susu hangat

734 102 5
                                    


Langkah kaki terburu buru terdengar semakin jelas. Dia yang duduk di ranjang sembari membaca majalah tidak terganggu sama sekali. Bahkan, saat pintu kamar terbuka, kepala tidak mendongakkan. Seolah tidak tertarik pada sosok kecil yang berdiri didekat pintu dengan nafas yang tersenggal.

"Mas..", ucapnya lirih. Dia mendekat takut takut pada sosok yang terlihat tenang dan fokus membaca.

"Maaf, pulang telat" suaranya bergetar. Kepalanya menunduk dan kedua tangannya saling meremas.

"Maaf", ucapnya lagi. Bulir air matanya mulai menetes satu persatu. Membasahi pipi mulus yang sedikit berisi.

"Maaf, hiks"

Isakan kecil lolos dari bilah bibir tebalnya membuat sosok yang duduk diranjang terganggu. Dia menutup cepat majalahnya dan meletakkan dinakas dekat ranjang.

Ditatapnya sikecil yang berdiri disamping ranjang. Kemeja berwarna biru muda dengan gambar anjng yang terletak disudut baju terbalut di tubuh kecil  yang sudah kusut. Surai hitam lembutnya sedikit berantakan. Lelehan air mata terlihat jelas membasahi pipi yang biasanya ia kecup.

Ditariknya perlahan lengan kurus itu. Di genggamnya erat lalu dikecup lembut.

"Mau mandi dulu apa langsung tidur?" Tanya Jumpol. Suaranya pelan dan tidak terdengar marah.

Gun reflek mendongak dengan bibir tebal nya yang masih bergetar. Wajah dan hidungnya juga sedikit merah. "Mau langsung tidur aja"

Jumpol mengagguk dan tersenyum tipis, dia pun beranjak dari ranjang tanpa melepas genggaman tangannya.

"Kenapa baru pulang? Kalau mas nggak bilang udah dirumah. Kamu mau pulang jam berapa?"

Gun bungkam. Jujur, ia kaget saat menerima telpon dari Jumpol yang mengatakan bahwa ia sudah dirumah. Ternyata, suaminya pulang lebih awal.

"Dek, mas khawatir sama kamu. Ngga ada maksud lain", tangan besar itu merengkuh pundak Gun pelan dan memeluknya erat.

"Maaf, tadi aku nemenin Nanon nyari kado buat Ohm"

"Kadonya dapet?"

Gun mengagguk, kedua tangannya melingkari punggung Jumpol. Kepalanya bersandar nyaman pada bahu kokoh laki laki yang menggunakan kaos putih polos.

"Udah makan malem?" Tanya Jumpol lagi.

"Udah" jawabnya lirih.

"Minim susu hangat mau? Mas udah bikinin tapi tadi kayanya masih panas"

Untuk kedua kalinya Gun mengangguk. Jumpol tau kebiasaan Gun setiap malam, yaitu minum susu hangat.

"Mas Jum"

"Apa?"

"Aku sayang mas, maaf bikin kecewa. Makasih udah ngga marah"

Jumpol tersenyum lagi, ia melepas pelukannya dan menatap Gun lembut. Kemudia wajahnya mendekati wajah manis Gun, menyejajarkan bibir tipisnya didepan bibir tebal kesayangannya.

Menempel. Tapi tidak terlalu lekat.

"Mas lebih sayang ade" ucap Jumpol pelan, lalu bibirnya bergerak, meraup bibir Gun dan melumat nya sebentar.

Dan malam itu Gun dibuat merona oleh Jumpol.






🍓✨

SepasangWhere stories live. Discover now