kecewa? (1)

781 105 5
                                    

Pagi ini Gun terbangun dengan keadaan yang nggak stabil, mukanya pucat, bibirnya yang kering dan parahnya hampir setiap hari ini, tiap Gun membuka matanya ia langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan makanan yang ia makan malam sebelumnya, bahkan pernah hanya cairan saja.

Jumpol sudah berkali kali bertanya dan membujuk, suaminya. Namun nihil, Gun selalu menjawab bahwa ia hanya masuk angin dan jika dipaksa akan  kerumah sakit Gun langsung menolaknya mentah mentah.

Bahkan mood Gun selalu berubah ubah, pernah sekali Jumpol tak diizinkan masuk kekamar, Gun bilang parfumnya bau perempuan. Dan Gun menangis ia bilang bahwa Jumpol selingkuh, Gun mengurung dirinya dikamar. Tetapi esoknya Gun menempelinya seharian, benar benar seharian sampai melarang Jumpol meninggalkan rumah.

"Sayang, kamu beneran ngga mau kedokter? Ini udah dua minggu loh kamu kaya gini Mulu tiap pagi"

"Haduuh, mas ribet banget. Aku ngga mau ke dokter nanti aku minta kerokin New aja kalau nggak Krist"

Lihat, Jumpol bertanya dengan lembut ia menjawabnya dengan sarkas. Kemana Gun-nya yang selalu manis kepadanya?

Dengan hati setengah kesal, Jumpol menyambar kunci mobilnya yang berada di nakas, meninggalkan Gun yang sedang berbaring di kasur.

Jumpol pergi tanpa pamit, tanpa kecup dipagi hari atau pelukan hangat sebelum berpisah dan bertemu dimalam hari.

Gun yang sedang memunggungi Jumpol saat itu sedikit terlonjak ketika pintu kamarnya dibanting keras. Gun semakin mengeratkan pelukan pada gulingnya dan terisak pelan. Ia sendiri bingung kenapa akhir-akhir ini sifatnya begitu menyebalkan sekali, bahkan membuat suaminya itu terus menerus menghela nafas. Mungkin hari ini sudah diambang kesabarannya.

Mual, ia mual sekarang. Gun bangkit lalu berlari ke wastafel, memuntahkan cairan bening. Setelah itu ia membersihkan sudut bibirnya dan berjalan gontai menuju kasur. Membuka nakas kecil ber-cat coklat mencari barang yang ia sembunyikan di tumpukan majalah miliknya.

Gun menggenggam barang tersebut, berkali kali ia lihat pasti akan tetap sama, garis satu. Kecewa? Pasti.

Ia sudah mengeceknya dengan New tanpa sepengetahuan Jumpol, ia kira hasilnya akan positif namun yang ia dapat negatif.

Namun mengapa keadaanya semakin memburuk? Mual yang terus berlanjut dan terkadang Gun ingin memakan hal yang tak sewajarnya. Tapi ia tahan, Gun ngga mau ngecewain suaminya karena berharap.

Apa iya, harus coba cek lagi? Tapi Gun takut kecewa buat yang kedua kalinya.








SepasangWhere stories live. Discover now