.

"Usg...papa mau liat kamu!!" Gun baru ingat jika sudah hampir menginjak usia lima bulan dirinya bisa melihat kelamin baby

Gun segera bersiap, mengambil tas dan barang yang ia butuhkan lalu memesan grab car untuk dirinya menuju rumah sakit.

Sesampainya, Gun disambut hangat oleh staf disana karena Oab, mantannya adalah salah satu dokter kandungan dan Gun juga cukup lama berpacaran dengan Oab maka dari itu ia suka mengunjungi tempat kerja Oab.

"Gun atthaphan, bocil!!"

Yang dipanggil memalingkan kepalanya, mencari sumber suara. "OAB!!"

Jika dilihat kembali mereka bukanlah seperti mantan kekasih namun seperti layaknya adik dan kaka yang lama tak berjumpa, "apa kabar bocil?"

"Baik!! Btw gue bukan bocil dan satu lagi gue udah mau jadi papa" ucap Gun sembari menyikut perut Oab sombong.

Oab hanya tertawa renyah, nampak tak senang dengan apa yang Gun sombongkan, "mau apa? USG?"

"Eung.."

Oab menuntun Gun ke ruangannya, lalu menyuruh Gun berbaring sedangkan Oab menyiapkan alat yang ia butuhkan.

"Siap?" Lalu Gun mengangguk antusias.

Oab mulai mengoleskan gel pada perut Gun, rasanya dingin dan menggelikan, "liat ke layarnya, nanti keliatan babynya"

Mata Gun langsung tertuju pada layar didepannya, dengan jantung berdebar ia sedikit mengepalkan tangannya tanda ia gugup.

"Cewek!! Itu cewek" ucap Oab setengah teriak, Gun yang kaget hanya menangis karena melihat babynya.

"I-iy- hiks cewek Oab..cewek"

Oab tertawa, "lihat, papamu menangis"

Gun memukul lengan Oab.

Dirasa selesai, Gun merapikan dirinya dan berpamit pulang pada Oab, dengan hasil foto sang bayi digenggam tangannya.

"Uhhh anak papa cewe, papa manggil kamu apa ya?" Gun nampak berfikir

"Baby saa, iyaa baby saa!!!"

Sepanjang jalan Gun terus memanggil babynya dengan sebutan asaa atau saa. Ia nampak bahagia, sangat bahagia seperti memenangkan sebuah lotre.



Double✌️💅

SepasangWhere stories live. Discover now